Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dilanda Kelaparan, Warga Yaman Terpaksa Makan Daun

image-gnews
Dalam foto 25 Agustus 2018 ini diambil dari video, yang menunjukkan seorang gadis yang menderita malnutrisi akut di Pusat Kesehatan Aslam di Hajjah, Yaman. Sekitar 2,9 juta wanita dan anak-anak mengalami kekurangan gizi akut, sementara 400.000 anak lainnya berjuang untuk hidup mereka. (Foto AP / Hammadi Issa)
Dalam foto 25 Agustus 2018 ini diambil dari video, yang menunjukkan seorang gadis yang menderita malnutrisi akut di Pusat Kesehatan Aslam di Hajjah, Yaman. Sekitar 2,9 juta wanita dan anak-anak mengalami kekurangan gizi akut, sementara 400.000 anak lainnya berjuang untuk hidup mereka. (Foto AP / Hammadi Issa)
Iklan

Sekitar 2,9 juta perempuan dan anak mengalami kekurangan gizi akut, dan 400 ribu anak lainnya dengan gizi buruk berjuang untuk hidup mereka karena berisiko meninggal karena kelaparan.

Baca: Perang Yaman, Pangeran Saudi Salahkan Raja Salman dan Putranya

Para relawan kemanusiaan prihatin atas serangan koalisi Arab yang berusaha mengambil alih kota pelabuhan Laut Merah, Horyida, yang dikuasai Houthi. Hampir 80 persen impor Yaman datang melalui pelabuhan, termasuk bantuan kemanusiaan.

Aslam adalah salah satu distrik termiskin di Yaman, dengan ratusan desa kecil, beberapa terisolasi di pegunungan tinggi di jantung Houthi. Populasinya 75-106 ribu orang, termasuk penduduk setempat ditambah pengungsi yang melarikan diri dari wilayah pertempuran.

Gambar yang diambil pada 2018 yang tidak bertanggal ini, dirilis oleh Dr. Mekkiya Mahdi, Kepala Pusat Kesehatan Aslam, menunjukkan seorang anak yang sangat kekurangan gizi di Pusat Kesehatan Aslam di Hajjah, Yaman. (Dr. Mekkiya Mahdi via AP)

Aslam bukan satu-satunya distrik yang dilanda kelaparan. Para pejabat kesehatan mengatakan distrik lain yang lebih dekat zona perang mungkin tidak mendapatkan bantuan makanan sama sekali. Menurut catatan kesehatan setempat, kelaparan di Aslam melonjak dan menjadi yang tertinggi di provinsi, dengan jumlah anak yang dilaporkan menderita kekurangan gizi akut, yakni dari 384 kasus yang dirawat pada Januari, ditambah 1.319 lainnya menyusul dalam enam bulan ke depan. Angka ini meliputi sekitar 15 persen dari anak-anak distrik.

Baca: Perang Yaman: Belum Ada Tanda Berakhir

Pusat kesehatan utama Aslam tidak memiliki dokter anak, listrik, dan tabung oksigen. Pada malam hari, petugas medis menggunakan lampu flash karena tidak ada bahan bakar untuk generator. Para ayah mengemis di pasar terdekat untuk 300 riyal Yaman atau sekitar Rp 17.755, untuk membeli popok dan agar anak mereka bisa dibawa ke pusat kesehatan.

Di bawah tekanan berat dari pihak berwenang Houthi, lembaga internasional, seperti WFP, UNICEF, dan mitra Yaman, diharuskan menggunakan daftar orang miskin yang disediakan oleh pejabat setempat.

Dalam foto 25 Agustus 2018 ini, bayi yang kekurangan gizi, Zahra, digendong oleh ibunya, di desa al-Mashraqah, Aslam, Haji, Yaman. Perang saudara Yaman telah menghancurkan kemampuan negara yang sudah rapuh itu untuk memberi makan penduduknya. Sekitar 2,9 juta wanita dan anak-anak mengalami kekurangan gizi akut, 400.000 anak lainnya berjuang untuk hidup dari kelaparan. (Foto AP / Hammadi Issa)

Kritikus menuduh para pejabat itu melakukan diskriminasi, di Aslam, di mana banyak dari mereka adalah kaum "Muhammasheen" bahasa Arab untuk "Marjinalisasi", yakni sebuah komunitas orang-orang Yaman yang berkulit gelap yang dijauhi oleh masyarakat lainnya dan dibiarkan bekerja sebagai pengumpul sampah, buruh kasar, atau pengemis.

Seorang koordinator kemanusiaan di Hajjah mengatakan otoritas Houthi setempat mendistribusikan bantuan secara tidak adil. Beberapa warga mengatakan pejabat meminta uang suap setara dengan sekitar 15 sen AS atah Rp 2.221 agar nama mereka dimasukkan ke daftar penerima makanan. Lembaga kemanusiaan AS tidak mampu mengawasi banyak pusat distribusi.

