TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump lewat Kementerian Luar Negeri menyatakan bersedia mengirimkan delegasi untuk dialog damai dengan Korea Utara asalkan membahas soal denuklirisasi.
Pernyataan ini dikeluarkan setelah Korea Utara dan Korea Selatan menjalin dialog pertama setelah sempat membeku dua tahun terakhir. "Jelas ini merupakan perkembangan positif," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Steve Goldstein, seperti diberitakan Reuters, Selasa, 9 Januari 2018.
Baca: Oprah Winfrey Dijagokan Jadi Presiden Amerika Serikat 2020
"Kami ingin pembicaraan nuklir terjadi. Kami ingin denuklirisasi Semenanjung Korea. Ini merupakan langkah pertama yang bagus."
Baca: Penulis Buku 'Fire and Fury' Yakin Trump Bakal Jatuh, Alasannya?
Dalam pertemuan Selasa, 9 Januari 2018, kedua Korea bersepakat untuk melanjutkan dialog kedua negara lewat pembicaraan militer. Korea Utara juga menyatakan bersedia mengirim atlet dalam jumlah besar ke ajang Olimpiade 2018 di PyeongChang, Korea Selatan, yang dimulai Februari 2018.
Sebelumnya, Korea Utara menyatakan bakal mempercepat produksi senjata nuklir untuk tujuan operasional. Namun, senjata ini tidak ditujukan kepada Korea Selatan melainkan kepada Amerika Serikat.
"Semua sistem persenjataan kami seperti bom atom, hidrogen, dan rudal balistik, hanya ditujukan kepada Amerika Serikat dan bukan kepada saudara kami (Korea Selatan), Cina dan Rusia," kata kepala delegasi Korea Utara, Ri Son Gwon.
Ri juga menyatakan urusan ini bukan isu antara kedua Korea. Membahas hal ini hanya akan menimbulkan konsekuensi negatif dan mengubah semua capaian positif dari pembicaraan hari ini menjadi sia-sia.
Gedung Putih dan Kemenlu AS belum menanggapi soal pernyataan Korea Utara bahwa AS menjadi target satu-satunya sistem persenjataan nuklir dan rudal negara komunis itu.
Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump, dan pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, saling mengancam akan memencet tombol nuklir, yang diklaim ada di meja kerja masing-masing.
Namun belakangan Trump mengatakan dia bersedia berbicara dengan Kim. Dia juga menyebut dialog dua Korea sebagai hal positif. "Pada waktunya kita akan terlibat," kata Trump pada Sabtu, 6 Januari 2018.