TEMPO.CO, Jakarta - Israel melarang dua aktivis Irlandia pro-Palestina memasuki daerah pendudukan di Tepi Barat, Jumat, 16 Maret 2018. "Keduanya dituding merencanakan tindak pelecehan terhadap pasukan Israel di daerah pendudukan," demikian Qud Press melaporkan.
Baca: Israel Bunuh Pemuda Palestina di Tepi Barat
Petugas medis Palestina dihalang-halangi tentara Israel saat berusaha menolong pengunjuk rasa yang terluka ketika bentrok di Tepi Barat, 12 Maret 2018. REUTERS/Mohamad Torokman
Ketika kedua aktivis itu tiba di Ben Gurion bersama 25 aktivis lain, tulis Middle East Monitor, mereka menjalani pemeriksaan seperti lazimnya. Namun Israel memperlakukan aktivis Irlandia tersebut dengan berbeda. Kedua aktivis itu, menurut keterangan militer Israel kepada media, sudah pernah dicegah memasuki wilayah pendudukan di Palestina karena sebelumnya ikut serta dalam aksi solidaritas pro-Palestina.
Menurut laporan koran Israel, Haaretz, semua aktivis dari berbagai negara dituduh Israel merencanakan tindak pelecehan terhadap pasukan Israel di daerah pendudukan melalui keikutsertaan mereka dalam aksi pro-Palestina.
Petugas medis Palestina berusaha menolong pengunjuk rasa yang terluka saat bentrok dengan tentara Israel di Tepi Barat, 12 Maret 2018. REUTERS/Mohamad Torokman
"Namun demikian, semua peserta aksi diizinkan masuk ke daerah pendudukan Palestina, kecuali aktivis asal Irlandia," demikian ditulis Middle East Monitor.
Baca: Ribuan Warga Israel Unjuk Rasa Dukung Negara Palestina
Mengutip laporan sejumlah media, Qud Press menyebutkan jumlah aktivis asing, termasuk asal Irlandia yang dilarang Israel memasuki wilayah pendudukan milik Palestina, meningkat menjadi sembilan orang dalam waktu lima tahun ini.