TEMPO.CO, Teheran – Menteri Luar Negeri Junior Inggris, Alistair Burt, berkunjung ke Iran dan bertemu dengan Deputi Menlu Iran, Abbas Araghchi pada Sabtu, 1 September 2018.
Baca:
Laporan Rahasia IAEA Sebut Iran Patuh pada Perjanjan Nuklir 2015
Ini merupakan kunjungan pertama menteri dari Inggris pasca Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menarik diri dari perjanjian nuklir Iran.
Perjanjian nuklir ini masih didukung lima negara besar seperti Inggris, Prancis, Jerman, Cina dan Rusia.
Negara-negara Eropa penandatangan perjanjian ini berupaya agar perjanjian nuklir ini tetap berjalan meskipun AS mulai mengenakan sanksi ekonomi kepada Teheran sejak awal Agustus 2018.
“Pembicaraan terutama mencakup kerja sama ekonomi dan mekanisme finansial dan moneter antara kedua negara pasca penarikan AS dari perjanjian nuklir,” begitu dilansir stasiun televisi Iran dan dikutip Reuters, 1 September 2018 waktu setempat.
Baca:
Iran Tangkapi Orang Berkewarganegaraan Ganda, Dituduh Mata-mata
Dalam pernyataan sebelum tiba di Iran, Burt mengatakan,”Selama Iran memenuhi komitmen di bawah perjanjian nuklir, kami tetap berkomitmen dengan perjanjian ini karen kami meyakini ini cara terbaik untuk memastikan masa depan yang aman bagi wilayah ini.”
Menurut Guardian, Burt juga bakal membahas pembebasan seorang perempuan yang memiliki dua kewarganegaraan Inggris dan Iran yaitu Nazanin Zaghari-Ratcliffe.
Menlu Junior Inggris Alistair Burt. Guardian
Nazanin, yang menjadi seorang manajer proyek di Yayasan Thomson Reuters, ditangkap pada April 2016 di Bandara Udara Teheran saat akan kembali ke Inggris dengan anaknya setelah kunjungan keluarga.
Baca:
Amerika Bentuk Grup Aksi Iran, Menlu Zarif Sebut Upaya Kudeta
Nazanin didakwa terlibat dalam persekongkolan untuk menjatuhkan pemerintahan Iran yang berbasis mullah. Dia dikenai vonis pengadilan lima tahun penjara karena kegiatan mata-mata namum membantah tuduhan ini.
Keluarga Nazanin juga membantah tuduhan ini. Yayasan Thomson tempat Nazanin berkerja bersifat independen dan terpisah dari media Thomson Reuters News.
Selama dua hari di Iran, Burt juga bakal bertemu dengan sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan membahas peran Iran dalam konflik Suriah dan Yaman.
Baca:
Trump Sebut Pertemuan dengan Iran Bagus, Tapi ...
Menurut media Guardian, Burt juga menyoroti program rudal balistik Iran dan mengatakan akan mempertanyakan ini secara kuat kepada pemerintah Iran.
Soal ini, pemerintah Iran sebelumnya mengatakan perjanjian nuklir Iran terpisah pembahasannya dengan program rudal balistik. Iran juga mengatakan akan terus mengembangkan kemampuan senjata strategis ini seperti negara-negara lain.