Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dilanda Kelaparan, Warga Yaman Terpaksa Makan Daun

image-gnews
Dalam foto 25 Agustus 2018 ini diambil dari video, yang menunjukkan seorang gadis yang menderita malnutrisi akut di Pusat Kesehatan Aslam di Hajjah, Yaman. Sekitar 2,9 juta wanita dan anak-anak mengalami kekurangan gizi akut, sementara 400.000 anak lainnya berjuang untuk hidup mereka. (Foto AP / Hammadi Issa)
Dalam foto 25 Agustus 2018 ini diambil dari video, yang menunjukkan seorang gadis yang menderita malnutrisi akut di Pusat Kesehatan Aslam di Hajjah, Yaman. Sekitar 2,9 juta wanita dan anak-anak mengalami kekurangan gizi akut, sementara 400.000 anak lainnya berjuang untuk hidup mereka. (Foto AP / Hammadi Issa)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah perang saudara yang berkecamuk, warga Yaman di wilayah terpencil di Yaman utara, terpaksa makan dedaunan untuk mencegah kelaparan.

Banyak keluarga, terutama anak-anak yang kelaparan, tidak makan apa pun kecuali daun pohon anggur lokal, yang direbus menjadi pasta hijau asam.

Baca: UNICEF: Perang Yaman Neraka bagi Kehidupan Anak

Pusat kesehatan utama di Distrik Aslam dibanjiri puluhan anak-anak yang kurus kering, seperti dilaporkan Associated Press, Sabtu, 16 September 2018.

Dalam foto 25 Agustus 2018 ini, seorang gadis makan daun rebus dari pohon anggur lokal untuk mencegah kelaparan, di distrik Aslam, Hajjah, Yaman yang sangat miskin. Distrik Aslam tidak mendapat akses bantuan internasional di tengah perang saudara 3 tahun di negara itu. (Foto AP / Hammadi Issa)

Anak-anak balita yang sangat kurus, dengan mata menonjol, duduk di bak mandi plastik yang digunakan perawat untuk menimbang berat anak-anak. Kulit tipis anak-anak itu menunjukkan tungkai tulang mereka seperti pensil dan lutut yang melengkung. Perawat mengukur lengan bawah mereka, yang hanya memiliki diameter beberapa sentimeter, menandai tahap terburuk malnutrisi di Yaman.

Baca: Konflik, Setengah Juta Anak-anak Terancam Meninggal Kelaparan

Setidaknya 20 anak diketahui telah meninggal karena kelaparan tahun ini di provinsi yang mencakup distrik tersebut, selama lebih dari tiga tahun dalam perang sipil yang menghancurkan negara ini. Pejabat setempat mengatakan jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi, karena beberapa keluarga melaporkannya ketika anak-anak mereka meninggal di rumah.

Dalam foto 25 Agustus 2018 ini diambil dari video bayi yang sedang menyusu yang bernama Zahra, yang sangat kekurangan gizi dari ibunya, di Aslam, Haji, Yaman. Perang saudara Yaman telah merusak kemampuan negara yang sudah rapuh itu untuk memberi makan penduduknya. Sekitar 2,9 juta perempuan dan anak-anak mengalami kekurangan gizi akut, dan 400.000 anak lain berjuang untuk hidup karena menderita kelaparan. (Foto AP / Hammadi Issa)

Di sebuah desa di dekat pusat kesehatan, seorang gadis berusia 7 bulan, Zahra, menangis dan menggapai dengan tangannya yang kurus, memohon ibunya memberinya makan. Sayangnya, ibunya juga kekurangan gizi dan sering tidak dapat menyusui Zahra.

"Sejak hari dia lahir, saya belum punya uang untuk membeli susu atau membeli obatnya," kata ibu Zahra.

Baca: Peraih Nobel Yaman Gugat Mohammed bin Salman, Pelanggaran HAM

Zahra baru-baru ini dirawat di pusat kesehatan. Di rumah dia tidak memiliki apa pun dan orang tuanya tidak mampu menyewa mobil atau sepeda motor untuk membawanya kembali ke klinik.

Jika mereka tidak membawanya ke rumah sakit, Zahra akan meninggal, kata Mekkiya Mahdi, kepala pusat kesehatan.

Dalam foto yang diambil pada 25 Agustus 2018 ini diambil dari potongan video bayi yang kekurangan gizi, Zahra, dimandikan oleh ibunya, di Aslam, Hajah, Yaman. Perang saudara Yaman telah menghancurkan kemampuan negara yang sudah rapuh itu untuk memberi makan penduduknya. Sekitar 2,9 juta wanita dan anak-anak mengalami kekurangan gizi akut, sementara 400.000 anak lain berjuang untuk hidup mereka akibat kelaparan. (Foto AP / Hammadi Issa)

"Kami berada di abad ke-21, tapi ini adalah perang yang kami derita," kata Mahdi. Dia mengatakan telah mengunjungi desa-desa Aslam dan setelah melihat orang-orang yang hidup dari pasta daun, Mahdi mengatakan, "Saya pulang dan saya tidak bisa memasukkan makanan ke mulut saya."

Kelaparan yang makin memburuk di Aslam adalah tanda kesenjangan dalam sistem bantuan internasional yang sudah kewalahan dan di bawah tekanan dari pemerintah setempat. Namun bantuan dari luar adalah satu-satunya hal yang bisa mencegah kematian yang meluas akibat kelaparan di Yaman. Kondisi di distrik ini juga dapat menjadi indikasi bahwa peringatan para pejabat kemanusiaan menjadi kenyataan.

Dalam enam bulan pertama tahun ini, Provinsi Hajjah, di mana Aslam berada, mencatat ada 17 ribu kasus kekurangan gizi akut parah, lebih tinggi daripada catatan setahun penuh, kata Walid al-Shamshan, kepala bagian gizi Kementerian Kesehatan di Provinsi Hajjah.

 

Gambar pada 2018 yang dirilis oleh Dr. Mekkiya Mahdi, Kepala Pusat Kesehatan Aslam, menunjukkan bayi yang kekurangan gizi parah di Pusat Kesehatan Aslam di Hajjah, Yaman. (Dr. Mekkiya Mahdi via AP)

Perang saudara Yaman telah menghancurkan kemampuan negara yang sudah rapuh itu untuk memberi makan penduduknya. Perang itu untuk melawan pemberontak Syiah—dikenal sebagai Houthi—yang menguasai utara Yaman, melawan koalisi pimpinan Arab Saudi, yang didukung oleh Amerika Serikat.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

21 jam lalu

Anak-anak bermain dengan senjata anti-serangan pesawat udara  di Leer town, Sudan Selatan (8/5). Pemandangan memilukan seperti mayat-mayat di sumur, rumah-rumah dibakar, dan balita yang kelaparan terlihat di kawasan Leer ini.   (AP Photo/Josphat Kasire)
OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.


Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

1 hari lalu

Pedagang duduk di samping truk yang membawa bantuan untuk warga Palestin setelah Israel membuka kembali satu-satunya penyeberangan di tepi utara jalur tersebut, memungkinkan truk bantuan melewati pos pemeriksaan Erez, di utara Jalur Gaza 1 Mei 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.


Polres Metro Depok Bantu Gibran Bocah Viral Karena Kelaparan di Bogor

8 hari lalu

Anggota Polres Metro Depok menemui dan memberi bantuan kepada bocah yang menangis kelaparan, Gibran di Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Kamis, 9 Mei 2024. Foto : Humas Polres Metro Depok
Polres Metro Depok Bantu Gibran Bocah Viral Karena Kelaparan di Bogor

Polres Metro Depok memberikan bantuan ke Gibran bocah di Bogor yang viral karena kelaparan.


Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

10 hari lalu

Ilustrasi TikTok. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.


Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

13 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

14 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

15 hari lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.


Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

21 hari lalu

Open Arms, kapal penyelamat milik LSM Spanyol, berangkat dengan bantuan kemanusiaan ke Gaza dari Larnaca, Siprus, pada 12 Maret 2024. REUTERS/Yiannis Kourtoglou
Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat


Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

24 hari lalu

Tentara Israel berdiri di perbatasan dengan Gaza, ketika truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan menunggu untuk memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

25 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?