Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jejak Radioaktif PLTN Fukushima Ditemukan pada Wine California

image-gnews
ilustrasi wine (pixabay.com)
ilustrasi wine (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah insiden kebocoran di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Jepang pada 2011, para ahli WHO menyatakan bahwa jumlah partikel radioaktif dalam makanan dan minuman di luar Jepang tetap rendah dan tidak menimbulkan risiko kesehatan.

Wine California yang dibuat pada tahun-tahun setelah bencana PLTN Fukushima mengandung isotop dari kecelakaan PLTN, seperti yang ditemukan peneliti di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS) Universitas Bordeaux, dilansir dari Sputniknews, 23 Juli 2018. Para ilmuwan mempelajari sampel wine yang dibuat dari anggur yang dipanen antara 2009 dan 2012 dan menemukan jejak Cesium-137 yang terbentuk sebagai hasil dari operasi reaktor nuklir.

Baca: Radiasi Masih Tinggi, Turis Dilarang Selfie di PLTN Fukushima

Dilaporkan Russia Today, awan radioaktif yang dilepaskan oleh PLTN terbang ke Napa Valley di California, AS. Di sana, sejumlah kecil cesium-137 jatuh ke kebun anggur.

Tingkat radiokatif bervariasi tergantung pada wine. para peneliti menemukan wine Cabernet Sauvignon merah memiliki jumlah yang lebih tinggi dan wine rosé memiliki yang paling sedikit.

Para ilmuwan menggunakan spektrometri gamma latar-rendah untuk mendeteksi jejak karena anggur mengandung isotop dalam jumlah sangat rendah. Menurut penelitian CNRS, jumlah Cesium dalam botol tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia dan tingkat radioaktivitas anggur lebih rendah daripada radiasi alami.

Kompleks nuklir Fukushima Dai-ichi di Okumamachi, Jepang, 2011. Pembangkit tenaga nuklir Jepang ini sempat menghebohkan dunia saat terjadinya gempa mengakibatkan tsunami, sehingga merusak pembangkit nuklir ini dan berdampak luas pada lingkungan dan air jepang bahkan dunia. (cryptome.org)

Meskipun banyak orang ragu meminum anggur terpapar radioaktif, namun unsur cesium-137 dalam wine sebenarnya merupakan cara yang berguna untuk mengetahui usia wine. Ini karena sejak 1952, setiap botol anggur memiliki tingkat cesium-137, berkat pengembangan senjata nuklir dan pengujian. Tingkat radioaktif bervariasi mulai dari level 50-an dan seterusnya, memungkinkan anggur untuk diberi tanggal berdasarkan tingkat radiasi, yang dapat diuji tanpa membuka botol dan merusak segelnya. Metode ini ditemukan oleh Philippe Hubert pada tahun 2001, dan dia adalah salah satu ahli farmakologi dari penelitian ini.

Baca: India Siap Menambang Bahan Baku Nuklir di Bulan

"Dengan sensitivitas urutan 0,05 Bq / l, teknik ini memungkinkan tanggal untuk anggur vintage antara 1952 dan 2000, tetapi di atas semua itu sangat efektif untuk vintages yang sangat tua, memang botol apa pun sebelum tahun 1952 tidak dapat mengandung caesium- 137, bahkan dalam jejaknya," ungkap laporan studi.

Meskipun radioaktif awan Fukushima meningkatkan tingkat radioaktif dalam anggur, tingkat cesium dalam anggur pada puncak periode pengujian nuklir jauh lebih tinggi, jadi tidak perlu panik. Wine Prancis juga terpapar unsur radioaktif serupa dalam tingkat cesium setelah bencana Chernobyl 1986.

Baca: Badan Nuklir Iran: Persedian Uranium Iran Mencapai 950 Ton

Beberapa reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Jepang mengalami kehancuran setelah gelombang tsunami setinggi 15 meter menghantam dan merobohkan sistem pendingin reaktor. Bencana itu melepas beberapa unsur radioaktif ke atmosfer dan masuk ke air. Area tertentu di sekitar PLTN masih tetap tidak bisa dihuni.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

25 hari lalu

Logo baru Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-26. Kredit: ANTARA/HO-Humas BRIN
Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

BRIN sedang mengupayakan bagaimana cara mengatasi kontaminasi Cs-137 di lingkungan.


