TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya enam orang tewas dan 30 orang terluka akibat ledakan bom dari pesawat jet tempur koalisi Arab Saudi yang menghantam istana kepresidenan Yaman yang dikuasai para pemberontak Houthi pada siang hari tadi, 7 Mei 2018.
Baca: Serangan Arab Saudi Diduga Hantam Istana Kepresidenan Yaman
Beberapa saksi mata menjelaskan, pesawat tempur koalisi Arab Saudi dua kali meledakkan bangunan yang berdekatan dengan hotel, bank dan beberapa tokoh tak jauh dari bank sentral Yaman di Sanaa, ibukota negara itu.
Istana kepresidenan Yaman sekarang dipakai oleh pemberontak Houthi sebagai kantor pemerintahan mereka.
"Kami sedang bekerja di gedung sebelah kantor kepresidenan dan mendengar suara pesawat, dan kemudian terjadi ledakan," kata Ahmed Dehashir, warga yang ditemui AFP di lokasi ledakan, seperti dikutip dari Aljazeera.
Sejumlah anak-anak membawa jerigen air untuk menampung air saat berada di kamp pengungsian yang berada antara Marib dan Sanaa, Yaman, 29 Maret 2018. REUTERS/Ali Owidha
Baca: Arab Saudi Hancurkan Rudal Houthi Yaman
"Beberapa orang bergegas ke lokasi dan melihat kerusakan dan orang-orang terjebak di reruntuhan. Kami berusaha mencari jasad orang dan yang terluka dari balik reruntuhan, dan kemudian terjadi serangan kedua kalinya. Bnayak orang terperangkap di reruntuhan," ujar Dehashir.
Serangan udara koalisi Arab Saudi terjadi hanya beberapa jam setelah sistem pertahanan udara Arab Saudi mencegat dua rudal balistik yang diluncurkan Houthi ke arah selatan negara itu pada hari Minggu malam, 6 Mei.
Arab Saudi menyatakan tidak ada korban atau kerusakan akibat penyergapan dua rudal milik pemberontak Houthi yang ditemakan dari utara Yaman.
Baca: Amerika Serikat Kirim Pasukan Khusus Bantu Saudi Lawan Houthi
Koalisi Arab Saudi telah mengoperasikan serangan militer ke Yaman sejak tahun 2015 dengan misi menghancurkan milisi Houthi dan menegakkan kembali pemerintahan Yaman yang diakui dunia internasional.
Sedikitnya 10 ribu orang telah tewas dan ribuan orang terluka akibat konflik bersenjata di Yaman. Bahkan PBB menyebut kelaparan terparah di Yaman sebagai krisis kemanusiaan yang paling parah di dunia.