TEMPO.CO, Seoul - Pemerintah Korea Selatan berupaya mengkonfirmasi kebenaran kabar yang beredar bahwa pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, berkunjung ke Beijing, Cina pada Senin, 26 Maret 2018.
Kabar ini berhembus kencang sejak Senin, 26 Maret 2018. Sejumlah media seperti Nippon News Network melansir ada kereta berwarna hijau dengan garis horisontal kuning melintas dari perbatasan Korea Utara ke Kota Dandong di Cina lalu mengarah ke Beijing, yang berjarak sekitar 1100 kilometer atau 14 jam perjalanan dari kota perbatasan itu.
Baca: Kemenlu: Trump Bertemu Kim Jong Un atas Peran Presiden Moon
"Pemerintah sedang berupaya penuh untuk mencermati situasi ini secara penuh, termasuk mengenai apakah kabar itu benar," kata seorang pejabat kementerian Luar Negeri Korea Selatan seperti dilansir kantor berita Yonhap, Selasa, 27 Maret 2018. "Namun, kabar ketua Partai Pekerja Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Cina belum terkonfirmasi."
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, berjabat tangan dengan utusan khusus Korea Selatan saat melakukan pertemuan di Pyongyang, Korea Utara, 6 Maret 2018. Pertemuan pertama antara Korea Selatan dan KOrea Utara saat masa dipimpin Kim Jong Un terjadi pada 2011. KCNA/via Reuters
Seorang pejabat kementerian itu juga melansir pemerintah Cina belum memberitahukan Korea Selatan soal ini secara detil. Pejabat lainnya dari kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyambut baik jika kabar itu benar. Itu menunjukkan tren rekonsiliasi menguat.
Baca: Sambut Delegasi Korea Selatan, Kim Jong Un Bikin Lelucon?
"Korea Utara bisa menjangkau ke Cina, Rusia termasuk Korea Selatan dan AS dalam perspektif hubungan luar negeri," kata pejabat ini, yang juga meminta identitasnya tidak disebutkan seperti rekan-rekannya yang lain.
Sementara itu, dua media massa Korea Utara, yang dikontrol pemerintah, seperti Rodong Sinmun dan Korean Central News Agency belum melansir kabar soal kunjungan ke Cina ini.
Saat mendiang pemimpin Korea Utara, Kim Jong Il, mengunjungi Cina pada 2011, media Korea Utara memberitakan kunjungan itu pada saat pemimpin mereka dalam perjalanan balik setelah 7 hari berkunjung.
Media Reuters, sebelumnya, melansir ada kemungkinan Kim Jong Un datang ke Beijing, Cina. Ini bertujuan untuk memperbaiki hubungan kedua negara, yang sempat renggang karena ambisi Korea Utara mengembangkan senjata rudal nuklir. Ini membuat Cina mendukung penuh sanksi Dewan Keamanan PBB termasuk pembatasan penjualan bahan bakar minyak ke negeri komunis yang tertutup itu.