TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan menggelar acara Arab Fashion Week untuk pertama kalinya, yang rencananya berlangsung pada Maret 2018.
Langkah ini merupakan sebuah terobosan terkait upaya Putera Mahkota Mohammed bin Salman untuk mereformasi Arab Saudi agar tidak bergantung pada minyak sebagai sumber pendapatan, memperluas kegiatan sektor swasta dan memberdayakan perempuan.
Baca: Gaya Busana Muslim Pria Banyak Dipengaruhi India dan Arab
Ilustrasi busana muslim embos. yushigi.com
Menurut Dewan Fashion Arab seperti dikutip dari Khaleejtimes.com pada Kamis, 22 Februari 2018, Arab Fashion Week akan dilaksanakan di Gedung Apex Centre, Riyadh pada 26 -- 31 Maret 2018. Sedangkan edisi kedua pagelaran busana itu akan diselenggarakan pada Oktober 2018.
Baca: Risihnya Perempuan Saudi Soal Baju Sendiri
Putra Mahkota Pangeran Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, dalam acara balapan kuda di Riyadh, 30 Desember 2017. Reuters.
Sebelumnya pada Desember 2017, Dewan Fashion Arab mengumumkan pembukaan kantor cabangnya di Riyadh dan menunjuk Puteri Noura bin Faisal al-Saud sebagai presiden kehormatan.
Dalam keterangannya, Noura mengatakan Arab Fashion Week akan menjadi acara tingkat dunia dan pihaknya sangat yakin sektor fesyen akan berkontribusi pada perekonmian Arab Saudi seperti halnya pariwisata dan perdagangan.
Arab Fashion Week merupakan ajang fesyen internasional setara dengan Paris Fashion Week dan Milan Fashion Week. Acara ini diselenggarakan setahun dua kali dan menawarkan koleksi busana yang bisa langsung dibeli atau harus dipesan dahulu.
Selama ini, Arab Fashion Week diselenggarakan di Dubai. Meski Arab Fashion Week tahun ini bakal dilakukan di Riyadh, Saudi, namun Dubai akan tetap menjadi tuan rumah bagi peragaan busana semacam Arab Fashion Week pada 9 Mei 2018 sampai 12 Mei 2018.