Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

image-gnews
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Aaron Favila/POOL via REUTERS
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Aaron Favila/POOL via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., kini tengah menghadapi ancaman pemakzulan oleh mantan Presiden Rodrigo Duterte. Dalam pidatonya yang sarat sumpah serapah pada Minggu malam lalu, Duterte menuduh Marcos berencana mengamendemen konstitusi untuk mencabut batasan masa jabatan.

Selain itu, Duterte juga mengklaim bahwa Marcos terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Duterte memperingatkan bahwa hal ini dapat menyebabkan Marcos digulingkan, mirip dengan nasib ayahnya, mendiang diktator Ferdinand Marcos.

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut, “Saya pikir itu karena fentanyl,” kata Marcos. Fentanyl dikenal sebagai obat pereda nyeri.

Sebelumnya, pada 9 Mei 2022, Filipina menggelar pemilihan presiden (pilpres) yang menandai kemenangan Ferdinand Marcos Jr, atau yang lebih dikenal dengan nama BongBong. Kemenangannya menarik perhatian publik karena Bongbong adalah putra dari Presiden Filipina ke-10 yang juga diktator, Ferdinand Emmanuel Edralin Marcos Sr.

Karir politik Marcos Jr dimulai pada usia 23 tahun ketika ia menjadi Wakil Gubernur provinsi Ilocos Norte pada tahun 1981. Dari tahun 1983 hingga 1986, ia menjabat sebagai gubernur di provinsi yang sama. Selama periode 1998-2007, Marcos Jr memimpin sebagai Gubernur Ilocos Norte selama tiga periode berturut-turut.

Profil Ferdinand Marcos Jr

Pada tanggal 9 Mei 2022, Filipina menyaksikan momen bersejarah dengan terpilihnya Ferdinand "BongBong" Marcos Jr sebagai Presiden Filipina dalam pemilihan presiden yang diselenggarakan baru-baru ini. Kemenangannya tidak hanya mencatatkan sejarah baru bagi negara tersebut tetapi juga memicu beragam reaksi dari masyarakat lokal maupun internasional.

Dikenal sebagai putra dari mantan Presiden Filipina, Ferdinand Emmanuel Edralin Marcos Sr, yang juga merupakan seorang diktator, BongBong mencatatkan namanya dalam buku sejarah politik Filipina dengan kemenangannya yang mengejutkan ini. Hasil pilpres tersebut menandai akhir dari periode panjang yang diwarnai oleh dinasti politik yang kuat di Filipina.

Ferdinand Marcos Jr, atau yang lebih akrab disapa BongBong, lahir di Manila, Filipina, pada 13 September 1957. Ia mengawali pendidikannya di Oxford University dengan meraih Diploma Khusus dalam Ilmu Sosial pada tahun 1975-1978. Selanjutnya, ia melanjutkan pendidikan pascasarjana di Wharton School of Business, University of Pennsylvania, Amerika Serikat, dari tahun 1979 hingga 1981.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karir politik BongBong dimulai pada usia yang relatif muda, saat ia menjadi Wakil Gubernur provinsi Ilocos Norte pada tahun 1981, pada usia 23 tahun. Dengan pengalaman yang terus bertambah, ia kemudian menjabat sebagai gubernur di provinsi yang sama dari tahun 1983 hingga 1986. Kemampuannya dalam memimpin terbukti ketika ia berhasil memenangkan tiga periode berturut-turut sebagai Gubernur Ilocos Norte dari tahun 1998 hingga 2007.

Selama perjalanan kariernya, BongBong juga terlibat dalam legislasi Filipina. Pada tahun 1992, ia menjadi Anggota Kongres dan menjabat sebagai Wakil Pemimpin Minoritas Dewan Perwakilan Rakyat di Distrik Kedua Ilocos Norte. Perannya dalam penyusunan Undang-Undang Dasar Kepulauan Filipina (UU Republik No. 9522) menjadi salah satu pencapaian pentingnya dalam bidang legislatif. Kemudian, dalam rentang waktu 2010 hingga 2016, ia menjabat sebagai Senator Filipina.

Kemenangan BongBong dalam pemilihan presiden mencerminkan keyakinan masyarakat Filipina terhadap visi dan programnya untuk masa depan negara. Namun, kritik dan kontroversi tidak terelakkan mengingat latar belakang politik keluarganya yang kaya akan kontroversi. Sebagai putra dari seorang diktator yang dikenal dengan kebijakan otoriter, BongBong dihadapkan pada tantangan besar untuk membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang inklusif dan progresif.

Reaksi terhadap kemenangannya bervariasi di antara pendukung setia, yang melihatnya sebagai harapan baru bagi Filipina, dan kritikus yang skeptis terhadap agenda politiknya. Masyarakat internasional juga memperhatikan dengan cermat perkembangan politik di Filipina, mengingat peran negara tersebut dalam geopolitik regional.

Dalam pidatonya setelah pengumuman kemenangan, BongBong menegaskan komitmennya untuk membangun Filipina yang lebih kuat, adil, dan maju. Ia berjanji untuk mengatasi tantangan ekonomi, sosial, dan politik yang dihadapi oleh negara tersebut, serta untuk memperbaiki citra Filipina di mata dunia.

ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | ANDIKA DWI | NAOMY A. NUGRAHENI
Pilihan editor: Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

20 hari lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Amerika Serikat, Jepang dan Filipina Latihan Militer Bersama

Amerika Serikat, Jepang dan Filipina akan melakukan latihan militer bersama untuk mendukung kawasan Indo-pasifik yang bebas dan terbuka.


Anies-Muhaimin Tak Libatkan Hamdan Zoelva Sidang di MK, THN: Menjunjung Tinggi Etika

28 hari lalu

Ketua Dewan Pensehat Tim Hukum Nasional AMIN, Hamdan Zoelva memberikan keterangan pers di Markas Pemenangan AMIN, Jl Diponegoro X, Jakarta, Kamis, 28 Desember 2023. Dalam konferensi pers tersebut Tim Hukum Nasional (THN) membeberkan sejumlah dugaan pelanggaran kampanye pemilu dan meminta aparat penegak hukum harus bersikap adil dan netral dalam proses penyelenggaraan pemilu 2024. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Anies-Muhaimin Tak Libatkan Hamdan Zoelva Sidang di MK, THN: Menjunjung Tinggi Etika

Hamdan Zoelva masih memberikan masukan dan saran, meski tak terlibat dalam sidang sengketa pilpres di MK.


Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

29 hari lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

Ferdinand Marcos Jr. akan menerapkan tindakan balasan yang proporsional terhadap serangan Cina di Laut Cina Selatan.


PKB Sebut Hak Angket Penting untuk Partai Pengusung Prabowo Lepas dari Bayangan Jokowi

32 hari lalu

Suasana demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa, 5 Maret 2024. Aksi massa tersebut mengangkat isu wacana hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024. Tempo/Sultan
PKB Sebut Hak Angket Penting untuk Partai Pengusung Prabowo Lepas dari Bayangan Jokowi

PKB mengungkap setiap partai politik memiliki kepentingan dalam mendukung atau menentang hak angket untuk kepentingan politik masing-masing.


Rangkaian Demo di Gedung DPR Sejak Awal Maret, Muncul Spanduk: Pecat Jokowi Tanpa Pesangon

37 hari lalu

Massa dari berbagai elemen menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Dalm aksi tersebut mereka mendesak kepada DPR RI untuk menggunakan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024 sekaligus rasa keprihatinan maraknya nepotisme dan ancaman matinya demokrasi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Rangkaian Demo di Gedung DPR Sejak Awal Maret, Muncul Spanduk: Pecat Jokowi Tanpa Pesangon

Sejak awal Maret 2024, Gedung DPR beberapa kali menjadi tempat unjuk rasa terkait politik dinasti, pemakzulan Jokowi, Pemilu 2024. Ini rangkaiannya.


Demo di DPR, Massa Tolak Pemilu Curang Tuntut Pengguliran Hak Angket dan Pemakzulan Jokowi

38 hari lalu

Ratusan massa demonstran GPKR berdemonstrasi menuntut DPR segera menggulirkan hak angket dan memakzulkan Presiden Joko Widodo. TEMPO/ANDI ADAM FATURAHMAN
Demo di DPR, Massa Tolak Pemilu Curang Tuntut Pengguliran Hak Angket dan Pemakzulan Jokowi

Massa mendesak DPR segera menggulirkan hak angket dan memakzulkan Jokowi.


Guru Besar hingga Mahasiswa Siap Turun ke Jalan Suarakan Kemunduran Demokrasi

43 hari lalu

Seratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Perlawanan Rakyat Solo Raya atau Sodara turun ke jalan dalam aksi unjuk rasa di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis siang, 8 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Guru Besar hingga Mahasiswa Siap Turun ke Jalan Suarakan Kemunduran Demokrasi

Guru besar hingga mahasiswa akan menggelar aksi unjuk rasa sebelum pengumuman hasil pemilu pada 20 Maret mendatang.


Kanselir Jerman Olaf Scholz Serukan Deeskalasi di Laut Cina Selatan

44 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengadakan konferensi pers di Berlin, Jerman, 12 Maret 2024. REUTERS/Liesa Johannssen
Kanselir Jerman Olaf Scholz Serukan Deeskalasi di Laut Cina Selatan

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan deeskalasi sengketa Laut Cina Selatan harus menjadi prioritas.


Demo di DPR RI Hari Ini soal Pemakzulan Jokowi, Polisi Terjunkan 2.678 Personel

49 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro sambil berhadapan dengan massa di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Februari 2023. ANTARA/Siti Nurhaliza
Demo di DPR RI Hari Ini soal Pemakzulan Jokowi, Polisi Terjunkan 2.678 Personel

Polres Jakarta Pusat menerjunkan 2.678 personel untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR siang ini, Jumat, 8 Maret 2024


Ma'ruf Amin Berharap Hak Angket Pemilu Tak Berujung Pemakzulan Jokowi

50 hari lalu

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin. Foto: Setwapres
Ma'ruf Amin Berharap Hak Angket Pemilu Tak Berujung Pemakzulan Jokowi

Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga menginginkan supaya pergantian pemerintahan berjalan dengan baik-baik saja tidak terjadi hal-hal yang tidak inginkan seluruh elemen bangsa.