TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi mengaku berhasil mencegat rudal balistik di kota pantai Mokhta, Yaman Barat, Ahad, 18 Februari 2018. Sumber keamanan di Yaman mengatakan sebagaimana dilaporkan Al Arabiya, rudal balistik tersebut diluncurkan oleh milisi Houthi.
"Sebelum rudal itu mendarat mencapai sasaran dihancurkan oleh sistem senjata pertahanan udara koalisi Arab Saudi," tulis Al Arabiya, Ahad, mengutip keterangan sumber keamanan.
Baca: Arab Saudi Cegat Rudal Milisi Houthi Yaman di Najran
Seorang wanita mengangkat peluncur granat roket saat mengikuti aksi dukungan terhadap kelompok Houthi yang berjuang melawan pasukan pemerintah Yaman, di Sanaa, Yaman, 13 Januari 2017. REUTERS/Khaled Abdullah
Menurut media Timur Tengah ini, jet tempur pasukan koalisi juga menghancurkan sebuah rudal dan lebih dari 10 kendaraan militer yang membawa milisi Houthi.
Bulan lalu, tepatnya 11 Januari 2018, pertahanan udara Arab Saudi mengklaim mencegat dan menghancurkan rudal balistik yang diluncurkan milisi Houthi yang ditujukan ke Kota Najran.
Juru bicara pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi, Kolonel Turki al-Maliki, mengatakan pasukan pertahanan udara koalisi melihat tembakan rudal yang diluncurkan dari wilayah Yaman dan diarahkan ke Najran, Arab Saudi, pada Jumat pagi waktu setempat.Saudi Arabia mengikuti jejak Turki, sebulan kemudian. Situs militer IHS Janes menulis bahwa Arab Saudi dan Rusia telah menandatangani sebuah kesepakatan yang mencakup pengadaan sistem pertahanan udara jarak jauh S-400 yang akan dibangun di kerajaan tersebut, pada saat Raja Salman mengunjungi Moskow, 5 oktober 2017. AFP/Vasily Maximov
Menurut Kolonel al-Maliki, rudal tersebut menyasar warga sipil dan wilayah padat penduduk. "Namun berhasil dicegat dan dihancurkan oleh Brigade Patriot Arab Saudi di udara Najran," ujarnya.
Baca: Saudi Cegat Serangan Misil Houthi ke Riyadh
Arab Saudi memerangi kaum Houthi dukungan Iran yang kini menguasai hampir seluruh wilayah Yaman, termasuk Ibu Kota Yaman. Eskalasi perang di negeri itu membuat hubungan Iran dan Arab Saudi tegang.