6. Perang Saudara Sudan
Lebih dari satu dekade lalu, pemerintah Sudan melakukan genosida terhadap warga sipil Darfuri, membunuh 300.000 dan menyebabkan lebih dari 2 juta orang mengungsi. Selain krisis yang sedang berlangsung di Darfur, pasukan di bawah komando Presiden Sudan Omar al-Bashir telah melakukan serangan terhadap warga sipil di wilayah Abyei yang menjadi sengketa, dan negara bagian Kordofan Selatan dan Nil Biru.
Pada 2003, situasi pecah ketika pemerintah Sudan menangkapi pemberontakan di wilayah Darfur, Sudan. Ini memulai kampanye genosida terhadap warga sipil yang mengakibatkan kematian lebih dari 300.000 dan perpindahan lebih dari tiga juta warga Darfur. Para pengungsi internal (IDP) berbaris di pagi hari untuk distribusi makanan umum di Situs Perlindungan PBB Sipil, Malakal, Sudan Selatan.
Pada 2010, pemerintah Sudan dan pemberontak Darfuri menandatangani perjanjian gencatan senjata dan memulai pembicaraan damai jangka panjang yang dikenal sebagai forum perdamaian Doha. Selama negosiasi ini, langkah-langkah dilakukan untuk memberikan Darfur otonomi daerah yang lebih luas di bawah pemerintah Sudan daripada membiarkan referendum untuk menjadi negara merdeka seperti Sudan Selatan.
7. Rohingya di Myanmar
Sebuah laporan oleh Tim Independen Pencari Fakta PBB secara eksplisit menyatakan enam pejabat militer Myanmar menghadapi tuduhan genosida atas kampanye militer mereka terhadap etnis minoirtas Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine.
Dilaporkan Reuters, 28 Agustus 2018, Tim Independen menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk memberlakukan embargo senjata terhadap Myanmar, memberi hukuman kepada para pejabatnya lewat pengadilan ad hoc untuk menuntut para tersangka atau merujuk mereka ke Pengadilan Pidana Internasional di Den Haag, Belanda.
Baca: Facebook Hapus Akun Pejabat Militer Myanmar
Setahun yang lalu, pasukan pemerintah Myanmar memimpin tindakan brutal di negara Rakhine Myanmar sebagai serangan balik atas serangan kelompok Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) di 30 pos polisi Myanmar dan pangkalan militer. Sekitar 700.000 orang Rohingya melarikan diri dari serangan brutal militer Myanmar. Sebagian besar kini tinggal di kamp-kamp pengungsi di negara tetangga Bangladesh.