TEMPO.CO, Manila – Pernyataan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, pada 22 Juni 2018 tentang Tuhan itu bodoh mendapat kecaman keras dari berbagai petinggi agama Katolik.
Kemarin, Presiden Duterte mendapat undangan dialog duta agama Nunsiator Apostolik Roma (Papal Nucio). Dialog ini akan digelar di Filipina pada Jumat,29 Juni 2018. Pemilihan tanggal itu bertepatan dengan hari perayaan Paus Sedunia.
Baca:
Duterte Usir Biarawati Katolik Australia dari Filipina
Bikin Pernyataan Kontroversial, Duterte Sebut Tuhan itu Bodoh
“Papal Nuncio telah mengundang Presiden pada Jumat ini karena bertepatan dengan hari yang kami sebut hari Paus sedunia,” kata Pastor Boy Saycon, member dari EDSA People Power Commission, dalam jumpa pers pada Rabu, 27 Juni 2018, seperti yang dilansir Philstar.
Hari Paus Sedunia dirayakan umat Katolik setiap tanggal 29 Juni 2018, perayaan Rasul Santo Petrus. Umat Katolik meyakini Santo Petrus, pemimpin rasul Yesus, merupakan paus pertama. Lebih dari 80 persen warga Filipina teridentifikasi menganut Katolik Roma.
Namun, undangan Papal Nuncio itu belum mendapat respon soal kehadiran Duterte dari pihak istana Malacanang.
Baca:
Presiden Duterte Larang 7 hal Ini di Filipina, Apa saja?
Duterte Siap Mundur Jika Ada Petisi Memprotes Ciuman Bibirnya
“Saya tidak yakin jika jadwal Presiden akan memperbolehkannya hadir. Saya juga tidak mengetahui apakah Presiden akan meminta kami bertiga untuk mewakilinya. Namun, saya akan menelusurinya lebih lanjut, karena undangan ditujukan pula kepada Departemen Luar Negeri. Saya akan menghubungi kantornya jika terdapat informasi lebih lanjut mengenai undangan itu,” kata Harry Roque, juru bicara Presiden.
Perwakilan yang dimaksud Harry dalam pernyataannya jika Presiden Duterte tidak dapat menghadiri undangan adalah dirinya, Pastor Saycon, dan Wakil Menteri Hubungan Luar Negeri, Ernesto Abella, yang merupakan seorang pastor.
Menurut keterangan dari Harry, acara Hari Paus Sedunia di Filipina akan diadakan di residensi Ketua Papal Nuncio, Gabriele Giordano Caccia, di Malate, Manila.
Pastor Caccia pernah bertemu Presiden Duterte sebelumnya saat ia menghadiri undangan dari istana Malacanang, Manila, Desember lalu.
Undangan yang ditujukan pada Presiden oleh Papal Nuncio dipublikasikan setelah pihak istana mengklarifikasi pernyataan Duterte, yang dianggap ofensif dan tidak konstitusional oleh berbagai petinggi agama.
Sementara ini, pihak istana tengah berdiskusi dengan para petinggi agama Perwakilan Gereja Evangelisasi Filipina. Harry mengatakan Duterte mempertanyakan beberapa doktrin Katolik, yang dia yakini doktrin itu tidak sejalan dengan kepercayaan gereja evangelisasi.
PHILSTAR | RAPPLER | MANILA BULETTIN | AUDREY ANGELICA LOHO