Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Donald Trump Sebut Jerman 'Tawanan' Rusia, Ini Balasan Merkel

image-gnews
Presiden AS, Donald Trump, dan Kanselir Jerman, Angela Merkel, dalam pertemuan bilateral mereka saat KTT NATO, Rabu, 11 Juli 2018 di Brussels, Belgia. [AP Photo / Pablo Martinez Monsivais]
Presiden AS, Donald Trump, dan Kanselir Jerman, Angela Merkel, dalam pertemuan bilateral mereka saat KTT NATO, Rabu, 11 Juli 2018 di Brussels, Belgia. [AP Photo / Pablo Martinez Monsivais]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menuduh Jerman sebagai "tawanan" Rusia karena ketergantungan energinya. Pernyataan ini dillontarkan Trump di hari pertama KTT NATO di Brussels, Belgia, 11 Juli 2018.

Setelah mengecam anggota NATO karena gagal mencapai target pengeluaran 2 persen dari pendapatan nasional untuk pertahanan, Trump mengatakan pada sesama pemimpin di Brussels dia akan lebih memilih target 4 persen, serupa dengan anggaran yang dikeluarkan Amerika Serikat.

Baca: Presiden Uni Eropa ke Donald Trump: Tolong Hargai Sekutu Anda

Ini akan menjadi perdebatan bagi anggotanya karena prioritas anggaran di Eropa ditargetkan hanya mencapai 2 persen pada 2024 atau lebih.

Pada akhir sesi pertama KTT, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan tujuan awal adalah untuk mencapai 2 persen, tetapi beberapa saat kemudian Trump menulis di Twitter bahwa sekutu yang berperang dagang dengan Amerika Serikat pada perdagangan dan diperlukan untuk segera menghabiskan .

Seteru ini adalah bagian dari pendekatan "America First" yang didengungkan Donald Trump. Trump menyebut bahwa Jerman dikontrol oleh Rusia.

Trump menyatakan bahwa kerjasama proyek pipa gas alam antara Jerman dan Rusia teah membuat pemerintahan Angela Merkel "benar-benar dikuasai" dan "tertawan ke Rusia."

"Apa gunanya NATO jika Jerman membayar Rusia miliaran dolar untuk gas dan energi?" tulis Trump di Twitter setelah pertemuan dengan delegasi Jerman, seperti dilaporkan Associated Press, 12 Juli 2018.

Proyek Nord Stream 2 [Sputniknews]

Kanselir Jerman, Angela Merkel, langsung membalas teguran singkat Donald Trump mengatakan kepada wartawan di Brussels bahwa Jerman adalah negara berdaulat yang membuat keputusan sendiri.

"Saya telah mengalami sendiri bagaimana bagian dari Jerman dikendalikan oleh Uni Soviet. Saya sangat senang bahwa hari ini kita bersatu dalam kebebasan, Republik Federal Jerman. Karena itu kita dapat mengatakan bahwa kita dapat membuat kebijakan independen dan membuat keputusan independen. Itu sangat bagus, terutama bagi orang-orang di Jerman timur," kata Angela Merkel, seperti dilaporkan Russia Today.

Angel Merkel juga menolak tuduhan bahwa Jerman tidak cukup berkontribusi terhadap anggaran NATO.

"Jerman melakukan banyak hal untuk NATO. Jerman adalah penyedia pasukan terbesar kedua, bagian terbesar dari kapasitas militer kami ditawarkan kepada NATO dan sampai hari ini kami memiliki keterlibatan yang kuat terhadap Afghanistan. Dalam hal itu kami juga membela kepentingan Amerika Serikat," lanjut Merkel.

Menanggapi perselisihan ini, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan bahwa proyek pipa gas Nord Stream 2 bukanlah urusan NATO.

"Ini bukan urusan NATO memutuskan, ini adalah keputusan nasional," kata Jens Stoltenberg, seperti dilansir dari Sputniknews, dan menambahkan bahwa sekutu NATO berdagang dengan Rusia, bahkan selama Perang Dingin.

Baca: Tur Eropa, Donald Trump Lebih 'Galak' ke NATO, 'Ramah' ke Putin 

Ucapannya datang sebagai tanggapan terhadap serangan Donald Trump yang menyengat lainnya pada proyek pipa Nord Stream 2. Tump menyebut Jerman "tawanan Rusia", mengklaim bahwa kesepakatan gas "tidak pantas" dengan Rusia yang telah membuat Berlin "sepenuhnya dikendalikan" oleh Kremlin.

