3. Partainya Dibubarkan Rezim Hun Sen
Kem Sokha, pemimpin Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP), bertepuk tangan saat ia tiba di markas besar partainya di Phnom Penh, Kamboja, 2 Maret 2017. [REUTERS]
Pengadilan tinggi Kamboja membubarkan partai oposisi utama atas instruksi Perdana Menteri Hun Sen yang telah berkuasa selama tiga puluh tahun lebih.
Dilansir dari Reuters, pemerintah telah meminta Mahkamah Agung untuk membubarkan Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP), yang dituduh berkomplot mengambil alih kekuasaan dengan bantuan Amerika Serikat setelah penangkapan pemimpin partai Kem Sokha pada 3 September.
Baca: Eksklusif- Memburu Hun Sen di Ruang Publik
Putusan pengadilan juga memerintahkan larangan politik lima tahun bagi 118 anggota partai oposisi, yang telah menimbulkan ancaman pemilihan besar bagi Hun Sen, mantan komandan Khmer Merah yang merupakan perdana menteri terlama di dunia.
CNRP menolak tuduhan itu sebagai motivasi politik karena tidak dihadiri pengacara atau kuasa hukum saat keputusan pengadilan.
Juru bicara CNRP, Yim Sovann, seperti dikutip Phnom Penh Post, mengatakan keputusan itu adalah "akhir dari demokrasi" di Kamboja, sementara anggota parlemen partai Mao Monyvann menyebutnya sebagai "krisis politik".
Wakil Ketua CNRP, Mu Sochua, mengkritik keputusan tersebut tetapi meyakini perubahan demokratis akan tetap terjadi.