TEMPO.CO, Jakarta - KTT G20 ke-13 yang dilangsungkan di Argentina dihadiri oleh para pemimpin negara-negara besar dunia. Namun kepala negara bukan berarti terbebas dari momen canggung atau kesalahan.
Para pemimpin dunia membawa tujuan masing-masing selama KTT G20, mulai dari kesepakatan perdagangan, untuk keamanan dan politik.
Baca: Begini Gaya Vladimir Putin Sapa Mohammed bin Salman di KTT G20
Kebuntuan laut baru-baru ini antara Ukraina dan Rusia di Selat Kerch telah dinamai oleh Presiden AS Donald Trump sebagai alasan dia membatalkan pertemuan resmi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan pasti akan menjadi salah satu pokok pertemuan.
Kehadiran Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman adalah masalah pelik lainnya, setelah namanya tercoreng skandal pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi.
Tetapi di luar hal serius selama KTT G20, pemimpin dunia tersebut harus mengatasi kecanggungan atau kesalahan teknis, dan berikut sejumlah momen canggung selama KTT G20, yang dilansir dari Russia Today, 1 Desember 2018.
Pesawat Angela Merkel Rusak
Angela Merkel.[Global Look Press / Michael Kappeler via RT.com]
Ketika rekan Prancisnya, Macron, bisa sampai ke Argentina tepat waktu, Kanselir Jerman Angela Merkel mengalami kesialan. Pesawat Angela Merkel harus mendarat satu jam dari penerbangan 15 jam ke Buenos Aires karena kerusakan teknis.
Masalah elektronik menyebabkan pesawat rombongan Jerman mendarat, dan memaksa delegasinya untuk menunggu pesawat pengganti tiba dari Berlin.
Emmanuel Macron Disambut si "Rompi Kuning"
Emmanuel Macron dan istrinya disambut "rompi kuning".[Screenshot Youtube / G20 ORG via RT.com]
Presiden Prancis Emmanuel Macron menduga ada yang tidak beres begitu dia turun dari pesawat di Buenos Aires.
Tidak adanya delegasi resmi Argentina yang menyambut, karena rupanya Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti diberi waktu yang salah soal kedatangan Macron, Presiden Prancis dan ibu negara harus berjalan di karpet merah sendirian.
Namun Macron disambut oleh seorang pegawai teknis bandara yang langsung menjabat tangannya. Orang ini tidak mengenakan jas, tapi rompi kuning cerah, seperti yang dikenakan para demonstran di Paris pekan lalu, yang dikenal sebagai massa "rompi kuning".
Salah Sambut Presiden Cina