Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Kasus Genosida Sepanjang Sejarah Moderen

Editor

Budi Riza

image-gnews
Kuburan massal genosida Holocaust di Mauthausen [collections.ushmm.org]
Kuburan massal genosida Holocaust di Mauthausen [collections.ushmm.org]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kata genosida pertama kali diciptakan oleh pengacara Polandia Raphäel Lemkin pada tahun 1944 dalam bukunya Axis Rule in Occupied Europe. Penjelasan ini tercantum dalam kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB Urusan Pencegahan Genosida dan Perlindungan (Genocide Prevention and The Responsibility to Protect).


Kata ini terdiri dari "genus" prefiks Yunani, yang berarti ras atau suku, dan sufiks Latin "cide", yang berarti pembunuhan. Lemkin mengembangkan istilah itu terkait kebijakan Nazi yang melakukan pembunuhan sistematis terhadap orang-orang Yahudi selama Holocaust. Dia juga merujuk kepada contoh-contoh kejahatan sebelumnya dalam sejarah yang memusnahkan kelompok tertentu.


Raphäel Lemkin menggalang kampanye agar genosida diakui dan dimasukkan dalam hukum dunia sebagai kejahatan internasional.
Dilansir dari www.un.org, 28 Agustus 2018, genosida pertama kali diakui sebagai kejahatan berdasarkan hukum internasional pada 1946 oleh Majelis Umum PBB.


Baca: PBB Sebut 6 Jenderal Myanmar Terlibat Genosida Etnis Rohingya

 

Ada lima aksi yang bisa didefinisikan sebagai genosida yaitu bermaksud menghancurkan, secara keseluruhan atau sebagian, kelompok nasional, etnis, ras atau agama, seperti membunuh anggota kelompok, menyebabkan kerusakan fisik atau mental yang serius bagi anggota kelompok. 

Berikut adalah kasus genosida sesuai konvensi PB, seperti dilansir dari endgenocide.org, genocidewatch.net, dan Inter-Parliamentary Alliance for Human Rights and Global Peace (ipahp.otg).

1. Genosida Armenia

Pembantaian massal era Perang Dunia I dan deportasi hingga 1,5 juta orang Armenia oleh Turki Ottoman adalah masalah yang sangat sensitif baik di Armenia maupun Turki.[www.rferl.org]Sejak 1915, etnis Armenia yang tinggal di Kesultanan Ottoman dikumpulkan, dideportasi, dan dieksekusi atas perintah pemerintah.

Pembantaian, pemulangan, deportasi paksa dan kematian karena penyakit di kamp-kamp konsentrasi diperkirakan telah menewaskan lebih dari 1 juta etnis Armenia, Asyur dan Yunani antara 1915 dan 1923. 

Baca: Parlemen Israel Ingin Akui Genosida Turki Terhadap Armenia

Akar genosida terletak pada runtuhnya Kekaisaran Ottoman. Pada pergantian abad ke-20, Kekaisaran Ottoman yang dulu tersebar luas runtuh. Kekaisaran Ottoman kehilangan semua wilayahnya di Eropa selama Perang Balkan 1912-1913, menciptakan ketidakstabilan di antara kelompok-kelompok etnis nasionalis.

"Pada tahun 1894, pembantaian "kotak di telinga" adalah yang pertama dari pembantaian Armenia. Pasukan Utsmani, militer dan warga sipil menyerang desa-desa Armenia di Anatolia Timur, menewaskan 8.000 orang Armenia, termasuk anak-anak.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

6 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan


Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

7 jam lalu

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya pada Selasa, 16 Januari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.


Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

10 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

16 jam lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

1 hari lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

1 hari lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi


Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

1 hari lalu

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra (kiri) saat konferensi pers kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari di Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

1 hari lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

1 hari lalu

Kapolres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit menanyai RM, tersangka pembunuhan Serlina, 22, yang jasadnya ditemukan di sebuah parit di Kabupaten Sukoharjo, Senin, 22 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

2 hari lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.