Pertama Kali, Pakar Jepang dan Cina Diskusi Soal Pelepasan Air Limbah Fukushima

26 hari lalu

Rafael Mariano Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (kedua kiri) didampingi Tomoaki Kobayakawa, Presiden Tokyo Electric Power Co. (ketiga kiri) tiba untuk memeriksa pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang rusak di Futaba, timur laut Jepang, Rabu, 5 Juli 2023. Hiro Komae/Pool melalui REUTERS
Pertama Kali, Pakar Jepang dan Cina Diskusi Soal Pelepasan Air Limbah Fukushima

Ini menjadi pembicaraan pertama Jepang-Cina sejak Tokyo mulai melepaskan air limbah Fukushima ke laut tahun lalu.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

29 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


LSM Indonesia Gugat Jepang karena Fukushima, Dubes Jelaskan Alasan Tak Datangi Pengadilan

32 hari lalu

Aktivis lingkungan PBHI saat melakukan aksi penyampaian Somasi (Teguran) kepada Pemerintah Jepang terkait dengan Pembuangan Limbah Nuklir PLTN Fukushima Daiichi (Air Limbah Nuklir Fukushima)  ke Laut di depan Kedubes Jepang, Jakarta, Senin 15 Januari 2024. Dalam aksinya aktivis mengkhawatirkan kondisi laut Jepang yang sudah dicemari oleh limbah nuklir. Dalam jangka panjang limbah ini berpotensi mencemari perairan Indonesia, khususnya Jakarta. TEMPO/Subekti.
LSM Indonesia Gugat Jepang karena Fukushima, Dubes Jelaskan Alasan Tak Datangi Pengadilan

Pemerintah Jepang digugat oleh dua organisasi Indonesia atas pelepasan air radioaktif dari PLTN Fukushima ke Samudra Pasifik.


Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

48 hari lalu

Alat proteksi radioaktif dan nuklir pertama di dunia hasil kolabotasi KBRN Pasukan Korbrimob Polri dan UGM ditunjukkan dalam Rakernis TA 2024 Korbrimob Polri di Gedung Satya Haprabu Mako Brimob Kelapadua, Cimanggis, Kota Depok pada Kamis, 7 Maret 2024. Foto: Humas Brimob
Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.


Cina Kecam Jepang karena Buang Lagi Limbah Nuklir PLTN Fukushima

57 hari lalu

Seorang pengunjuk rasa memegang plakat bertuliskan
Cina Kecam Jepang karena Buang Lagi Limbah Nuklir PLTN Fukushima

Kedutaan Besar Cina mengkritik pemerintah Jepang yang melanjutkan pembuangan air limbah dari PLTN Fukushima


Pertama di Eropa, Bandara Florence akan Punya Kebun Anggur di Atapnya

15 Februari 2024

Desain bandara di Florence, Tuscany, Italia, yang memiliki kebun anggur di atasnya (Dok. Rafael Vinoly Architects)
Pertama di Eropa, Bandara Florence akan Punya Kebun Anggur di Atapnya

Florence terkenal sebagai salah satu penghasil wine terbaik di dunia. Bandara ini akan punya kebun anggur serta memproduksi wine sendiri.


Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

12 Februari 2024

Kedokteran nuklir menggabungkan diagnostik dan terapi (teranostik) untuk penyembuhan aneka penyakit kanker. (Foto Dok.Humas RSHS)
Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

Nuklir yang digunakan dalam kedokteran nuklir berskala medis sehingga sangat aman, bahkan menguntungkan untuk diagnostik dan terapi.


5 Makanan yang Berbahaya bagi Anjing, Bisa Sebabkan Kematian

20 Januari 2024

Ilustrasi makanan anjing. Shutterstock
5 Makanan yang Berbahaya bagi Anjing, Bisa Sebabkan Kematian

Jangan beri anjing lima makanan berikut. Efeknya sungguh berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian.


Jepang Buang Air Limbah Nuklir Fukushima ke Laut, Bagaimana Debat Dampak Lingkungannya?

15 Januari 2024

Tim Advokasi Masyarakat Perairan Anti Racun atau Tim TAMPAR melakukan somasi kepada Jepang di depan Kantor Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Jakarta, pada Senin 15 Januari 2024. (Alif Ilham Fajriadi)
Jepang Buang Air Limbah Nuklir Fukushima ke Laut, Bagaimana Debat Dampak Lingkungannya?

Jepang membuang air limbah nuklir PLTN Fukushima ke laut. Tindakan ini memunculkan perdebatan perihal dampak lingkungan yang ditimbulkannya.