TEMPO.CO, Jakarta - Setelah kasus peracunan Sergei Skripal dan putrinya diselidiki, kepolisian Inggris mengungkap dua pembunuhan lain yang diduga melibatkan Rusia.
Pengungkapan ini adalah hasil investigasi atas percobaan pembunuhan mantan agen ganda Sergei Skripal, 67 tahun, dan putrinya Yulia, 34 tahun, setelah petugas menemukan bukti baru terkait dengan kematian lainnya, menurut laporan Dailymail.co.uk, 11 Desember 2018.
Baca: Pejabat Intelijen Inggris Klaim Putin Perintahkan Bunuh Skripal
Skripal selamat setelah terpapar agen syaraf kelas militer Novichok di Salisbury pada Maret 2017 yang memicu perselisihan dan saling usir diplomat antara London dan Moskow.
Namun residu racun menewaskan Dawn Sturgess, 44 tahun, yang diyakini telah menyemprotkan sebotol parfum yang ditemukan.
Dawn Sturgess (kiri) dan Charlew Rowley korban racun syaraf Novichok di Amesbury, tak jauh dari lokasi eks intelijen Rusia Sergei Skripal dan anaknya diserang racun Novichok, pada 30 Juni lalu. [RADIO FREE EUROPE]
Parfum yang dicampur racun juga membuat kekasihnya Charlie Rowley juga jatuh sakit. Charlie menderita stroke, kebutaan dan beresiko meninggal.
Setelah Skripal, kepolisian Inggris meninjau kematian Alexander Perepilichnyy dan Scot Young. Jika cukup bukti ditemukan, kasus mereka bisa diinvestigasi ulang.
Perepilichnyy, seorang pengusaha 44 tahun, tewas di luar rumahnya di Surrey pada 2012 setelah makan sup sorrel Rusia.
Baca: Vladimir Putin Bandingkan Kasus Jamal Khashoggi dengan Skripal
Polisi awalnya mengira kematiannya tidak mencurigakan karena tidak ada tanda-tanda racun di tubuhnya. Tetapi para ilmuwan menemukan jejak kimia gelsemium di perutnya.
Sesaat sebelum kematiannya Perepilichnyy mendekati Bill Brower, pendiri perusahaan investasi Hermitage Capital, dan memintanya untuk membantu mengekspos penipuan yang melibatkan pejabat pajak Rusia.
Asisten Komisaris Kepolisian Metropolitan, Mark Rowley bersama dengan Chief Medical Officer Sally Davies, memberi pernyataan pers mengenai Sergei Skripal dan putrinya Yulia yang diracuni di pusat Salisbury, Inggris, 7 Maret 2018. REUTERS/Henry Nicholls
Dua tahun kemudian, Scot Young ditemukan mati tertusuk di pagar rumahnya di London pada bulan Desember 2014.
Young, yang awalnya berasal dari daerah yang kurang mampu di Dundee memiliki urusan bisnis di Moskow, dan juga berteman dengan kritikus terkemuka Putin.
Baca: Vladimir Putin Sebut Skripal Bajingan dan Pengkhianat
Catatan polisi menyatakan Bapak Young menelepon polisi pada Agustus 2009 dan mengungkapkan kepada petugas bahwa anaknya yakin dia akan dibunuh oleh gangster dan Mafia Rusia.
Pada tahun 2015, koroner memutuskan kematian Young tidak dapat dikategorikan sebagai bunuh diri karena tidak cukup bukti. Saat itu dilaporkan bahwa pada saat kedua agen pembunuh dari GRU, badan intelijen militer Rusia, berada di Inggris, menurut bukti dari SO15.
Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov, yang secara resmi dituduh berusaha membunuh mantan perwira intelijen Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury, terlihat dalam gambar yang diberikan oleh Polisi Metropolitan di London, Inggris 5 September 2018. REUTERS
Petugas GRU Ruslan Boshirov dan Alexander Petrov telah disebut sebagai orang-orang yang menargetkan Skripal oleh Scotland Yard, tetapi presiden Vladimir Putin membantah keterlibatan Rusia.
Baca: Diincar Rusia, Ternyata Skripal Bekerja di 4 Intelijen Berbeda
Inggris telah mengusir sejumlah pria dan wanita yang dituduh mata-mata setelah serangan Novichok Skripal.
Polisi telah menemukan sejumlah agen GRU melakukan perjalanan ke Inggris dengan paspor, yang terdaftar ke alamat Moskow dari hasil investigasi kasus Skripal.