Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembelot Bocorkan Rahasia Sebenarnya Pemandu Sorak Korea Utara

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Pemandu sorak dari Korea Utara menyemangati atlet Hoki es Korea Utara saat bertanding dalam Olimpiade Musim Dingin di Kwandong Hockey Centre, Gangneung, Korea Selatan, 12 Februari 2018. REUTERS/Brian Snyder
Pemandu sorak dari Korea Utara menyemangati atlet Hoki es Korea Utara saat bertanding dalam Olimpiade Musim Dingin di Kwandong Hockey Centre, Gangneung, Korea Selatan, 12 Februari 2018. REUTERS/Brian Snyder
Iklan

TEMPO.CO, Pyongyang - Seorang mantan pemandu sorak Korea Utara mengungkapkan bagaimana dia mengalami indoktrinasi saat memimpin skuad dengan menampilkan seni propaganda kepada musuh.

Rahasia yang dibocorkan oleh Han Seo-hee, yang kini menjadi pembelot dan tinggal di Korea Selatan, termasuk cara dia menjalani pelatihan secara psikologis untuk mempromosikan ideologi Korea Utara 'Juche'. Bocoran itu bakal memicu kritik bahwa skuad pemandu sorak telah dikerahkan Pyongyang sebagai alat manipulasi politik.

Kim Jong Un Kejutkan Pemandu Sorak Korea Utara di Olimpiade

Baca: Usai Olimpiade Pyeongchang, Korea Selatan dan Korea Utara Mau ...

Skuad pemandu sorak Korea Utara, yang disebut "tentara kecantikan", telah membangkitkan kegembiraan dan kecemasan selama beberapa pertunjukan koreografi yang sempurna di Olimpiade Musim Dingin PyeongChang di Korea Selatan.

Baca: Saat Pemandu Sorak Korea Utara Tercengang Bertemu Kim Jong Un KW

Dalam sebuah wawancara, Han mengatakan pemandu sorak, yang dipilih sendiri dari elit dan keluarga kelas atas yang setia kepada Kim Jong Un, diajari cara mempublikasikan agenda sosialis dan nasionalis Korea Utara, yang dikenal sebagai "Juche".

Simak: Rudal Balistik Korea Utara Dapat Menjangkau Jakarta

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami dipisahkan untuk berbagai jenis pelatihan psikologis," katanya. "Kami diberitahu bahwa kami seharusnya tidak terkejut oleh dunia lain. Secara khusus, fokus pelatihannya adalah agar kita tidak melupakan negara asal kita, bahkan untuk sesaat pun."

"Kami tidak berada di sana untuk menghibur, tapi kami disuruh masuk ke dalam hati musuh."

Kehadiran lebih dari 200 orang pemandu sorak di Olimpiade Musim Dingin telah menimbulkan pro dan kontra. Banyak pembayar pajak Korea Selatan tidak setuju jika uang sebesar US$ 2,6 juta atau sekitar Rp35 miliar dihamburkan hanya untuk menampung mereka dan penghibur Korea Utara lainnya.

Sementara rutinitas kuno mereka  telah menjadi sumber daya tarik. Para kritikus memperingatkan skuad pemandu sorak telah digunakan oleh sebuah kediktatoran komunis untuk memecah Korea Selatan dengan sekutu-sekutunya.

Yang lain mengatakan di balik wajah pemandu sorak, yang selalu tersenyum dan pertunjukan yang sinkron, ada kenyataan tragis bahwa mereka terpaksa melakukannya karena takut pada rezim yang membatasi kebebasan mereka.

Baca: Gagal di Piala Dunia 1966, Pemain Korea Utara Dipenjara di Gulag

Seperti yang dilansir Telegraph pada 19 Februari 2018, setiap kali para pemandu sorak terlihat tidak fokus, maka akan ada seorang pejabat pendamping Korea Utara, yang bangkit berdiri dari tempat duduk dan memplototi mereka. Hal itu dikatakan sebagai bukti bahwa skuad itu datang dalam keterpaksaan tidak seperti yang tampak pada mimik saat mereka bernyanyi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.