Dalam foto 25 Agustus 2018 ini, seorang pria memberi makan anak-anak dengan Halas, tanaman merambat berdaun hijau, di Aslam, Haji, Yaman. Orang Yaman di kantong terpencil di utara terpaksa makan daun rebus dari pohon anggur lokal untuk mencegah kelaparan, tanpa mendapat akses bantuan internasional. (Foto AP / Hammadi Issa)

Orang-orang di Aslam makin bergantung pada daun dari pohon anggur lokal, yang dikenal dalam bahasa Arab Yaman sebagai "hala" atau dalam bahasa Inggris sebagai Arabian Wax Leaf. Dulu hanya dimakan sesekali tapi sekarang semua penduduk makan untuk setiap kali makan. Para ibu menghabiskan berjam-jam memetik daun, lalu mencuci dan merebusnya. Namun terlalu banyak memakannya menyebabkan diare, karena air yang digunakan untuk mencuci tercemar oleh kotoran.

Baca: Cerita dari Yaman: Ibu Hamil Tahan Lapar Demi Anak

Di Desa Al-Mashrada, ibu Zahra memberi makan seluruh keluarganya dengan halas bubur. Dia memiliki tujuh anak lain, termasuk dua anak laki-laki dengan gangguan mental yang dirantai di dalam gubuk mereka sehingga mereka tidak berkeliaran. Sedangkan ayah anak-anak berkeliling kota untuk mencari makan.

"Kami hanya memiliki Tuhan. Kami miskin dan kami tidak punya apa-apa," kata perempuan Yaman yang kelaparan itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

26 menit lalu

Open Arms, kapal penyelamat milik LSM Spanyol, berangkat dengan bantuan kemanusiaan ke Gaza dari Larnaca, Siprus, pada 12 Maret 2024. REUTERS/Yiannis Kourtoglou
Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat


Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

3 hari lalu

Tentara Israel berdiri di perbatasan dengan Gaza, ketika truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan menunggu untuk memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

4 hari lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


Serangan Israel ke Gaza 16 Kali dalam Sehari

12 hari lalu

Warga Palestina mengendarai sepeda melewati reruntuhan rumah dan bangunan yang hancur akibat serangan militer Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza utara 31 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Serangan Israel ke Gaza 16 Kali dalam Sehari

Media yang dikelola Pemerintah Daerah Gaza mengungkap rentetan data mengerikan dampak perang Gaza, di mana serangan Israel 16 kali dalam sehari


Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

17 hari lalu

Ayatollah Ali Khamenei dari Iran memegang senjata saat ia berpidato di depan ribuan orang di Masjid Agung Mosalla Teheran pada Idul Fitri, 10 April 2024 [Handout melalui kantor pemimpin tertinggi/Al Jazeera]
Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir


Idul Fitri Paling Menyedihkan Bagi Warga Gaza, Terancam Bom hingga Kelaparan

17 hari lalu

Sebuah keluarga pengungsi Palestina membuat kue tradisional saat mereka mempersiapkan liburan Idul Fitri di tenda kamp di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 8 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Idul Fitri Paling Menyedihkan Bagi Warga Gaza, Terancam Bom hingga Kelaparan

Di hari pertama liburan Idul Fitri, serangan Israel menewaskan 14 orang termasuk sejumlah anak-anak di sebuah rumah warga.


Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ingatkan Dampak Kelaparan Akan Memperpanjang Perang Gaza

17 hari lalu

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin. REUTERS
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ingatkan Dampak Kelaparan Akan Memperpanjang Perang Gaza

Menteri Pertahanan Amerika Serikat mengakui kelaparan bisa menyebabkan kekerasan lebih cepat dan hanya memperpanjang konflik.


Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

20 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan diparkir di dekat pagar perbatasan sebelum memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka yang memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Blokade Mulai Dibuka, Tiga Truk Bantuan Tiba di Rumah Sakit di Utara Gaza

Sebanyak tiga truk bantuan berisi bahan bakar, obat-obatan, dan pasokan medis pada Sabtu memasuki Gaza utara yang sebelumnya menghadapi blokade Israel


PBB: Israel Setujui Pembukaan Kembali 20 Toko Roti dan Pipa Air di Gaza Utara

20 hari lalu

Anak-anak Palestina menunggu roti dipanggang di atas kayu bakar, di tengah kekurangan bahan bakar dan listrik, saat konflik antara Hamas dan Israel berlanjut, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 16 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
PBB: Israel Setujui Pembukaan Kembali 20 Toko Roti dan Pipa Air di Gaza Utara

PBB pada Sabtu mengatakan Israel telah mengizinkan pembukaan 20 toko roti di Jalur Gaza utara dan saluran air untuk memasok daerah tersebut.


Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

22 hari lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

Lebih dari 300 ribu orang diyakini terperangkap di utara Gaza, tak bisa melarikan diri. Mereka dipaksa hidup dengan rata-rata 245 kalori per hari