TEMPO.CO, Jakarta - Kepala badan nuklir Iran mengatakan upaya pengembangan nuklir Iran telah menghasilkan cadangan uranium sebanyak 950 ton uranium.
Dilaporkan Associated Press, 18 Juli 2018, Ali Akbar Salehi, kepala Organisasi Energi Atom Iran, mengatakan kepada TV pemerintah pada Rabu 18 Juli, bahwa Iran telah mengimpor sekitar 400 ton uranium sejak perjanjian nuklir 2015 dengan negara Eropa. Impor ini menambah persediaan uranium antara 900 dan 950 ton, meningkat 500 ton.
Baca: Terungkap, Mossad Bobol Fasilitas Nuklir Iran dalam Waktu 6 Jam
Salehi mengatakan jumlah ini cukup bagi Iran untuk mengoperasikan 190.000 mesin sentrifugal untuk memperkaya pengayaan uranium di masa depan.
Kesepakatan nuklir membatasi pengayaan uranium Iran menjadi 3,67 persen, cukup untuk digunakan di pembangkit listrik tenaga nuklir tetapi jauh lebih rendah dari 90 persen yang diperlukan untuk senjata atom.
Namun sejak AS keluar dari kesepakatan pada Mei, Iran telah berjanji untuk meningkatkan kapasitas pengayaan.
Baca: Jerman dan Cina Sepakat Soal Nuklir Iran, Menolak Sikap AS
Iran telah membuka kembali fasilitas UF6 di provinsi tengah Isfahan yang ditutup pada 2009 karena kurangnya "kue kuning", bahan baku yang digunakan untuk pengayaan nuklir.[Tehrantimes]
Sementara Iran telah membangun fasilitas baru yang dapat memproduksi rotor hingga 60 sentrifugal setiap hari. Namun Ali Akbar Salehi mengatakan pabrik baru itu tidak dengan sendirinya melanggar ketentuan perjanjian.
"Alih-alih membangun pabrik ini dalam tujuh atau delapan tahun ke depan, kami membangunnya selama negosiasi tetapi tidak memulainya," kata Salehi, seperti dilaporkan Reuters.
Baca: Krisis Ekonomi Iran, Ali Khamenei Minta Lembaga Negara Bersatu
"Tentu saja, dia (Ayatullah Ali Khomeini) sepenuhnya diberitahu dan kami memberinya informasi yang diperlukan pada saat itu. Dan sekarang dia telah memberi perintah pabrik ini telah memulai semua pekerjaannya," tambah Salehi.
Pabrik akan memiliki kapasitas untuk membangun rotor hingga 60 sentrifugal IR-6 per hari. Bulan lalu, Salehi mengumumkan bahwa Iran sudah mulai mengerjakan infrastruktur untuk membangun sentrifugal canggih di fasilitas Natanz.