TEMPO.CO, Jakarta - Rusia memeringatkan Amerika Serikat dan sekutunya agar tidak bermain api di Suriah, misalnya memprovokasi dengan menyebar isu penggunaan senjata kimia di sana.
"Jangan memprovokasi dengan isu penggunaan senjata kimia oleh Suriah sehingga Barat memiliki alasan menyerang negeri itu," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Moskow seperti dikutip Russia Today.
Baca: Amerika Serikat Yakin Suriah Gunakan Senjata Kimia
AS dan sekutunya menggunakan provokasi teroris yang diduga senjata kimia di provinsi Idlib Suriah, Senin, 27 Agustus 2018.
Lavrov menegaskan kembali, serangan senjata kimia di Provinsi Idlib, Suriah, bisa jadi dipicu oleh pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat melakukan gempuran terhadap pasukan loyalis Damaskus.
"Provokasi baru yang dipersiapkan oleh Barat menghambat operasi antiterorisme di Idlib," tegas Lavrov dalam acara jumpa pers bersama rekannya dari Suriah, Walid Muallem.Pesawat tempur Angkatan Udara Inggris, Tornado GR4, membawa dua rudal jelajah Storm Shadow (di bawah badan pesawat) untuk menyerang target pembuatan senjata kimia di Homs, suriah, 14 April 2018. Inggris menembakan delapan rudal Storm Shadow dalam penyerangan ini. Cpl L Matthews/AP
"Kami memiliki fakta di atas meja dan telah menyampaikan peringatan keras kepada rekan kami di Barat melalui Menteri Pertahanan kami dan kami memperingatkan jangan bermain api."
Baca: Serangan Senjata Kimia, Amerika dan Rusia Saling Tuding
Sebelumnya, militer Rusia menerima laporan bahwa ada sekelompok militan di Suriah sedang mempersiapkan sebuah provokasi mengenai penggunaan gas klorine oleh pasukan pemerintah Suriah. Insiden ini akan digunakan oleh Amerika serikat dan sekutunya untuk menjustifikasi melakukan serangan baru ke Suriah. "Mirip dengan apa yang pernah terjadi pada April 2018," ujar Menlu Rusia.