TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi menangkap lebih dari 21 ribu orang yang masuk melalui perbatasan negara tanpa melengkapi diri dengan dokumen sah selama lebih dari delapan bulan. Demikian laporan kantor berita SPA, Sabtu 7 Juli 2018.
"Jumlah total yang ditahan ketika mencoba masuk wilayah melalui perbatasan Kerajaan sebanyak 21.112 orang," tulis SPA mengutip keterangan sumber pemerintahan.
Baca: 147 WNI Overstay Masuk Daftar Hitam Arab Saudi
Seorang sniper Arab Saudi berjaga di salah satu sudut perbatasan. Selain mampu mengeleminasi musuh dari jarak jauh, seorang sniper juga dapat menjadi seorang pengintai. Jizan, Arab Saudi, 13 April 2015. Carolyn Cole/Getty Images
Dari ribuan orang yang ditahan, jelas SPA, 52 persen terdiri dari warga negara Yaman, 54 persen Ethiopia dan tiga persen warga negara lainnya.
"Keberadaan para pelanggar itu tercium sejak 15 November 2017 hingga 5 Juli 2018," Middle East Monitor melaporkan.Sebuah pos perbatasan Yaman dan Arab Saudi, yang dilengkapi dengan kendaraan tempur dan kamuflase. Arab Saudi, 6 April 2015. REUTERS / Faisal Al Nasser
Menurut data resmi, tim gabungan pemerintah Arab Saudi berhasil menangkap 1.259.345 orang karena melanggar peraturan tempat tinggal, bekerja dan melintas perbatasan tanpa izin.
Baca: 250 Imigran Libya Ditemukan Tewas Tenggelam
Kampanye penegakan aturan oleh kerajaan Arab Saudi juga menciduk 1.017.427 orang yang gagal memenuhi persyaratan tempat tinggal, 233.125 melanggar aturan perburuan dan 108.793 tinggal di negara yang bertentangan dengan aturan perbatasan negara.