Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahathir Mohamad: Utang Malaysia Mencapai RM 1 Triliun Lebih

image-gnews
Mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim menemui Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad setelah ia bebas dari hukuman, di National Palace, Kuala Lumpur, Malaysia, 16 Mei 2018. Department of Information/Krish Balakrishnan/Handout via REUTERS
Mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim menemui Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad setelah ia bebas dari hukuman, di National Palace, Kuala Lumpur, Malaysia, 16 Mei 2018. Department of Information/Krish Balakrishnan/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan utang Malaysia mencapai RM 1 triliun lebih atau sekitar Rp 3.562 triliun (Kurs Rp 3.562,59). Mahathir Mohamad menyalahkan utang ini berasal dari pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh mantan anak didiknya, Najib Razak, yang sekarang dalam penyelidikan skandal korupsi 1MDB.

Mahathir Mohamad yang berusia 92 tahun, memimpin koalisi oposisi dan memperoleh kemenangan atas koalisi Najib Razak pada 9 Mei lalu, yang sebelumnya tak terkalahkan dalam pemilihan umum. Kemenangan Mahathir merupakan imbas kekecewaan warga atas kepemimpinan Najib Razak yang terlibat skandal penyelewengan dana negara melalui 1Malaysia Development Berhad (1MDB) dan meningkatnya biaya hidup Malaysia.

Baca: Wan Azizah Dilantik sebagai Wakil PM Malaysia Perempuan Pertama

"Kami menemukan bahwa keuangan negara misalnya, disalahgunakan sehingga sekarang kami menghadapi kesulitan melunasi utang yang telah meningkat menjadi RM 1 triliun," kata Mahathir Mohamad seperti dilaporkan Reuters, 22 Mei 2018.

“Kami tidak pernah mengalami masalah ini sebelumnya. Sebelumnya kami tidak pernah memiliki utang lebih dari RM 300 miliar, tetapi sekarang telah naik menjadi RM 1 triliun,” kata Mahathir.

Dalam minggu pertamanya menjabat sebagai perdana menteri, Mahathir Mohamad mengumumkan bahwa pajak barang dan jasa (GST) dari luar negeri dikenai pajak nol persen per 1 Juni 2018, sebagai gantinya pemerintah akan menerapkan pajak penjualan dan jasa (SST).

Mantan PM Malaysia, Najib Razak, saat tiba di Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) di Putrajaya, Malaysia, 22 Mei 2018. REUTERS/Lai Seng Sin

Baca: KPK Malaysia Panggil Najib Razak Soal Skandal 1MDB Hari Ini

Mahathir Mohamad juga berjanji akan menerapkan kembali subsidi bahan bakar selain menyingkirkan GST. Ini adalah langkah dari komitmen koalisi oposisi untuk menurunkan biaya hidup. Namun menurut lembaga survei finansial, Moody's, kebijakan fiskal Mahathir Mohamad akan beresiko memperluas defisit fiskal Malaysia dan berdampak negatif bagi kredit.

Baca: Anwar Ibrahim: Masalah Saya dengan Mahatir Sudah Selesai

Sebelumnya pemerintahan Najib Razak telah merencanakan untuk mengumpulkan RM 43,8 atau Rp 156 miliar pada 2018 dari GST, atau sekitar 18 persen dari total pendapatan. Selama kampanye, Najib Razak memperingatkan bahwa proposal kebijakan ekonomi Mahathir Mohamad akan menghasilkan pengalihan utang hingga lebih dari RM 1 triliun.

Najib Razak juga membantah klaim Mahathir Mohamad yang mengatakan bahwa utang negara telah meningkat ke tingkat yang mengkhawatirkan pada pemerintahannya, dan mengatakan bahwa utang yang berjumlah sekitar 50,9 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada Juni 2017, yang berada di bawah batas perhitungan pemerintah yakni 55 persen.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini Bisnis: Awal Mula Marimutu Sinivasan Terjerat Utang Rp95 Triliun, Cara Cek Keaslian e-Meterai Seleksi CPNS

22 jam lalu

Pemilik Texmaco Group, Marimutu Sinivasan, saat diperiksa petugas imigrasi di perbatasan Indonesia-Malayasia di Entikong, Kalimantan Barat, 8 September 2024 (Foto: Istimewa)
Terkini Bisnis: Awal Mula Marimutu Sinivasan Terjerat Utang Rp95 Triliun, Cara Cek Keaslian e-Meterai Seleksi CPNS

Petugas Kantor Imigrasi di Lintas Batas Entikong berhasil mencegah upaya bos Texmaco Group, Marimutu Sinivasan yang dicegah bepergian ke luar negeri.


