TEMPO.CO, Jakarta - Ketua KPK Malaysia (MACC), Mohd Shukri Abdull mengaku saat konferensi pers usai pemeriksaan Najib Razak, dirinya pernah mendapat ancaman saat menyelidiki skandal 1MDB. Pada 2015 Shukri diancam akan kehilangan jabatan sebagai wakil ketua MACC saat ia memimpin penyelidikan IMDB.
"Saya diancam dicopot, diminta pensiun dini, mengambil cuti lebih cepat, atau dimutasi ke departemen pelatihan," cerita Shukri seperti dilaporkan Malaysiakini, 22 Mei 2018. Selain itu Shukri mengaku mendapat tekanan dan ancaman yang hampir menghilangkan nyawanya ketika Najib Razak masih menjabat perdana menteri.
"Kami mendapat sumber intelijen bahwa saya akan ditangkap dan dipenjara karena tuduhan ikut ambil bagian melakukan konspirasi dan menggulingkan pemerintahan," ujar Mohd Shukri dengan mata berkaca.
Baca: Najib Razak Ditanya KPK Soal Aliran Uang Skandal 1MDB dan SRC
"Kami ingin mengembalikan uang yang dicuri kembali ke Malaysia. Namun kami dituduh ingin menggulingkan negara dan kami dituduh pengkhianat," tambah Shukri. Sementara sejumlah petugas MACC lain telah ditangkap dan saksi penting menghilang saat penyelidikan awal skandal 1MDB.
Pada 2015 Shukri mengungkapkan ketua MACC Tan Abu Kassim Mohamed memerintahkan dia untuk membuka kembali kasus penyelewengan uang negara sekitar RM 2,6 miliar atau Rp 9,2 triliun (kurs Rp 3.562,88) yang mengalir ke rekening pribadi Najib Razak. Namun Shukri juga ditanya apakah siap dengan konsekuensi tugasnya.
"Waktu itu kami berpikir apakah Najib Razak yang turun jabatan atau kami berdua yang didepak keluar. Bagaimanapun Tan Sri Abu Kassim mengatakan dia tidak khawatir, kami melakukannya untuk negara," ujar Mohd Shukri. Namun Najib Razak mencopot jaksa agung Tan Sri Abdul Gani Patail pada Juli 2015, bertepatan saat Abu Kassim hendak mendakwa Najib Razak.
Ketua KPK Malaysia atau Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC), Mohd Shukri Abdull.[Reuters]
Baca: Mahathir Mohamad: Utang Malaysia Mencapai RM 1 Triliun Lebih
Pencopotan jaksa agung Gani juga disusul pencopotan wakil perdana menteri Tan Sri Muhyiddin Yasiin dan menteri pengembangan pedesaan dan pedalaman, Datuk Seri Mohd Shafie Apdal. Keduanya mempertanyakan penyalahgunaan wewenang terkait 1MDB. Setelah pencopotan keduanya Abu Kassim mundur sebagai ketua MACC pada Juni 2016, disusul pensiun dini Shukri pada Juli 2016.
Mohd Shukri mengungkapkan lembaganya telah menyiapkan bukti untuk kasus 1MDB pada 2015 ke pengadilan namun ditolak oleh jaksa agung. Namun Mohd Shukri yang dibujuk pensiun ditunjuk oleh perdana menteri baru, Mahathir Mohamad, untuk memimpin kembali MACC menyelidiki kasus 1MDB yang tertunda.
"Saya kembali untuk menyelesaikan tugas yang tertunda. Saya tidak merasa nyaman dengan tugas ini setelah pengalaman menakutkan yang menimpa saya menyusul masa pensiun, tapi saya lakukan ini demi negara saya," tegas Mohd Shukri kepada media di gedung MACC, Putrajaya, Malaysia, saat konferensi pers usai pemeriksaan mantan perdana menteri Najib Razak soal aliran dana 1MDB dan SRC International.