TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menanggapi pernyataan mantan PM Najib Razak yang mengklaim tidak tahu-menahu dan tidak mau disalahkan atas skandal dugaan korupsi 1 Malaysia Development Berhad atau 1MDB, yang nilainya mencapai triliunan rupiah.
Menurut Mahathir, mustahil Najib tidak mengetahui transaksi di 1MDB. Sebab, dia menandatangani seluruh dokumen yang melibatkan 1MDB.
"Siapa yang mau percaya dia tidak tahu apa-apa ketika menandatangani semua dokumen itu? Setiap uang yang masuk dan keluar dalam peminjaman 42 miliar ringgit, semua ditandatanganinya. Kalau dia tidak tahu, itu artinya dia tidak paham arti sebuah tanda tangan," kata Mahathir.
Baca: Panama Papers Ungkap Adik Najib Razak Miliki Perusahaan Cangkang
Mahathir Mohamad menggelar konferensi pers setelah dilantik sebagai perdana menteri baru Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia, 10 Mei 2018. REUTERS/Lai Seng Sin
Baca: Najib Razak Mengaku Tidak Tahu Menahu Soal Penggelapan Dana 1MDB
Dikutip dari situs straitstimes.com pada Jumat, 22 Juni 2018, Mahathir tak bisa tinggal diam menanggapi klaim Najib yang diwawancarai oleh Reuters dan mengatakan dia tidak tahu apa yang terjadi di 1MDB. Uang sebesar 42 miliar ringgit atau setara US$ 14,3 miliar yang disebut Mahathir mengacu pada utang 1MDB setelah menerbitkan surat utang dan meminjam uang untuk membeli aset-aset, termasuk sejumlah pembangkit tenaga listrik.
"Kalau saya tahu ada dana yang salah kelola dan jika itu setahu saya, saya pasti akan bereaksi," kata Mahathir.
1MDB adalah sebuah lembaga investasi milik negara yang didirikan pada 2009 atau saat Najib menjadi orang nomor satu Malaysia. Di lembaga itu, Najib menjabat sebagai kepala dewan penasihat hingga 2016. Adanya transfer dana sebesar US$ 681 juta atau setara dengan Rp 9,5 triliun ke rekening pribadi Najib telah menjadi bumerang baginya hingga berujung pada kekalahannya dalam pemilu 2018.