Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Koalisi Arab Memulai Serangan Darat ke Pelabuhan Yaman

image-gnews
Crane pelabuhan rusak oleh serangan udara di terminal pelabuhan Hodeidah, Yaman, Laut Merah, pada 16 November 2016.[REUTERS/Khaled Abdullah]
Crane pelabuhan rusak oleh serangan udara di terminal pelabuhan Hodeidah, Yaman, Laut Merah, pada 16 November 2016.[REUTERS/Khaled Abdullah]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Arab memulai serangan darat pada Rabu pagi, 13 Juni ke kota pelabuhan Hodeida, Yaman, dan menjadi pertempuran darat pertama dalam konflik 3 tahun di negeri jazirah Arab termiskin.

Pemberontak Syiah, Houthi, yang didukung Iran selama bertahun-tahun telah menguasai pelabuhan Laut Merah yang penting bagi pasokan makanan di Yaman. Pertempuran Hodeida ini, jika pejuang Houthi tidak menarik diri dari pelabuhan, maka menandai pertempuran kota pertama dengan koalisi Arab.

Dilaporkan Associated Press, sebelum fajar pada Rabu 13 Juni 2018, konvoi kendaraan tampak menuju ke kota yang dikuasai pemberontak. Suara tembakan berat dan terus menerus mewarnai pertempuran di Hodeida. Saluran berita satelit milik Arab Saudi mengumumkan pertempuran telah dimulai.

Baca: Demi Keamanan, Palang Merah Internasional Tarik Staf dari Yaman

"Pemerintah Yaman yang diasingkan telah melakukan semua cara damai dan politik untuk menyingkirkan milisi Houthi dari pelabuhan Hodeida. Pembebasan pelabuhan Hodeida adalah tonggak dalam perjuangan kami untuk mendapatkan kembali Yaman dari milisi," tulis pernyataan resmi yang disiarkan saluran berita Saudi.

Sejumlah warga menganteri dekat truk tangki untuk memngisi jerigennya yang akan digunakan sebagai air minum dan kebutuhan sehari-hari di Hodeidah, Yaman, 29 Juli 2017. REUTERS/Abduljabbar Zeyad

Kantor berita satelit Al Masirah yang dikelola Houthi mengkonfirmasi serangan ini dan mengklaim pasukan pemberontak menghantam kapal koalisi Arab dekat Hodeida dengan dua rudal dari darat.

"Kapal yang ditargetkan membawa pasukan yang dipersiapkan untuk pendaratan di pantai Hodeida," menurut kantor berita Al Masirah. Namun koalisi Arab membantah serangan ke kapal ini.

Baca: Ramadan di Tengah Dentuman Bom Perang di Yaman

Pasukan loyalis pemerintah Yaman yang diasingkan dan milisi pendukung lain yang dipimpin oleh pasukan Emirat telah mendekati Hodeida dalam beberapa hari terakhir. Pelabuhan ini terletak sekitar 150 kilometer di barat daya Sanaa, ibukota Yaman, yang diduduki Houthi sejak September 2014. Koalisi pimpinan Arab Saudi masuk dalam kancah perang pada Maret 2015 dan menerima dukungan logistik dari Amerika Serikat.


Dilansir dari Reuters, pesawat tempur dan kapal koalisi menyerang pertahanan di pelabuhan untuk membantu pendaratan pasukan darat. Operasi ini dikenal dengan "Golden Victory" setelah ultimatum yang diberikan Uni Emirate Arab untuk Houthi melewati batas waktu.

Pemimpin Houthi, Mohammed Ali Al-Houthi, yang mengancam menyerang kapal tangker di sepanjang jalur Laut Merah memperingatkan pasukan koalisi Arab untuk tidak menyerang pelabuhan.

Baca: Kemenlu Serukan WNI di Perbatasan Oman-Yaman Segera Keluar


Pelabuhan Hodeidah adalah penyokong hidup mayoritas populasi Yaman untuk memasok barang pokok. Diperkirakan sekitar 600.000 jiwa tinggal di wilayah ini dan diperkirakan akan memakan 250.000 korban jiwa jika pertempuran terjadi di Hodeida. Selain itu pasokan bantuan kemanusiaan dan pangan bagi jutaan warga Yaman akan terhenti dan mengakibatkan kelaparan dan penyakit di seluruh Yaman.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

1 jam lalu

Warga Afghanistan berkumpul untuk naik bus saat mereka bersiap untuk kembali ke rumah, setelah Pakistan memberikan peringatan terakhir kepada migran tidak berdokumen untuk pergi, di halte bus di Karachi, Pakistan 29 Oktober 2023. REUTERS/Akhtar Soomro
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

4 hari lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

12 hari lalu

Ayatollah Ali Khamenei dari Iran memegang senjata saat ia berpidato di depan ribuan orang di Masjid Agung Mosalla Teheran pada Idul Fitri, 10 April 2024 [Handout melalui kantor pemimpin tertinggi/Al Jazeera]
Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir


Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

26 hari lalu

Teluk Oman telah melihat serangan drone lapis baja sebelumnya - pada tahun 2021 serangan Iran yang diduga menghantam kapal tanker Mercer Street. REUTERS
Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman


Terdampak Operasi Houthi di Laut Merah, Pelabuhan Israel Terancam PHK Pekerja

33 hari lalu

Militan Houthi yang didukung Iran di Yaman telah meningkatkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah. REUTERS
Terdampak Operasi Houthi di Laut Merah, Pelabuhan Israel Terancam PHK Pekerja

Separuh pekerja di Pelabuhan Eilat Israel berisiko di-PHK akibat serangan milisi Houthi terhadap kapal Israel atau kapal menuju dan dari Israel


Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

37 hari lalu

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

Tokoh-tokoh senior dari Hamas dan pemberontak Houthi di Yaman mengadakan pertemuan membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel


Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

39 hari lalu

Pengikut Houthi mengibarkan bendera Palestina selama parade solidaritas dengan Palestina di Jalur Gaza dan untuk menunjukkan dukungan terhadap serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden, di Sanaa, Yaman 29 Januari 2024. REUTERS/Khaled Abdullah
Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

Houthi di Yaman yang dikenal sebagai Gerakan Ansar Allah, dilaporkan melakukan uji tembak rudal hipersonik


AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

39 hari lalu

Pedagang senjata Qaed Elaiyan menunjukan senjata api di tokonya, saat Houthi meningkatkan permintaan senjata api, di Sanaa, Yaman 6 Maret 2024. REUTERS/Khaled Abdullah
AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

Pejabat AS dan Iran diam-diam bertemu beberapa kali untuk membahas serangan Houthi Yaman di Laut Merah.


Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

42 hari lalu

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

Al Qaeda Yaman mengumumkan kematian pemimpinnnya. Pemimpin baru telah diumumkan.


Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

45 hari lalu

Sebuah kapal kargo melintasi Terusan Suez baru setelah upacara peresmian di Ismailia, Mesir, 6 Agustus 2015. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.