TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menilai dengan sangat yakin rezim Suriah telah menggunakan senjata kimia dalam serangan di Kota Douma, Suriah, pada 7 April 2018. Serangan itu menewaskan lebih dari 60 orang dan melukai ratusan orang.
Dalam keterangan tertulis Gedung Putih, yang dikirimkan melalui Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta pada Selasa, 17 April 2018, kesimpulan Amerika itu diambil berdasarkan pada gambaran gejala-gejala yang dialami para korban, rekaman video, dan gambar-gambar yang memperlihatkan serangan senjata kimia tersebut.
Gedung Putih mengatakan sebuah badan informasi yang berpengaruh menyebut rezim Suriah menggunakan klorin untuk membom Douma. Beberapa sumber informasi lain menyebut rezim juga menggunakan racun sarin. Rezim Suriah memiliki sebuah sejarah penggunaan senjata kimia, bahkan setelah pemerintah Suriah itu berjanji akan menghentikan program senjata kimianya.
Baca: PBB: Pemberontak Anti Assad yang Gunakan Senjata Kimia di Suriah
Suasana Kota Douma, Suriah, yang hancur akibat perang, 16 April 2018. Amerika Serikat menuduh pasukan Suriah menggunakan senjata kimia yang menyebabkan 40 orang tewas pada 7 April lalu. REUTERS/Ali Hashisho
Baca: Digempur Amerika, Rusia Kirim 2 Kapal Perang ke Suriah
Sementara itu, dikutip dari situs globalnews.ca pada Selasa, 17 April 2018, tim investigasi independen telah dicegah masuk ke Kota Douma, yang berlokasi di dekat ibu kota Damaskus. Tim investigasi independen masuk setelah Amerika, Prancis, dan Inggris membombardir sejumlah tempat di Suriah, yang diyakini terkoneksi dengan program senjata kimia Suriah.
“Adanya sejumlah masalah keamanan telah membuat tim investigasi belum bisa menjangkau Douma,” kata Direktur Jenderal Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) Ahmet Uzumcu.
Otoritas Suriah sebelumnya telah menawarkan 22 orang untuk diwawancara sebagai saksi mata. Uzumcu saat ini berharap kesepakatan yang dibutuhkan bisa segera dibuat agar tim investigasi independen bisa dikerahkan ke Douma secepatnya. (*)
Lihat juga video: Kisah Cita-cita 'Tak Jelas' Pendiri Anomali Coffee yang Sukses Bikin 11 Kafe