Obligator BLBI Marimutu Sinivasan Tertangkap, Terjerat Utang Puluhan Triliun

1 hari lalu

Obligor BLBI Marimutu Sinivasan Diduga Mau Kabur ke Malaysia, Ketahuan Imigrasi
Obligator BLBI Marimutu Sinivasan Tertangkap, Terjerat Utang Puluhan Triliun

Petugas Imigrasi Entikong berhasil mencegah keberangkatan obligator Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Marimutu Sinivasan.


Upaya Penyehatan Keuangan, Wamen BUMN Sebut Waskita Karya Tak Ambil Proyek Tol Baru

3 hari lalu

Waskita Karya. Istimewa
Upaya Penyehatan Keuangan, Wamen BUMN Sebut Waskita Karya Tak Ambil Proyek Tol Baru

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tidak akan mengambil proyek tol baru.


Mengenal Apa Itu Sinkhole, Terdapat di Negara Mana Saja?

4 hari lalu

Petugas memeriksa lubang besar atau sinkhole di tengah jalanan Studio City, akibat hantaman badai di Los Angeles, California, 17 Februari 2017. Dua mobil jatuh ke dalam lubang besar dengan kedalaman 20 kaki tersebut. AP Photo/Ringo H.W. Chiu
Mengenal Apa Itu Sinkhole, Terdapat di Negara Mana Saja?

Munculnya sinkhole atau lubang pembuangan kerap berujung insiden


Kala Faisal Basri Kritik Utang Pemerintah yang Terus Meningkat hingga Harus Berutang untuk Bayar Bunga

4 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Kala Faisal Basri Kritik Utang Pemerintah yang Terus Meningkat hingga Harus Berutang untuk Bayar Bunga

Dua pekan sebelum wafat, Faisal Basri masih mengkritik utang pemerintah Indonesia yang terus meningkat.


Dua Minggu Sebelum Wafat, Faisal Basri Soroti Indonesia yang Harus Berutang untuk Bayar Bunga

4 hari lalu

Ekonom senior Faisal Basri dalam diskusi yang diadakan Bright Institute bertema
Dua Minggu Sebelum Wafat, Faisal Basri Soroti Indonesia yang Harus Berutang untuk Bayar Bunga

Dua minggu sebelum wafat, ekonom senior Faisal Basri menyoroti utang pemerintah yang terus bertambah demi bisa membayar bunga pinjaman.


Cina Tawari Afrika Utang Miliaran Dolar, Bisa Cetak 1 Juta Lapangan Pekerjaan

5 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri upacara penyambutan resmi di Beijing, Tiongkok 16 Mei 2024. Sputnik/Sergei Bobylev/
Cina Tawari Afrika Utang Miliaran Dolar, Bisa Cetak 1 Juta Lapangan Pekerjaan

Cina menawari utang baru ke Afrika senilai miliaran dolar untuk berbagai proyek infrastruktur.


Sebelum Meninggal, Faisal Basri Soroti 3 Hal Ini: Utang Pemerintah, Bagi-bagi Izin Tambang, dan PPN

5 hari lalu

Faisal Basri diwawancara di Gedung Tempo Media Jakarta, 4 Maret 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Sebelum Meninggal, Faisal Basri Soroti 3 Hal Ini: Utang Pemerintah, Bagi-bagi Izin Tambang, dan PPN

Ekonom senior Faisal Basri yang meninggal dunia pada Kamis dini hari, 5 September 2024, sempat menyoroti tiga hal ini.


Menteri Keuangan Israel akan Danai Serangan ke Gaza dengan Pemotongan Anggaran dan Gaji

6 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich. REUTERS/Ronen Zvulun
Menteri Keuangan Israel akan Danai Serangan ke Gaza dengan Pemotongan Anggaran dan Gaji

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengungkapkan bahwa pengeluaran militer tambahan untuk serangan ke Gaza akan didanai oleh pemotongan anggaran


Luhut Belajar dari Pendiri Hendge Fund Terbesar di Dunia untuk Bentuk Family Office, Siapa Dia?

8 hari lalu

Luhut Binsar Pandjaitan saat kunjungan ke Abu Dhabi pada 2021 yang lalu. Instagram
Luhut Belajar dari Pendiri Hendge Fund Terbesar di Dunia untuk Bentuk Family Office, Siapa Dia?

Menteri Luhut berkonsultasi dengan pendiri hedge fund Bridgewater Associates, Ray Dalio, dalam merencanakan pembentukan family office di Indonesia.