TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memerintahkan pengiriman pasukan garda nasional ke perbatasan dengan Meksiko untuk menangani banyaknya imigran ilegal yang mencoba masuk.
Sekitar 150 pasukan dikirim dari total 4000 pasukan yang telah disepakati Menteri Pertahanan AS, James Mattis pada Jumat, 6 April 2018.
Baca: Trump Bakal Taruh Militer di Perbatasan Meksiko, Ada Apa?
“Kita menutup Perbatasan Selatan. Rakyat dari negara kita menginginkan keamanan dan keselamatan. (Partai) Demokrat benar-benar menjadi bencana dalam isu yang penting ini,” kata Trump lewat cuitan di akun @realdonaldtrump.
Sejumlah anak-anak dan para imigran Amerika Tengah tertidur saat berada di Meksiko untuk menuju perbatasan AS di pusat olahraga Matias Romero, Meksiko, 5 April 2018. REUTERS/Henry Romero
Trump, seperti dilansir CBS News, mengungkapkan kritik terbuka soal undang-undang imigrasi, dan menuding Demokrat tidak ingin membuat aturan yang mengamankan perbatasan.
Baca: Cari Suara, Capres Meksiko Goyang Isu Kontroversial Trump
Trump juga menyoroti masuknya para imigran dan kejahatan yang meningkat. Trump hanya mendapatkan US$1,6 miliar atau sekitar Rp. 22 triliun untuk pengamanan perbatasan.
Seorang migran Amerika Tengah, membawa kasurnya setelah tidur di pusat olahraga saat menuju perbatasan AS di Matias Romero, Meksiko, 5 April 2018. REUTERS/Henry Romero
“Kita tidak bisa biarkan orang masuk negara kita. Kita tidak tahu siapa mereka, apa yang mereka lakukan, dari mana mereka datang,” kata Trump saat berpidato di West Virginia baru-baru ini. “Kita tidak tahu apakah mereka itu pembunuh.”
Menurut Brigadir Jenderal, Tracy Norris, yang merupakan asisten deputi Departemen Militer di Texas, tambahan 150 pasukan garda nasional bakal memperkuat 100 pasukan garda Texas, yang telah bertugas di sana. Menurut ABC News, Gubernur New Meksiko, Susana Martinez, mendukung pengerahan pasukan tambahan ke perbatasan ini.
Trump mengangkat isu soal perbatasan dengan Meksiko ini sejak masa kampanye pilpres AS 2016.