TEMPO.CO, Jakarta - Militer Amerika Serikat membantah memberikan dukungan persenjataan dan pelatihan terhadap kelompok bersenjata Kurdi, Unit Pertahan Rakyat Kurdi (YPG), yang ada di Afrin, perbatasan Suriah-Turki.
Bantahan Amerika Serikat itu disampaikan untuk menepis tudingan Turki sehingga negeri itu mengirimkan lusinan kendaraan tempur ke perbatasan Suriah.
Baca: Turki Kirim Pasukan ke Perbatasan, Tanggapi Sikap Amerika Serikat
Tentara Kurdi dari People's Protection Units (YPG) berbincang dengan tentara AS yang tengah berpatroli di kawasan perbatasan antara Turki dan Suriah di Darbasiya, Suriah, 29 April 2017. REUTERS/Rodi Said
Selain itu, militer Turki juga mengerahkan 20 kendaraan tempur, termasuk tank yang sekarang sudah tiba di distrik Viransehir, tenggara Provinsi Sanliurfa.
"Pemerintah sengaja mengirimkan unit militer untuk memperkuat pasukan yang ditempatkan di sepanjang perbatasan dengan Suriah," tulis Anadolu.
Amerika Serikat memandang bahwa YPG adalah pasukan tempur yang paling efektif melawan ISIS sehingga perlu disediakan senjata, pelatihan dan dukungan udara.
Saat ini, sekitar 8.000-10.000 serdadu YPG beroperasi di kawasan Afrin, Provinsi Aleppo, Suriah, yang letaknya di perbatasan Hayat dan Kilis, Turki.Sheen Ibrahim, Pasukan Kurdi dari Unit Perlindungan (YPG) bersama anggota lainnya saat berpatroli di Raqqa, Suriah, 16 Juni 2017. REUTERS/Goran Tomasevic
Menurut Turki, seperti dikutip Al Jazeera, YPG adalah kelompok teroris sebab organisasi sayap militer itu di bawah naungan Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang melakukan pemberontakan di Turki mengakibatkan 40 ribu orang tewas.
Baca: Turki Minta Amerika Serikat Tarik Senjatanya dari Kurdi
Juru bicara Pentagon, Mayor Adrian Rankine-Galloway, mengatakan kepada Anadolu, pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat sama sekali tidak terlibat dengan YPG di kawasan Afrin, Suriah.