TEMPO.CO, Jakarta -Polisi Malaysia tengah menyelidiki dugaan istri mantan perdana menteri Najib Razak berusaha menyembunyikan sekitar 50 tas tangan mewah merek Birkin yang satu tasnya ditaksir berharga RM 200,000 atau setara Rp 706,2 juta.
Menurut anggota Komite eksekutif Pemuda Partai Pribumi Bersatu Malaysia atau PPBM, Ben Ali, pihaknya menerima informasi tentang upaya Datin Seri Rosmah Mansor, istri Najib memindahkan 50 tas tangan Birkin dari rumah mewahnya menggunakan mobil van milik dinas kantor perdana menteri.
Baca: Mahathir Mohamad: Saya Punya Cukup Bukti Najib Razak Korupsi
Tas tangan mewan itu disembunyikan di beberapa unit rumah di Kondominium Pavilion Residence di Kuala Lumpur.
Informasi itu kemudian diteruskan ke aparat polisi untuk diselidiki.
" Kami telah menerima informasi dan rekaman video mengenai upaya memindahkan 50 tas tangan Birkin dengan menggunakan mobil van ke beberapa unit kondominium Pavilion Residence Kuala Lumpur," ujar Ben Ali yang menggunggah foto-foto tentang tas tangan mewah milik Rosmah.
Sekitar 50 tas tangan mewah Birkin milik istri eks Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak dilaporkan pemimpin muda dari Partai Pribumi Bersatu Malaya,
Rabu, 12 Mei 2018.
Baca: Adik Kandung Najib Razak Gembira Mahathir Jadi PM Malaysia
Ben Ali menemukan keganjilan dari tas-tas tangan Birkin yang dimiliki Rosmah, selain harganya yang super mahal.
"Setiap kotak berisi tas tangan memiliki label nama orang yang memberikan tas itu sebagai hadiah. Kami yakin penerimanya Datin Sri Rosmah Mansor, " ujar Ben Ali.
Dalam beberapa kesempatan, Rosmah difoto bersama tas tangan Birkin miliknya. Setiap kesempatan dia mengenakan tas tangan berbeda, sehingga sempat membuat warga Malaysia mengerutkan kening dan menghitung-hitung kekayaan perdana menteri dan istrinya.
Baca: PM Mahathir Bidik Korupsi di Kejaksaan, Komisi Pemilu, MACC
Ben Ali mengatakan, karena Najib Razak dan Rosmah tengah dililit sejumlah skandal besar, sehingga polisi diminta melakukan razia tentang upaya Rosmah memindahkan tas-tas Birkin mewahnya ke beberapa rumah di Kondomonium Pavilion Residence menggunakan mobil dinas pemerintah.
Ben Ali juga mendesak Komisi Anti-korupsi Malaysia segera menggelar bukti dugaan korupsi Najib Razak dan istrinya. Adapun Pemimpin koalisi partai oposisi yang memenangkan pemilu tanggal 9 Mei 2018, Mahathir Mohamad menyatakan sudah cukup bukti tentang keterlibatan Najib Razak dalam tindak pidana korupsi.