Presiden AS menyesalkan bahwa di bawah proyek Nord Stream 2, Jerman membayar miliaran dolar ke Rusia. Pada Maret, Jerman menyetujui proyek yang dipimpin Gazprom untuk membangun pipa Nord Stream 2 untuk membawa gas Rusia ke Jerman di bawah Laut Baltik.

Trump menjadi penentang paling vokal dari Nord Stream 2. Pada Mei, ia menuntut Jerman untuk membatalkan proyek pipa untuk mengamankan kesepakatan perdagangan yang tidak akan mencakup tarif aluminium dan baja yang tinggi.

Donald Trump telah mempromosikan gas alam cair Amerika (LNG) dalam upaya untuk mengangkat ekspor ke Eropa. Pada Juli 2017, dia mengajukan produk ke 12 negara Eropa Tengah dan Timur sebagai alternatif untuk impor energi dari pemasok lain.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Putin Menang Pemilu, Begini Reaksi Dunia

18 jam lalu

Putin Menang Pemilu, Begini Reaksi Dunia

Kemenangan Putin sebagai presiden Rusia untuk kesekian kalinya ini memicu komentar, kebanyakan negatif, dari dunia internasional.


Militer Israel Kembali Serang RS Terbesar di Gaza Al Shifa, Puluhan Orang Dilaporkan Tewas

19 jam lalu

Gambar satelit menunjukkan area di sekitar Rumah Sakit Al Shifa yang hancur selama gencatan senjata sementara antara kelompok Islam Palestina Hamas dan Israel, di Gaza 26 November 2023. Maxar Technologies/Handout via REUTERS
Militer Israel Kembali Serang RS Terbesar di Gaza Al Shifa, Puluhan Orang Dilaporkan Tewas

Militer Israel melancarkan serangan keempat di sekitar rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa


Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

1 hari lalu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.


Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

1 hari lalu

Pendukung Presiden AS Donald Trump berunjuk rasa menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di Tokyo, Jepang 20 Januari 2021. [REUTERS / Issei Kato]
Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

Joe Biden meledek Donald Trump dengan menyebutnya sudah tua dan tak cocok mentalnya untuk menjadi presiden Amerika Serikat


Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

1 hari lalu

Presiden AS Donald Trump meniup lilin ulang tahunnya saat makan siang bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, di Singapura, Senin, 11 Juni 2018. Kejutan kue ulang tahun tersebut diberikan oleh Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan. Ministry of Communications and Information Singapore via AP
Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

Donald Trump memprediksi akhir dari pemilu di AS jika ia kalah dari Joe Biden pada November mendatang.


ICJ akan Sidangkan Pengaduan Nikaragua terhadap Jerman Soal Bantuan Israel pada April

2 hari lalu

Pandangan umum Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda 11 Desember 2019. REUTERS/Yves Herman
ICJ akan Sidangkan Pengaduan Nikaragua terhadap Jerman Soal Bantuan Israel pada April

ICJ mengatakan akan mengadakan sidang pada 8 dan 9 April 2024 atas aduan Nikaragua terhadap Jerman karena membantu Israel dalam genosida Gaza


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

3 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

4 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.


BEM FISIP Unair Sambut Mahasiswa Phillip Universiteit Marburg Jerman: Rayakan Diversitas Kebudayaan

5 hari lalu

BEM FISIP Universitas Airlangga (Unair) menyambut tamu mancanegara, 35 mahasiswa dan professor dari Philipps-Universitt Marburg, Jerman, Kamis, 7 Maret 2024. Foto: Istimewa
BEM FISIP Unair Sambut Mahasiswa Phillip Universiteit Marburg Jerman: Rayakan Diversitas Kebudayaan

Pertukaran budaya dilakukan mahasiswa Phillip Universiteit Marburg, Jerman dengan BEM FISIP Universitas Airlangga (Unair).


PM Malaysia Bela Dukungan terhadap Hamas dalam Lawatan ke Jerman

6 hari lalu

 Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan pernyataan upaya pengiriman bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina dalam sidang parlemen diikuti secara daring di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (16/10/2023). ANTARA/Virna P Setyorini/aa.
PM Malaysia Bela Dukungan terhadap Hamas dalam Lawatan ke Jerman

Berbicara pada konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz, PM Anwar Ibrahim berulang kali ditanya tentang hubungan lama Malaysia dengan Hamas