4. "Saya mungkin kehilangan kebebasan, tapi..."
Kem Sokha berbicara kepada wartawan di Phnom Penh setelah terpilih sebagai wakil ketua dewan Majelis Nasional, 26 Agustus 2014. [Radio Free Asia]
Awalnya Kem Sokha diperkirakan akan memimpin Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) dalam pemilihan tahun ini sebagai penantang paling kuat Perdana Menteri Sen yang berkuasa, yang telah berkuasa selama lebih dari 30 tahun.
Dalam sebuah pesan dari penjara, dia menulis di Twitter, "Saya mungkin kehilangan kebebasan, tetapi mungkin kebebasan tidak pernah mati di Kamboja," seperti dikutip dari The Independent.
Dia dituduh "berkolusi dengan pihak asing" di bawah Pasal 443 dari hukum pidana Kamboja.
#KemSokha 's message from prison: I may lose freedom, but may freedom never die in Cambodia.
— Kem Sokha (@kemsokhacnrp) September 4, 2017
Bukti yang disajikan pemerintah adalah video Kem Sokha dari 2013 di mana dia mengatakan kepada pendukung CNRP dia telah mendapat dukungan dan saran Amerika Serikat untuk strategi politiknya untuk memenangkan kekuasaan.
Salah satu pengacara pemimpin oposisi, Pheng Heng, mengatakan apa yang muncul dalam video itu bukanlah kejahatan.
Baca: Dua Partai Oposisi Kamboja Tuntut Pemilu Diulang atau ...
Pendahulu Kem Sokha, mantan pemimpin partai dan pendiri partai oposisi Kamboja, CNRP, Sam Rainsy, juga didakwa bersalah karena pencemaran nama baik secara in absentia dan tinggal di pengasingannya di Prancis untuk menghindari dakwaan, yang dinilai bermotif politik.