TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menginginkan Presiden Suriah, Bashar al-Assad dibunuh pada 2017.
Baca:
Jurnalis Investigasi Woodward Tulis Buku Heboh Soal Trump
Trump Tuding Buku "Fear" Berisi Kebohongan dan Sumber Palsu
Namun, Menteri Pertahanan James Mattis mengabaikan permintaan Trump itu.
Permintaan Trump yang kontroversial ini terungkap dalam buku baru berjudul “Fear: Trump in The White House” karangan jurnalis investigasi Washington Post yaitu Bob Woodward.
Woodward telah menulis 18 buku dengan 12 buku mencapai penjualan best seller. Dia juga telah meraih 2 penghargaan bergengsi jurnalistik Pulitzer.
“Menurut buku itu, Trump mengatakan kepada Mattis bahwa dia ingin Assad dibunuh setelah Presiden Suriah itu melancarkan serangan kimia kepada warga sipil pada April 2017,” begitu dilansir Reuters, Rabu, 5 September 2018.
Baca:
Siapa Omarosa, Penulis Buku Kritik Trump dan Gedung Putih?
Kepada Trump, Mattis mengatakan akan melakukannya. “Tapi ternyata dia (Mattis) membuat rencana untuk serangan udara terbatas yang tidak mengancam Assad secara pribadi,” seperti dilansir Reuters.
Jurnalis senior Bob Woodward, 75 tahun, menulis buku berjudul 'Fear: Trump in White House'. Leading Authorities Ccom
Serangan kimia itu terjadi di Kota Khan Sheikhoun di Suriah bagian barat laut pada 4 April 2018. Serangan itu menewaskan sekitar 80 warga sipil. Menurut kelompok oposisi yang menguasai kota itu, serangan zat kimia itu dilakukan lewat serangan udara.
Pasca serangan bom kimia itu, AS melakukan serangan rudal presisi terhadap pangkalan udara Suriah, yang dianggap sebagai lokasi penyerangan bom kimia itu.
Baca:
Eks Direktur FBI James Comey Tulis Buku, Sebut Trump dan Pelacur?
“Malam ini, saya perintahkan serangan militer terarah pada pangkalan udara di Suriah, yang menjadi asal diluncurkannya serangan kimia,” kata Trump dari rumahnya di Mar-a-Lago estate di Florida tiga hari pasca serangan bom kimia. “AS berkepentingan mencegah penggunaan senjata zat kimia.”
Bob Woodward dikenal sebagai jurnalis yang mengungkap skandal Watergate yang membuat Presiden Richard Nixon mundur pada 1970an. Dia telah menulis 18 buku politik dengan 12 diantaranya mendapat penghargaan Pulitzer.
Dalam insiden lain yang diungkap buku itu, seperti dilansir CNN, Mattis mengatakan Trump berpikir dan berperilaku seperti anak sekolah dasar kelas lima atau enam. Ini terjadi pada awal 2018 saat Trump mempertanyakan pengerahan pasukan militer AS, yang mencapai sekitar 30 ribu tentara, di Korea Selatan. Mattis mengatakan pengerahan pasukan itu untuk mencegah terjadinya Perang Dunia III terkait ancaman serangan nuklir dari Korea Utara.
Baca:
Soal isi buku ini pada Selasa waktu setempat, Mattis mengatakan buku itu sebagai sebuah literatur bermerek Washington. Dia membantah pernah mengatakan itu soal Trump. “Itu tidak pernah saya katakan atau dikatakan dihadapan saya,” kata dia.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di kantornya. Reuters
Lewat cuitannya, Trump mengunggah pernyataan Mattis dengan mengatakan buku ‘Fear’ telah dibantah oleh Mattis dan Kepala Staf Gedung Putih. Buku itu mengatakan, Kelly pernah mengatakan dalam sebuah rapat bahwa Trump itu idiot dan percuma mencoba meyakinkannya mengenai apapun. Soal ini, Kelly juga membantah pernah mengatakan itu soal Trump.