TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah serangan bom bunuh diri di kawasan Mudug, Somalia, menewaskan lima warga setempat. Demikian kutipan berita dari Horeseed Media, Selasa, 1 Mei 2018. Menurut laporan sejumlah media massa, sebagaimana disampaikan Middle East Monitor mengatakan, insiden mematikan itu bermula dari aksi seorang pelaku bom bunuh diri.
Dia bergerak mendekati sebuah rumah makan untuk meledakkan dirinya melalui bahan peledak yang dililitkan di tubuhnya. "Akibat aksinya, lima orang tewas dan delapan korban lainnya luka-luka. Beberapa personel militer di dekat tempat juga menjadi korban. Mereka dilarikan ke rumah sakit terdekat di Ibu Kota Galkayo," kata petugas kesehatan setempat.
Baca: Al-Shabab Serang Somalia, 2 Tewas
Sejumlah tentara dan aparat kepolisian Somalia, melihat Hassan Hanafi yang diikat di sebuah tiang jelang jalani hukuman mati di Akademi Kepolisian General Kahiye di Mogadishu, Somalia, 11 April 2016. Hassan Hanafi terbukti membantu kelompok militan al-Shabab untuk mengidentifikasi sasaran-sasaran di kalangan jurnalis antara tahun 2007-2011. REUTERS
Salah seorang petugas kesehatan mengatakan kepada Garowe Online, beberapa korban dalam kondisi kritis akibat luka-luka terkena sambaran bom. "Kemungkinan jumlah korban tewas bertambah."
Sementara itu, Kolonel Ahmed Mohamed Mohamoud, salah seorang perwira militer Somalia mengatakan, insiden itu dilakukan oleh seorang pria mengenakan sebuah alat yang sudah dimodifikasi untuk meledakkan dirinya di dekat fasiliter militer. "Akibat aksinya, komandan kami Kolonel Abdi Hukun Abdullah dan dua perwira lainnya tewas."Sejumlah petugas berjaga di lokasi ledakan bom di Mogadishu, Somalia, 22 Maret 2018. Dalam serangan tersebut, kelompok teroris Ash-Shabaab menargetkan pertemuan pejabat pemerintah, tentara dan perwira intelijen. Photo/Farah Abdi Warsameh
Dari kantor berita Al-Shabab, Shahadah, diperoleh informasi, komandan pasukan gabungan di pemerintahan Puntland, Kolonel abd Allah Hurai, tewas bersama dengan tiga perwira lainnya.
Baca: Al Shabab Bunuh dan Sandera Pengunjung Restoran di Somalia
Al-Sahabab, kelompok bersenjata yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah Somalia, mengaku bertanggung jawab atas ledakan mematikan tersebut. Laporan Middle East Monitor menyebutkan, al-Shabab berperang melawan pemerintah Somalia selama lebih dari satu dekade untuk menerapkan sistem hukum Islam atau Syariah Islam.
Kelompok ini secara rutin menyerang fasilitas dan anggota militer Somalia dengan peralatan yang sudah dimodifikasi, termasuk dengan bom bunuh diri yang semuanya menimbulkan korban jiwa warga sipil.