Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hoax Penembak Razan Najjar, Ini Pengakuan Eks Tentara Israel

image-gnews
Rebecca Rum [Facebook via Times of Israel]
Rebecca Rum [Facebook via Times of Israel]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tewasnya Razan Najjar yang ditembak sniper tentara Israel (IDF) pada 1 Juni lalu masih belum terungkap. Razan Najjar yang ketika itu tengah menolong korban luka di pagar perbatasan Gaza-Israel ditembak di bagian dada, dan akhirnya tewas saat berada di rumah sakit Eropa Gaza.

Namun muncul berita viral yang menyebut seorang tentara perempuan Israel, yang bernama Rebecca Rum, yang dikabarkan menembak Razan Najjar saat demonstrasi di Gaza.

Baca: Ibunda Razan Najjar: Putri Saya Sengaja Ditembak Sniper Israel

Dilansir dari Jerusalem Post, 5 Juni 2018, Rebecca Rum, berusia 24 tahun, adalah warga Israel kelahiran Boston, Amerika Serikat. Rebecca memang pernah berdinas di tentara Israel namun sudah dua tahun ia dibebastugaskan dari kesatuannya. Rebecca sendiri menyatakan belasungkawanya atas kematian Razan Najjar namun ia meminta orang-orang untuk memeriksa kebenaran sebelum disebarkan.

"Saya sangat berdukacita atas kehilangan putri mereka. Kematian selalu menjadi tragedi. Tapi di sisi lain, mereka harus memeriksa fakta sebelum menyebar menjadi kebohongan. Saya berusaha untuk tahu dan mengerti sisi lain. Orang lain mengambil gambar saya dan membuatnya menjadi simbol kebencian dan ini yang saya tentang," ujar Rebecca Rum.

Baca: Mengenal Sosok Razan Najjar, Gadis Pemberani dari Gaza

Facebook Suhair Nafal.[facebook/suhair nafal via Times of Israel]

Tuduhan ini muncul dalam unggahan Facebook seorang wanita dari Chicago, Suhair Nafal, yang mengaku berasal dari Ramallah. Ia mengunggah foto Rebecca tersenyum memegang senapan otomatis M16 pada 2014 saat Rebecca masih berdinasi sebagai unit intelijen di dekat Semenanjung Sinai, Mesir, selatan Israel. Nafal menulis bahwa Rebecca menembak seorang perawat medis di Gaza.

Rebecca tidak mengetahui dari mana Nafal mendapat fotonya, namun ia menduga foto diambil dari aku resmi Facebook Israel Defense Forces pada Mei 2014.

Rebecca Rum [Facebook via Times of Israel]

Dalam unggahan Facebook IDF tertulis, "Perkenalkan Rebecca, tentara IDF dari keluarga Yahudi religius di Boston. Pada usia 18 tahun, ia meninggalkan semuanya untuk mewujudkan impian tinggal di Israel. Dia bergabung dengan militer Israel sebagai personel unit pendidikan, namun memutuskan untuk ke lapangan. Sekarang ia berdinas di unit intelijen lapangan militer Israel untuk menjaga tanah air yang ia cintai," tulis unggahan akun Facebook IDF bertanggal 27 Mei 2014.

Baca: Laila Ghandour, Korban Termuda Palestina dalam Demonstrasi Gaza


Beberapa jam setelah unggahan Nafal, akun halaman Facebook "Freedom for Gaza" dengan 100 ribu pengikut merilis foto Rebecca dan menyebut Rebecca telah mengeksekusi perawat berusia 21 tahun di Gaza, seperti dilansir dari Times of Israel. Dalam dua hari unggahan Facebook tentang Rebecca telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, Spanyol, Turki, Prancis, Malaysia, dan Indonesia.

Laman facebook Freedom for Gaza.[facebook via Times of Israel]


Rebecca Rum mendapat pesan dan panggilan dari kerabat dan teman-temannya pada Sabtu malam, 2 Juni 2018, usai perayaan Shabbat.

"Saya membuka ponsel setelah Shabbat, dan ada ratusan pesan dari orang-orang di Facebook, dan seluruh teman saya menanyakan saya via Whatsaap karena mereka mendapat pesan berisi kebencian di akhir pekan ini," ujar Rebecca. Rebecca kemduain pergi ke kantor polisi untuk melaporkan ancaman dan mengadukan untuk menghapus media sosialnya.

Baca: Detik-detik Tewasnya Razan Najjar oleh Peluru Tentara Israel

Rebecca menyayangkan pesan hoax berantai telah menyebabkan dirinya dan keluarganya terancam.

"Saya tidak mengikuti soal politik, tapi saya melakukan apa yang saya bisa untuk sadar bahwa ini semacam propaganda untuk menghalangi perdamaian," ujar Rebecca.

Juru bicara militer Israel meminta Rebecca Rum untuk membuat video tanggapan yang kemudian dirilis oleh kelompok advokasi StandWithUs. Dalam video Rebecca meminta untuk berhenti menyebarkan unggahan kebencian terhadap dirinya.

Rebecca Rum keluar dari dinas militer Israel sekitar dua setengah tahun lalu. Dia tidak pernah bertugas sebagai sniper selama di militer Israel. Saat ini Rebecca Rum mengikuti program pendidikan di Israel dan bulan depan mengajar bahasa Inggris untuk para pengungsi. (*)

Lihat juga video: Punya Pekerjaan Mapan, Anak Muda Ini Banting Setir Bikin Startup dan Hasilnya Malah Triliunan Rupiah


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

3 jam lalu

Orang-orang menghadiri upacara pemakaman korban serangan ISIS di Kerman, Iran, 5 Januari 2024. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?


Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

3 jam lalu

Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
Klaim Keputusan ICC Tak Akan Pengaruhi Israel, Netanyahu: Tapi Preseden Berbahaya

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan keputusan apa pun yang dikeluarkan oleh ICC tidak akan pengaruhi Israel


Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

4 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional


PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

6 jam lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB


Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

11 jam lalu

Kendaraan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir terlibat dalam kecelakaan di Ramle pada 26 April 2024. (Screencapture/X)
Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah


Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

14 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Demo Mahasiswa Universitas Columbia menuntut pembebasan Palestina, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian kerja sama dengan Israel


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

15 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

17 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan


Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

19 jam lalu

Bayi perempuan Palestina, berhasil diselamatkan dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh yang terbunuh dalam serangan Israel bersama suaminya Shokri dan putrinya Malak, terbaring di inkubator di rumah sakit Al-Emirati di Rafah di Jalur Gaza selatan 21 April 2024. Bayi tersebut ditempatkan di inkubator di rumah sakit Rafah bersama bayi lainnya. REUTERS/Mohammed Salem
Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

20 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina