Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Pokok Kesepakatan Uni Eropa untuk Tangani Imigran

image-gnews
Para migran menunggu untuk diturunkan dari kapal yang dioperasikan oleh kelompok bantuan Jerman, Mission Lifeline, yang membawa 234 migran, ketika mereka berlabuh di pelabuhan Valletta di Malta, setelah melakukan perjalanan hampir seminggu sementara menunggu izin untuk melakukan pendaratan, Rabu, 27 Juni 2018.[Foto AP/Jonathan Borg]
Para migran menunggu untuk diturunkan dari kapal yang dioperasikan oleh kelompok bantuan Jerman, Mission Lifeline, yang membawa 234 migran, ketika mereka berlabuh di pelabuhan Valletta di Malta, setelah melakukan perjalanan hampir seminggu sementara menunggu izin untuk melakukan pendaratan, Rabu, 27 Juni 2018.[Foto AP/Jonathan Borg]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin Uni Eropa setuju untuk berbagi tanggung jawab untuk menangani masalah imigran yang terus datang ke benua Eropa dalam KTT 29 Juni kemarin. Negara-negara Eropa juga akan membagi pengungsi yang tiba di Eropa, meskipun secara sukarela. Kesepakatan untuk menangani krisis imigrasi dari permintaan Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, lantaran negaranya menampung setengah jutah imigran.

Dilansir dari Financial Times, 30 Juni 2018, ada delapan artikel yang disepakati dalam KTT Uni Eropa di Brussels, Belgia, di antaranya memperketat pengawasan perbatasan Uni Eropa dan membagi imigran yang datang.

Baca: Kapal Tenggelam, 100 Imigran di Libya Dikhawatirkan Tewas

Salah satu hasil kesepakatan adalah mendirikan Pusat Imigran di Uni Eropa. Ini adalah poin yang paling kontroversial, sebab menyerukan bagi negara-negara Uni Eropa untuk mendirikan pusat-pusat pengawasan di mana para migran yang diselamatkan di wilayah blok Uni Eropa akan diambil untuk diproses untuk klaim suaka mereka. Mereka yang ditolak akan dikembalikan. Sementara mereka yang diterima akan ditransfer ke negara Uni Eropa.

Para pemimpin Uni Eropa hadir dalam KTT Uni Eropa di Brussels, Belgia, 28 Juni 2018.[Stephanie Lecocq/Pool via REUTERS]
Terbilang kontroversial karena tidak jelas di mana pusat-pusat ini akan berada, dan poin relokasi imigran berdasarkan inisiatif sukarela. Sebagian negara Eropa tentu menentang relokasi kuota imigran di negaranya dan yang paling vokal adalah Hungaria, yang telah lama menentang relokasi imigran di negaranya.

Selain mendirikan pusat imigran di Eropa, KTT juga menyepakati para migran yang diselamatkan di Mediterania dapat dikirim kembali ke pusat imigran di luar Eropa. Kepala negara Eropa mengatakan pusat imigran ini kemungkinan akan berada di Afrika utara atau barat. Klaim suaka dapat diproses sebelum pelamar yang lolos akan diizinkan untuk melakukan perjalanan ke Uni Eropa.

Baca: Uni Eropa Sepakat Tangani Krisis Imigrasi Bersama

Tapi proposal itu tetap samar. Tidak ada negara yang sukarela sebagai pusat imigran. Kemudian apakah sah menurut hukum suaka internasional untuk menempatkan para migran di fasilitas-fasilitas ini. Ketidakpastian ketiga adalah kondisi di mana imigran akan ditampung. Uni Eropa mengatakan akan bekerjasama dengan lembaga pengungsi dan migrasi PBB.

Kesepakatan lain yakni reformasi kebijakan suaka Uni Eropa. Ini adalah masalah yang telah menghantui Uni Eropa selama beberapa tahun, bagaimana membagi beban pencari suaka di seluruh blok Uni Eropa. Ada juga pertanyaan berapa lama negara harus bertanggung jawab atas imigran yang tiba di wilayah mereka, yang berarti bahwa mereka dapat dikembalikan jika mereka muncul di negara-negara Uni Eropa lainnya. Beberapa negara Eropa utara, termasuk Jerman, menginginkan periode tanggung jawab untuk tahunan, persyaratan yang ditolak oleh Italia dan negara-negara garis depan Mediterania, di mana negara Mediterania paling banyak menampung imigran yang menyeberang. Untuk reformasi suaka ini, KTT menyerukan negara-negara anggota untuk bekerja sama dan mengambil semua tindakan legislatif dan administratif internal.

