Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Myanmar Membantah 5 Kuburan Massal Warga Rohingya, Klaim Teroris

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Citra satelit inframerah yang dirilis oleh DigitalGlobe, menunjukkan gambaran umum dari desa Gu Dar Pyin, Myanmar, 26 Mei 2017. Associated Press telah mengkonfirmasi lebih dari lima kuburan massal telah ditemukan di desa Myanmar, Gu Dar Pyin, melalui beberapa wawancara dengan lebih dari dua lusin orang yang selamat di kamp pengungsi Bangladesh. (DigitalGlobe via AP)
Citra satelit inframerah yang dirilis oleh DigitalGlobe, menunjukkan gambaran umum dari desa Gu Dar Pyin, Myanmar, 26 Mei 2017. Associated Press telah mengkonfirmasi lebih dari lima kuburan massal telah ditemukan di desa Myanmar, Gu Dar Pyin, melalui beberapa wawancara dengan lebih dari dua lusin orang yang selamat di kamp pengungsi Bangladesh. (DigitalGlobe via AP)
Iklan

TEMPO.COCox Bazar – Otoritas Myanmar membantah laporan adanya lima kuburan massal warga minoritas Rohingya di Desa Gu Dar Pyin, di Rakhine, negara bagian Myanmar.

Otoritas setempat mengatakan itu adalah kuburan dari kelompok teroris yang menyerang petugas keamanan di sana.
Pengungsi Muslim Rohingya menonton video kuburan massal Gu Dar Pyin di dalam tenda di kamp pengungsi Kutupalong, Bangladesh, 14 Januari 2018. Seorang saksi menyaksikan lebih dari 200 tentara menghancurkan desa Gu Dar Pyin di siang hari. Tentara itu mencari rumah warga Muslim dan puluhan tetangga mereka kaum Budha dengan menggunakan penutup wajah mengambil harta benda Rohingya dan memasukkannya ke dalam sekitar 10 kereta dorong. (AP Photo)

Baca: Amerika Serikat: Kuburan Massal Rohingya di Myanmar Mengganggu

 

Media yang menjadi corong pemerintah Myanmar, Global New Light, mengatakan itu adalah kuburan 19 orang teroris dalam artikel yang diterbitkan pada Jumat, 2 Februari 2018 waktu setempat.

Baca: Kisah Horor Penemuan 5 Kuburan Massal Rohingya di Myanmar

Seperti dilansir media AP dan dikutip berbagai media internasional termasuk Straits Times sejak pekan lalu, lima kuburan massal itu adalah kuburan warga Rohingya, yang dibunuh pada 27 Agustus.

Para korban selamat bercerita tentara Myanmar tiba di lokasi dengan membawa pacul dan sekop untuk menggali lubang dan menaburi zat asam untuk menghancurkan tubuh para korban.

Pengungsi Muslim Rohingya Mohammad Karim (26) menunjukkan video kuburan massal Gu Dar Pyin di dalam tenda di kamp pengungsi Kutupalong, Bangladesh, 14 Januari 2018. Korban yang masih hidup, bersaksi bawah tenyara Myanmar setelah menembak mati warga Rohingya, mereka juga menyiramkan air keras ke tubuh korban guna menghilangkan jejak. (AP Photo/Manish Swarup)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Militer Myanmar dituding melakukan perang pembersihan etnis terhadap warga minoritas Muslim Rohingya, yang tinggal di negara bagian Rakhine, di utara Myanmar. Mereka bersama kelompok milisi Budha garis keras, menyerang warga di rumah dan desanya untuk mengusir orang-orang yang mereka namai Bengali ini.

Utusan khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia di Myanmar, Dr Yanghee Lee, mengatakan operasi militer Myanmar di Rakhine pada tahun lalu merupakan sebuah tindakan genosida.

Meskipun banyak laporan menyatakan terjadi tindak kekerasan massal saat militer Myanmar menggelar operasi pembersihan, pihak militer hanya mau mengakui satu insiden. Menurut mereka, insiden ini terjadi di Desa Inn Din yaitu sekelompok tentara membunuh sepuluh warga sipil Rohingya.

Tindakan pelanggaran HAM oleh pasukan militer Myanmar dan kelompok milisi Budha garis keras ini telah membuat sekitar 700 ribu warga sipil Rohingya mengungsi untuk menyelamatkan diri. Mayoritas menetap di daerah perbatasan Cox Bazar di perbatasan Bangladesh.

Upaya pemerintah Myanmar untuk mengembalikan warga Rohingya ke desanya mendapat tentangan dari kelompok HAM dan pemerintah Bangladesh. Mereka menuntut pemerintah Myanmar bertanggung jawab terlebih dulu atas jaminan keamanan dan ekonomi warga, yang rumah serta harta bendanya dirusak hingga dibakar tentara Myanmar dan milisi garis keras.

Komisioner Repatriasi dan Bantuan Pengungsi Bangladesh, Abul Kalam, mengatakan,”Isu keamanan merupakan isu besar. Ini bukan hanya mengembalikan warga Rohingya ke desa mereka masing-masing tapi juga mengintegrasikan warga ke masyarakat sekitar.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

19 jam lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

1 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

7 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

7 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

10 hari lalu

Pengungsi etnis Rohingya membawa bantuan paket Lebaran dari Human Appeal Australia di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi di Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 9 April 2024. Paket Lebaran yang berisi bahan pokok makanan harian itu diberikan kepada 252 jiwa pengungsi etnis Rohingya untuk menyambut Idul Fitri 1445 H di Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya


Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

12 hari lalu

Julie Bishop. Reuters
Mantan Menlu Australia Julie Bishop Ditunjuk Sebagai Utusan Khusus PBB untuk Myanmar

Mantan menlu Australia Julie Bishop ditunjuk sebagai utusan pribadi Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk Myanmar.


Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

14 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting


5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

15 hari lalu

Judha Nugraha, Direktur perlindungan WNI & BHI Kementerian Luar Negeri. antaranews.com
5 WNI Terjerat Online Scam di Myanmar

Kementerian Luar Negeri sedang bekerja sama dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok menangani kasus lima WNI terjerat online scam.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

21 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

23 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.