TEMPO.CO, Jakarta - Turki meningkatkan jumlah pasukan militernya di perbatasan dengan Suriah. Menurut media pemerintah, sikap Ankara tersebut menyusul rencana Amerika Serikat membentuk pasukan di perbatasan kedua negara.
Sumber militer mengatakan kepada kantor berita Anadolu, Senin, 15 Januari 2018, pemerintah mengerahkan dua lusin kendaraan lapis baja. "Seluruhnya telah memasuki Distrik Reyhanli, sebelah tenggara provinsi Hatay," kata sumber seperti diberitakan Al Jazeera.
Baca: Soal Kurdi, Turki Panggil Diplomat Senior Amerika Serikat
Tentara Kurdi dari People's Protection Units (YPG) berjaga di dekat tank militer AS yang tengah berpatroli di kawasan perbatasan antara Turki dan Suriah di Darbasiya, Suriah, 29 April 2017. REUTERS/Rodi Said
Selain itu, militer Turki juga mengerahkan 20 kendaraan tempur, termasuk tank yang sekarang sudah tiba di distrik Viransehir, tenggara Provinsi Sanliurfa. "Pemerintah sengaja mengirimkan unit militer untuk memperkuat pasukan yang ditempatkan di sepanjang perbatasan dengan Suriah," tulis Anadolu.
Pengerahan pasukan itu sehari setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa operasi militer di utara Suriah melawan milisi Unit Pertahan Rakyat Kurdi (YPG) hanya hitungan hari.
Baca: Erdogan: Turki Tak Bisa Menerima Dukungan Amerika ke Kurdi
Sejumlah militan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), berjaga-jaga di barikade Sirnak, Turki, 23 Desember 2015. Pasukan keamanan telah menewaskan 183 pemberontak Kurdi dalam seminggu di tenggara Turki. AP/Cagdas Erdogan
Seorang pejabat senior Kurdi Suriah mengatakan, Senin, pertempuran hebat antara YPG dan pasukan Turki telah berlangsung. Sementara itu, Anadolu melaporkan, tampak asap tebal mengepul di kawasan Nesreyieh, Afrin.