Ribuan pelampung imigran dan pengungsi yang menumpuk di tempat pembuangan sampah di Mithymna di pulau Lesbos, Yunani, 5 Oktober 2016. Ribuan pengungsi dan imigran melewati pulau Lesbos untuk memasuki wilayah Eropa. REUTERS/Alkis Konstantinidis

Kemudian yang paling diutamakan dalam kesepakatan ini adalah memperketat keamanan perbatasan untuk mencegah imigran masuk, mengubah Eropa menjadi benteng dengan memperkuat Badan Penjaga Pantai dan Perbatasan Eropa (Frontex) dan dukungan Eropa untuk penjaga pantai Libya yang dilatih Uni Eropa. Namun ini dinilai kontroversial karena penjaga pantai Libya dituduh melakukan pelanggaran terhadap imigran. Seorang komandan regional penjaga pantai Libya dijatuhi sanksi oleh Dewan Keamanan PBB bulan ini atas dugaan keterlibatannya dalam perdagangan manusia.

Jumlah orang yang tinggal di Negara Anggota Uni Eropa dengan kewarganegaraan dari negara non-anggota pada 1 Januari 2017 adalah 21,6 juta, mewakili 4,2% dari populasi EU-28. Selain itu, ada 16,9 juta orang yang tinggal di salah satu Negara Anggota UE pada 1 Januari 2017 dengan kewarganegaraan dari Negara Anggota Uni Eropa lainnya.

Baca: Dari Nigeria ke Aljazair: Perjalanan Maut Imigran di Gurun Sahara

Mengenai negara kelahiran, ada 36,9 juta orang yang lahir di luar EU-28 yang tinggal di Negara Anggota Uni Eropa pada 1 Januari 2017, sementara ada 20,4 juta orang yang lahir di Negara Anggota Uni Eropa yang berbeda dari negara tempat mereka adalah penduduk. Hanya di Hungaria, Irlandia, Luksemburg, Slovakia dan Siprus adalah jumlah orang yang lahir di Negara Anggota Uni Eropa lainnya lebih tinggi daripada jumlah yang lahir di luar EU-28.

Berdasarkan data yang dilaporkan oleh International Organization Migration (IOM) dari situs resminya, migration.iom.int, tercatat 56.274 imigran telah tiba di Eropa, dengan 44.957 melalui jalur laut, 11.317 melalui jalur darat untuk laporan per 27 Juni 2018. Sebanyak 972 imigran dilaporkan meninggal atau hilang di Laut Mediterania. Dari total gelombang imigran yang masuk ke Eropa, Italia paling banyak menampung kedatangan imigran, tercatat 785 imigran per periode 14 Juni-20 Juni dan 338 imigran per 21 Juni-27 Juni. Sementara urutan kedua penampung imigran adalah Yunani dan ketiga adalah Spanyol.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

12 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

13 jam lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.


6 Cara Bayar Paspor di M-Paspor Lewat M-Banking, Cepat dan Mudah

5 hari lalu

Petugas Imigrasi menunjukkan aplikasi Mobile Paspor atau M-PASPOR di Pusat Pelayanan Terpadu Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis 27 Januari 2022. Aplikasi yang diluncurkan Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan bisa diunduh dari 'Play Store' itu untuk memudahkan dan mempercepat masyarakat dalam pengurusan paspor. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
6 Cara Bayar Paspor di M-Paspor Lewat M-Banking, Cepat dan Mudah

Pembayaran paspor kini bisa dilakukan secara online melalui m-Banking. Berikut cara pembayaran M-Paspor lewat m-Banking yang mudah.


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

7 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

8 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Mengenal Apa Itu Deportasi dan Tips Menghindarinya

8 hari lalu

Apa itu deportasi? Deportasi merujuk pada tindakan paksa mengeluarkan WNA dari wilayah negara. Berikut penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Deportasi dan Tips Menghindarinya

Apa itu deportasi? Deportasi merujuk pada tindakan paksa mengeluarkan WNA dari wilayah negara. Berikut penjelasan lengkapnya.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

8 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

9 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.


Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

10 hari lalu

Petugas polisi berdiri selama protes yang oleh penyelenggara disebut sebagai
Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

Sebagian besar negara anggota PBB masuk ke dalam daftar negara yang sudah mengakui negara Palestina. Negeri sedang mengalami konflik dengan Israel