Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Sosok Razan Najjar, Gadis Pemberani dari Gaza

image-gnews
Razan Najjar, seorang perawat yang bekerja secara sukarela sebagai tim medis di tengah protes Palestina terhadap Israel di Jalur Gaza. Wanita 21 tahun itu tewas ditembak oleh militer Israel pada Jumat sore, 1 Juni 2018. manartv.com.lb
Razan Najjar, seorang perawat yang bekerja secara sukarela sebagai tim medis di tengah protes Palestina terhadap Israel di Jalur Gaza. Wanita 21 tahun itu tewas ditembak oleh militer Israel pada Jumat sore, 1 Juni 2018. manartv.com.lb
Iklan

TEMPO.CO, JakartaRazan Najjar yang masih berusia 21 tahun saat ia tewas ditembak Israel adalah warga Khuzaa, sebuah desa pertanian di dekat perbatasan Israel, sebelah timur Khan Younis, Gaza, Palestina.


Ayahnya bernama Ashraf al-Najjar yang dulu memiliki toko suku cadang sepeda motor, namun hancur oleh serangan udara tentara Israel saat perang antara Israel dan Hamas pada 2014. Sejak saat itu ayah Razan menjadi pengangguran.

Baca: Ibunda Razan Najjar: Putri Saya Sengaja Ditembak Sniper Israel

Razan lahir sebagai anak pertama dari enam bersaudara. Menurut ayahnya, Razan Najjar tidak memiliki nilai yang cukup bagus saat ujian sekolah menengah atas untuk masuk ke universitas. Namun ia ikut pelatihan paramedis di Rumah Sakit Nasser, di Khan Younis, kemudian menjadi relawan di Lembaga Bantuan Medis Palestina, sebuah organisasi kesehatan nonpemerintah.

Razan Najjar saat menolong pengunjuk rasa Palestina yang terluka saat kerusuhan di Jalur Gaza. Ayahnya yang bernama Ashraf Al Najjar (44) adalah pengangguran setelah toko onderdil motor miliknya hancur oleh serangan udara Israel pada 2014 lalu. manartv.com.lb

Ayahnya menceritakan putrinya bangun sebelum subuh pada Jumat untuk sahur dan salat sebelum memulai aktivitas, dan hari itu adalah terakhir kalinya ia bersapa dengan putrinya.

Razan Najjar mengungkapkan bahwa ayahnya bangga dengan apa yang dilakukannya di perbatasan Gaza. Ia ingin membuktikan bahwa wanita juga memainkan peran penting dalam masyarakat konservatif Palestina.

"Menjadi petugas medis bukan hanya pekerjaan untuk pria. Ini untuk wanita juga," tutur Razan seperti dilansir dari New York Times.

"Kami punya satu tujuan, untuk menyelamatkan orang-orang dan kami melakukan ini untuk negara saya," ujar Razan Najar, yang menjadi gelombang pertama tim medis dalam demonstrasi Gaza.

"Tentara Israel bisa menembak sebanyak yang mereka bisa. Ini gila dan saya malu jika tidak ada di sana bersama rakyat saya," kata Razan Najjar saat wawancara pada 20 April, seperti dilaporkan dari Aljazeera, 4 Juni 2018.

Razan Najjar, untuk alasan kemanusiaan, berupaya menerobos tabu masyarakat Timur Tengah dengan bekerja di lapangan selama 13 jam mulai dari 7 pagi hingga 8 malam.

"Wanita sering dicibir namun masyarakat harus menerima kami. Jika mereka tidak mau menerima pilihan kami, mereka harus dipaksa menerima kami karena kami memiliki kekuatan lebih besar daripada pria manapun," tegas Razan Najjar.

Razan Najjar saat bertugas di tengah kerusuhan di Jalur Gaza, 1 Juni 2018. Menurut saksi mata, Razan yang berada kurang dari 90 meter dari pagar terjatuh setelah tertembak di bagian dadanya saat ia tengah menolong seorang lelaki yang terluka usai terkena gas air mata. AP Photo/Adel Hana

Ibunda Razan Najjar, Sabreen Najjar, mengungkapkan putrinya akrab dengan kamp di Khan Younis karena ia telah merawat orang-orang sejak demonstrasi 30 Maret.

"Dia tidak peduli apa yang orang bilang. Dia berkonsentrasi pada tugasnya sebagai relawan medis dan ini mencerminkan kekuatan dan niatnya," ujar Sabreen.

"Putri saya tidak punya senjata, dia hanya perawat. Dia banyak menolong orang-orang," tambah Sabreen disertai tangis.

Baca: Detik-detik Tewasnya Razan Najjar oleh Peluru Tentara Israel

Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan belasungkawa dan manyatakan Razan Najjar sebagai syuhada, seperti dikutip Middle East Monitor. Razan Najjar pun sempat mengunggah status di Facebooknya.

"Saya kembali dan tidak akan mundur. Tembak saya dengan peluru kalian. Saya tidak takut," tulis Razan Najar di Facebook. 


Dilansir dari Associated Press, Izzat Shatat, 23 tahun, seorang relawan ambulans mengatakan dia dan Razan Najjar akan mengumumkan pertunangan mereka setelah bulan Ramadan. Dia sempat dilanda cemas dan memintanya untuk tidak ke perbatasan pada Jumat lalu, namun ia menolak. Akhirnya Razan Najjar tewas ditembak di bagian dada saat ia menolong korban luka di perbatasan dengan mengenakan jas medis putih berlogo Lembaga Bantuan Medis Palestina dan hijab biru tua. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

2 jam lalu

Kendaraan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir terlibat dalam kecelakaan di Ramle pada 26 April 2024. (Screencapture/X)
Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah


Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

4 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Demo Mahasiswa Universitas Columbia menuntut pembebasan Palestina, gencatan senjata di Gaza, dan penghentian kerja sama dengan Israel


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

5 jam lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

7 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan


Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

9 jam lalu

Bayi perempuan Palestina, berhasil diselamatkan dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh yang terbunuh dalam serangan Israel bersama suaminya Shokri dan putrinya Malak, terbaring di inkubator di rumah sakit Al-Emirati di Rafah di Jalur Gaza selatan 21 April 2024. Bayi tersebut ditempatkan di inkubator di rumah sakit Rafah bersama bayi lainnya. REUTERS/Mohammed Salem
Diselamatkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel, Bayi Sabreen Meninggal Dunia

Seorang bayi yang diselamatkan dari rahim ibunya yang sekarat setelah serangan udara Israel di Gaza selatan, dilaporkan meninggal pada Kamis.


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

10 jam lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

11 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.


Protes Kebijakan Biden di Gaza, Juru Bicara Deplu AS Mengundurkan Diri

15 jam lalu

Gedung Departemen Luar Negeri  di Washington. Reuters
Protes Kebijakan Biden di Gaza, Juru Bicara Deplu AS Mengundurkan Diri

Jubir bahasa Arab untuk Deplu AS telah mengundurkan diri dari jabatannya karena penentangannya terhadap kebijakan Biden di Gaza.


Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

15 jam lalu

Para pengunjuk rasa berada di sebuah perkemahan tempat para mahasiswa melakukan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik antara Israel dan Hamas, di kampus Universitas Northwestern di Evanston, Illinois, AS, 25 April 2024. REUTERS/Nate Swanson
Mendapat Respons Keras dari Otoritas, Protes Pro-Palestina di Kampus AS Justru Meluas

Bentrokan baru antara polisi dan mahasiswa pro-Palestina yang menentang perang Israel di Gaza pecah pada Kamis, 25 April 2024.


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

16 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.