Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Kota Myanmar Bergolak, Pemberontak Kachin Tembaki Militer

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
AP/Kachin National Organization
AP/Kachin National Organization
Iklan

TEMPO.CO, Yangon – Kelompok pemberontak separatis Kachin Independence Army (KIA) menyerang markas militer Myanmar sejak Rabu hingga Sabtu, 3 Februari 2018. KIA merupakan salah satu kelompok pemberontak selain Arakan Rohingya Salvation Army dan beberapa kelompok bersenjata lain, yang mengangkat senjata melawan pemerintah Myanmar.

“Pasukan pemberontak menembaki markas tentara Myanmar menggunakan senjata ringan hingga berat dari jarak sekitar 2.300 meter,” demikian seperti dilansir media Xinhuanet mengutip Myanmar News Agency, Ahad, 4 Februari 2018.

Baca: Myanmar Membantah 5 Kuburan Massal Warga Rohingya, Klaim Teroris

Pasukan separatis menyerang markas militer di Kota Moekaung di Myitgyina, Myanmar. KIA merupakan kelompok pemberontak yang tidak menandatangani perjanjian kesepakatan damai besutan pemerintah Myanmar (Nationwide Ceasefire Accord).

Baca: Kisah Horor Penemuan 5 Kuburan Massal Rohingya di Myanmar

Kachin merupakan salah satu negara bagian di Myanmar dan terletak di bagian utara. Kachin berbatasan dengan Cina pada sisi utara dan timurnya. Wilayahnya mencapai sekitar 89 ribu kilometer dan berpopulasi sekitar 1,7 juta jiwa.

Menurut laporan Reuters, konflik bersenjata meningkat drastis antara KIA dan militer Myanmar sejak 19 Januari 2018. Konflik terjadi di sejumlah daerah, seperti Sumprabum, Waingmaw, dan Tanai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Konflik bersenjata di daerah Tanai meningkat drastis sejak 25 Januari 2018. Sejumlah warga sipil dilaporkan tewas,” demikian dilansir Reuters, Jumat, 2 Februari 2018.

Menurut Reuters, KIA merupakan salah satu kelompok bersenjata paling kuat di Myanmar dan kerap bertempur melawan pasukan pemerintah sejak 2011. Hal itu terjadi sejak gencatan senjata yang telah berlangsung sekitar 17 tahun di daerah itu terputus.

KIA merupakan bagian dari Pasukan Aliansi Nasional Cina Myanmar, yang bertempur melawan pemerintah sejak 2015 di daerah perbatasan Myanmar dan Cina.

Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, sekitar 1.800 warga telah diungsikan dari daerah Tanai akibat konflik bersenjata itu makin intensif.

Di Kota Sumprabum, sekitar 700 warga mengungsi ke hutan sejak 22 Januari 2018 setelah desa tempat tinggal mereka terkena hujan mortir.

Konflik bersenjata ini menambah masalah yang dihadapi pemerintah Myanmar, yang sedang mendapat tekanan dunia internasional terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia dan genosida yang dilakukan militer negara itu terhadap warga etnis minoritas Rohingya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

16 hari lalu

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat melakukan kunjungan mendadak ke Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 2 Juli 2023. (Foto: Facebook/Amir Yusof)
49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI

Sebanyak 49 petugas Departemen Imigrasi Malaysia ditangkap oleh lembaga antirasuah terkait sindikat perdagangan orang yang bawa pekerja asing ilegal


Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

18 hari lalu

Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia memasuki perbatasan Indonesia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis, 20 Mei 2021. Malaysia mendeportasi 59 PMI bermasalah karena melanggar undang-undang keimigrasian setempat usai pemberlakuan larangan mudik Lebaran. ANTARA/Agus Alfian
Imigrasi Soekarno Hatta Gagalkan 2.474 Pekerja Migran Ilegal ke Kamboja, Myanmar dan Malaysia, Modus Mau Liburan

Imigrasi Soekarno Hatta melakukan pengetatan untuk cegah pekerja migran ilegal ke 3 negara tujuan itu karena marak kasus judi online.


Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

18 hari lalu

Foto udara menunjukkan daerah yang terendam banjir di kota perbatasan Mae Sai, setelah Topan Yagi, di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 12 September 2024. REUTERS/Boonwed Saetiow
Topan Yagi di Myanmar Menewaskan 226 Orang

Topan Yagi yang berupa hujan lebat telah mengoyak sejumlah provinsi di wilayah tengah Myanmar.


Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

19 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha. ANTARA/Yashinta Difa/aa.
Kemenlu Ungkap Dua Akar Masalah Penyebab WNI Menjadi Online Scammer di Myanmar

Kementerian Luar Negeri mengungkap akar masalah WNI mau bekerja menjadi online scammer di Myanmar.


Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

19 hari lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Sindikat TPPO di Myanmar Minta Tebusan Rp 550 Juta ke Keluarga Korban di Sukabumi

Sejumlah warga Kabupaten Sukabumi menjadi korban TPPO dan disekap di Myanmar. Mereka dijanjikan bekerja di bisnis kripto di Thailand.


Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

20 hari lalu

Foto udara menunjukkan banjir akibat Topan Yagi di provinsi utara Chiang Rai, Thailand, 12 September 2024. Setelah menghantam Vietnam, Topan Yagi bergerak ke Thailand hingga mengirimkan angin kecang, banjir dan tanah longsor. REUTERS/Boonwed Saetiow
Topan Yagi Hantam Myanmar, Junta Militer Minta Bantuan Asing Atasi Banjir

Junta Myanmar meminta bantuan asing untuk mengatasi banjir akibat topan Yagi.


Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

20 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kemenlu Jekaskan Mekanisme Pemulangan WNI Korban TPPO di Luar Negeri

Kemenlu mengatakan terdapat dua mekanisme pemulangan WNI korban TPPO di luar negeri. Tidak selalu jadi korban TPPO.


Fakta WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja 15 Jam, Dipukul dan Disetrum

20 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar menunjukkan cuplikab percakapan. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Fakta WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar: Kerja 15 Jam, Dipukul dan Disetrum

Sejumlah Sukabumi dikonfirmasi menjadi korban TPPO atau perdagangan orang di Myanmar.


Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

20 hari lalu

Keluarga korban dugaan tindak pidana perdagangan orang bersama pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum Semarang setelah melapor di Kepolisian Daerah Jawa Tengah pada Selasa, 11 September 2024.Foto: dokumentasi LBH Semarang
Pemerintah Dinilai Lamban Tangani WNI Korban TPPO di Myanmar

Pluhan warga Indonesia yang diduga menjadi korban TPPO saat ini tersandera di Myanmar. Mereka dipekerjakan secara paksa dan mendapat siksaan.


Bebas Visa Sesama ASEAN, Ini Rute yang Kerap Dipakai Mengirim WNI ke Myawaddy Myanmar

21 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Bebas Visa Sesama ASEAN, Ini Rute yang Kerap Dipakai Mengirim WNI ke Myawaddy Myanmar

Sejumlah WNI diduga terjebak menjadi pekerja online scammer di wilayah konflik Myawaddy Myanmar.