TEMPO.CO, Jakarta - Politikus dari Sinn Féin MLA, Sinéad Ennis, mendesak pemerintah Irlandia memboikot festival 2019 Eurovision Song Contest yang dijadwalkan digelar di Israel.
"Boikot itu sebagai bentuk protes keras atas ulah brutal Israel terhadap rakyat Palestina," tulis Middle East Monitor mengutip pernyataan Sinn Féin MLA.
Baca: Israel Larang Aktivis Irlandia Pro-Palestina ke Tepi Barat
Para penggemar wanita dari Conchita Wurst terlihat mengenakan jenggot palsu saat menonton siaran grand final Eurovision Song Contest di sebuah klub lokal di Vienna, Austria (10/5). (AP Photo/Ronald Zak
Menurut Ennis, dalam beberapa tahun ini, jumlah tokoh olahraga, kebudayaan dan musik yang tergabung ke dalam Boycott, Divestmen and Sanctions (BDS) meningkat. Mereka tidak hadir dan memboikot kegiatan di Israel tersebut.
"Festival lagu Eurovison 2019 yang terkenal di dunia itu akan berlangsung di Israel. Sebagai orang yang menyukai festival, saya sangat kecewa," katanya.Penyanyi Conchita Wurst perwakilan Austria mengangkat trofinya usai memenangkan ajang Eurovision Song Contest di B&W Halls, Copenhagen, Denmark (10/5). Penyanyi waria ini berhasil meraih nilai tertinggi dalam kontes menyanyi ini. (AP Photo/Frank Augstein)
"Seni, musik dan olahraga memiliki peran kunci penting mengirimkan pesan internasional untuk menolak kebrutalan terhadap rakyat Palestina oleh serdadu Israel."
Baca: Dukung Palestina, Irlandia Bahas RUU Larangan Impor Produk Israel
Ennis menambahkan, "Pemerintah Irlandia mempunyai kesempatan terang benderang menentang pembunuhan terhadap warga Palestina dengan cara membokiot fesrtival di Israel itu."