TEMPO.CO, Jakarta - Rumah masa kecil Presiden Donald Trump kembali dijual ke pasar dengan harga puluhan miliar rupiah.
Setelah berjalan singkat sebagai penyewaan Airbnb yang merangkap sebagai museum mini Trump, yang di dalamnya penuh dengan buku-buku Trump, memorabilia lain-lain dan bahkan potongan kardus berbentuk Trump seukuran aslinya, Queens Tudor telah terdaftar di pasar dengan harga US$ 2,9 juta atau Rp 40,4 miliar, menurut laporan New York Post, 9 Februari 2019.
Baca: Donald Trump Habiskan 60 Persen Waktu Kerjanya untuk Bersantai
Rumah Jamaika Estates lima kamar tidur berwarna kuning, yang dibangun pada tahun 1940-an, menjadi viral pada Agustus 2017 ketika terdaftar di Airbnb dengan harga US$ 725 (Rp 10 juta) per malam dan menjanjikan tamu nuansa masa kecil Trump sejak lahir sampai ia berusia 4 tahun.
Rumah masa kecil Presiden Donald Trump berjuluk Queens Tudor.[Fox News]
New York Post yang berkunjung ke rumah itu bahkan membawa paranormal untuk mengeluarkan energi presiden yang tersisa dan merasakan "seorang perempuan tua Jerman" yang "gelisah dan keras" dan mungkin nenek Trump, Elizabeth Trump.
Baca: Beda dengan Trump, Merkel Sebut ISIS Belum Dikalahkan
Properti ini terakhir dijual pada 2017 seharga US$ 2,14 juta (Rp 30 miliar) kepada Trump Birth House LLC, sebuah perseroan terbatas yang diwakili oleh pengacara Flushing yang bekerja dengan pembeli Cina yang mencari investasi di luar negeri.
Rumah masa kecil Donald Trump di 85-15 Wareham Place, Jamaika, Queens.[Annie Wermiel / New York Post]
Rumah dibeli dari investor real estat Michael Davis, yang membeli rumah tersebut pada 2016 sebesar US$ 1,4 juta (Rp 19,5 miliar) tak lama setelah Trump memenangkan pemilihan dan hampir menggandakan nilai investasinya.
Baca: Presiden Trump Undang Bocah Bernama Trump untuk Nonton Pidato
Pialang terkemuka, Dolly and Jenny Lenz, yang melakukan tur di properti itu, mengatakan sejarah dan lokasi kepresidenan membuat harga pasar melambung.
"Ini rumah yang bagus," kata Jenny Lenz."Fakta bahwa itu adalah rumah masa kecil presiden Donald Trump adalah titik penjualan yang sangat tinggi."