TEMPO.CO, Washington – Presiden Donald Trump menanggapi rencana pemerintahan Korea Utara, Kim Jong Un, untuk menghentikan uji coba nuklir dan menutup fasilitas pengujiannya.
Lewan akun Twitternya, @realdonaldtrump, Trump mengatakan,”Kita belum melakukan apa-apa dan mereka telah setuju denuklirisasi (yang sangat penting bagi dunia), menutup situs uji coba nuklir dan tidak melakukan pengujian lagi.
Baca: Kabar Kim Jong Un ke Cina Merebak, Korea Selatan Sibuk Cari Tahu
Trump melanjutkan,”Kita masih jauh dari kesimpulan akhir mengenai Korea Utara. Mungkin hal-hal akan membaik atau tidak, hanya waktu yang bisa menjelaskan. Tapi pekerjaan yang saya kerjakan saat ini seharusnya telah kelar dari dulu.”
Trump juga mengkritik pernyataan dari media NBC sebagai berita palsu karena menyebut AS telah menyerahkan banyak posisi dalam negosiasi namun sebaliknya Korea Utara tidak bergeming.
Baca: Kim Jong Un Siap Bahas Denuklirisasi dengan Donald Trump
Saat ini, AS dan Korea Utara sedang menjajaki pelaksanaan pertemuan puncak pada akhir Mei atau awal Juni 2018 dengan lokasi yang belum diumumkan. DIrektur CiA, Mike Pompeo, telah berkunjung ke Pyongyang pada awal April 2018 untuk membahas detil lokasi dan waktu pertemuan Trump dan Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un (tengah), bersama istrinya, Ri Sol Ju dan Song Tao, kepala Komite Sentral Pusat Partai Komunis Cina (CPC), berfoto dengan para penari balet di Pyongyang 17 April 2018. Song Tao mengunjungi Korut bersama delegasi seni Tiongkok. KCNA/Reuters
Pengumuman pemerintah Korea Utara pada Sabtu, 21 April 2018 menjadi indikator positif bahwa Korea Utara memang bersedia untuk melakukan denuklirisasi lewat penutupan program senjata nuklir.
Pengumuman ini berlangsung sepekan sebelum pertemuan puncak Korea Utara dengan Korea Selatan di kawasan Panmunjom di selatan Zona Demiliterisasi, yang membatasi kedua negara. Pertemuan kedua Korea akan belangsung pada Jumat, 27 April 2018.
Soal janji-janji Korea Utara ini, Profesor Nam Sung-wook dari Korea University, mengatakan,”Korea Utara memiliki sejarah panjang menjanjikan denuklirisasi dan membekukan senjata nuklir di masa lalu. Kita semua tahu seperti apa jadinya,” kata Nam Sung-wook.
Nam menambahkan,”Meskipun pengumuan Korea Utara cukup dramatis, adalah wajar jika dunia ekstra sensitif terhadap semua kata-kata Kim Jong Un.”
Ketua Senat bidang Hubungan Luar Negeri, Bob Corker, mengungkapkan dia merasa skeptis. “Ini upaya relasi publik yang besar oleh Kim Jong Un. Saya kira semua orang di pemerintahan dan Kongres mendekati isu ini dengan skeptis dan berhati-hati.”