Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apple dan Google Diminta Hapus Aplikasi Pelacak Perempuan Saudi

image-gnews
Sabina dan Alaa, dua mahasiswa yang menggunakan <i>niqab</i> atau cadar, saat bersantai di sebuah taman di Kopenhagen, Denmark, 17 Juli 2018. Pada Mei lalu, parlemen Denmark mengikuti kebijakan Prancis dan beberapa negara Eropa lain, mengesahkan undang-undang larangan bercadar. REUTERS/Andrew Kelly
Sabina dan Alaa, dua mahasiswa yang menggunakan niqab atau cadar, saat bersantai di sebuah taman di Kopenhagen, Denmark, 17 Juli 2018. Pada Mei lalu, parlemen Denmark mengikuti kebijakan Prancis dan beberapa negara Eropa lain, mengesahkan undang-undang larangan bercadar. REUTERS/Andrew Kelly
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apple dan Google ditekan untuk menghapus sebuah aplikasi di Arab Saudi yang memungkinkan para suami melacak keberadaan istri dan anak-anak perempuan mereka. Permintaan itu disampaikan lewat sepucuk surat oleh Senat Amerika Serikat Ron Wyden kepada CEO dua perusahaan teknologi raksasa itu. 

Dikutip dari aljazeera.com, Kamis, 14 Februari 2019, Wyden meminta App Store dan Google Play Store untuk berhenti mempromosikan portal Kerajaan Arab Saudi bernama Absher yang bisa digunakan untuk terus memata-matai dan mengontrol perempuan. Aplikasi itu disebut Wyden menjijikkan.

Baca: Perempuan Arab Saudi Kini Peroleh Putusan Cerai via SMS 

Aplikasi Absher dapat di unggah dengan gratis di App Store dan Google Play Store. Melalui aplikasi ini warga negara Arab Saudi dan penduduk di negara itu bisa mengakses sejumlah layanan, termasuk mendapatkan sebuah pasport, akte lahir atau membayar denda tilang. Akan tetapi, aplikasi ini juga memungkinkan laki-laki di Arab Saudi secara spesifik mengetahui kapan dan dimana perempuan-perempuan dewasa bepergian, termasuk istri dan anak-anak perempuan mereka yang belum menikah. 

Cara kerja aplikasi ini yakni sebuah fitur pesan singkat akan mengirimkan pesan kepada si laki-laki ketika istri atau anak-anak perempuan mereka yang belum menikah menggunakan pasport mereka saat melintasi perbatasan atau konter imigrasi di bandara.    

Baca: 5 Aktivis Perempuan Arab Saudi Terancam Dipenggal Kepala 

“Ini berita yang menyakitkan ketika Riyadh berupaya membatasi perempuan-perempuan Arab Saudi, tetapi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat harus bisa memfasilitasi patriaki Kerajaan Arab Saudi,’ kata Wyden dalam suratnya yang ditujukan kepada Tim Cook – CEO Apple dan Sundar Pichai – CEO Google.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Wyden dengan membiarkan aplikasi itu tetap aktif, maka Apple dan Google telah mempermudah laki-laki Arab Saudi dalam mengendalikan keluarga mereka lewat ponsel pintar dan bisa melarang pergerakan mereka.  

Data di situs Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi memperlihatkan aplikasi Absher ditujukan bagi individu dan bisnis dan sudah diunduh lebih dari 11 juta kali. Hal ini dibenarkan oleh Google yang menyebut aplikasi Absher sudah diunduh jutaan kali, sedangkan Apple mengaku tak punya data berapa kali Absher diunduh. 

Selain Wyden, kelompok HAM Human Rights Watch dan Amnesty Internasional juga resah dengan aplikasi ini. Mereka tak bisa mengesampingkan kegelisahan atas sikap Apple dan Google yang masih menjadi ‘tuan rumah’ aplikasi ini. 

“Kami menyerukan kepada Google dan Apple untuk mengevaluasi risiko pelanggaran HAM perempuan yang difasilitasi oleh aplikasi ini,” tulis Amnesty Internasional yang dipublikasi oleh Washington Post, Selasa, 12 Februari 2019. 

Amnesty Internasional juga menulis penggunaan aplikasi Absher bisa membatasi ruang gerak perempuan yang secara tak langsung menyoroti diskriminasi perempuan di bawah sistem perwalian. Lembaga HAM itu menyerukan reformasi HAM yang sepenuhnya di Arab Saudi dan bukan hanya reformasi di bidang sosial ekonomi. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

9 jam lalu

Timnas Uzbekistan saat melawan Timnas Arab Saudi, di perempat final Piala Asia U-23 2024. Foto/Video/rcti
Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

Uzbekistan akan menjadi lawan Indonesia di semifinal Piala Asia U-23 pada Senin, 29 April 2024.


Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

10 jam lalu

Pekerja perempuan di Juragan 99 Garment/J99 Corp
Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.


Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

12 jam lalu

Gambaran artistik iPhone 16 dan tombol Capture. Gsmarena.com
Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

Apple dikabarkan sedang mengembangkan sistem AI dengan model bahasa besar (LLM) untuk mengaktifkan fitur Device Generative AI di perangkatnya.


Preview Uzbekistan vs Arab Saudi di Piala Asia U-23, Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal

23 jam lalu

Laga Uzbekistan vs Arab Saudi di Piala Asia U-23 2024. Dic. AFC.
Preview Uzbekistan vs Arab Saudi di Piala Asia U-23, Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal

Duel Timnas U-23 Uzbekistan vs Arab Saudi akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 pada Jumat, 26 April 2024.


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

1 hari lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

1 hari lalu

Ilustrasi aborsi. TEMPO
DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.


Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

2 hari lalu

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz melaksanakan salat Idul Fitri di Istana Al-Salam di Jeddah, Arab Saudi, 21 April 2023. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

Raja Salman, 88, terakhir kali dirawat di rumah sakit pada Mei 2022 untuk prosedur kolonoskopi dan tes medis, juga di rumah sakit Jeddah.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

2 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.