TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan pertahanan Arab Saudi mengaku berhasil mencegat satu rudal balistik yang ditembakkan oleh milisi Houthi ke kota perbatasan, Jazan.
"Serangan rudal ini berlangsung sepekan setelah sebelumnya rudal Houthi menyasar Jazan pada 11 Agustus 2018," tulis Al Arabiya.
Baca: Arab Saudi Cegat Rudal Balistik Houthi ke Najran
Militan Houthi meluncurkan rudal balistik ke Arab Saudi, 25 Maret 2018.Satu orang tewas akibat reruntuhan rudal, kematian pertama di Ibu Kota Saudi sejak negeri itu melancarkan kampanye militer di Yaman tiga tahun lalu. Houthi Military Media Unit/Handout via Reuters
Dalam beberapa pekan ini, milisi Houthi meningkatakan serangan ke Arab Saudi menggunakan rudal balistik. Pasukan pemerintah Yaman yang diakui internasional berkali-kali mengklaim bahwa Iran terlibat dalam serangan yang dilancarkan milisi Houthi ke Arab Saudi.
"Iran menyuplai dan memberikan dukungan senjata berkemampuang tinggi kepada milisi Houthi untuk berperang melawan Arab Saudi dan pemerintah Yaman."Seorang pria melihat reruntuhan bangunan Istana Kepresidenan Yaman yang rusak akibat serangan udara koalisi Arab Saudi di Sanaa, Yaman, 7 Mei 2018. Serangan udara koalisi Arab Saudi terjadi hanya beberapa jam setelah sistem pertahanan udara Arab Saudi mencegat dua rudal balistik yang diluncurkan Houthi. AP
Menurut pemerintah Yaman, serangan yang dilakukan Houthi tersebut telah melanggar Resolusi 2216 dan 2231 PBB, mengancam keamanan Arab Saudi, kawasan Teluk dan internasional.
Baca: Koalisi Arab Pamerkan Senjata Houthi dari Pertempuran Hodeidah
Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan sekutu lainnya memberikan dukungan penuh kepada pemerintah Yaman yang diakui oleh dunia internasional. Adapun Houthi, kelompok milisi yang sekarang menguasai hampir seluruh wilayah Yaman termasuk Ibu Kota Sanaa didukung oleh Iran. Kedua pihak berperang menyebabkan ribuan warga sipil tewas, termasuk perempuan dan anak.