TEMPO.CO, Jakarta -Selebriti kondang, Oprah Winfrey, disebut-sebut tengah mempertimbangkan kansnya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat pada pemilu 2020.
Seperti dilansir CNN, Senin 8 Januari 2018, dua orang teman dekat Oprah yang menolak disebutkan namanya, mengatakan sejumlah orang kepercayaan Oprah secara pribadi telah mendorongnya untuk mencalonkan diri.
Keduanya berbicara kepda CNN usai Oprah mendapatkan sambutan hangat atas pidatonya dalam perhelatan penghargaan film Hollywood, Golden Globes, Ahad waktu setempat.
Baca juga:
Oprah Winfrey Pertimbangkan Maju sebagai Calon Presiden AS
Salah seorang sumber mengatakan pembicaraan ihwal pencalonan presiden terjadi beberapa bulan lalu. Meski begitu, ia mengatakan Oprah belum menentukan sikapnya.
Hingga Oktober lalu--sebulan sebelum Trump memenangkan pemilu presiden AS dari Hillary Clinton yang didukung Oprah—ia sempat menegaskan tak ingin mencalonkan diri menjadi ornag nomor satu di Negeri Abang Sam.
“Tidak akan ada pencalonan apa pun untukku,” kata Oprah saat sahabatnya, Gayle King, mewawancarainya dalam program This Morning di stasiun televisi CBS.
Namun ada kemungkinan Oprah mengubah pendiriannya. Kekasih Oprah, Stedman Graham seusai pidato fenomenal Oprah pada Ahad lalu di Golden Globes, menyebut ada kemungkinan Oprah akan mencalonkan diri.
“Tergantung pada masyarakat,” ujar Graham kepada Los Angeles Times. “Dia akan melakukannya.”
Sejumlah pihak menilai kans Oprah menjadi calon presiden dari Partai Demokrat sangat besar. Joe Trippi, salah satu anggota Partai Demokrat, yakin Oprah akan menjadi kandidat tangguh baik bagi politikus internal maupun bagi politikus Republik.
“Jika dia memutuskan mencalonkan diri, Oprah akan menjadi calon paling kuat, saya yakin itu,” ujar Trippi.
Trippi menyebut rendahnya partisipasi dalam pemilu awal partai membuat calon dari luar seperti Obama dan Trump berhasil mengalahkan politikus kandang. Hillary Clinton, menurut Trippi, mungkin akan menjadi politikus kandang terakhir bagi Demokrat dalam pemilu presiden.
Baca juga:
Oprah Winfrey Raih Penghargaan Cecil B.DeMille
Keberhasilan Trump—yang belum pernah menjabat kursi parlemen maupun pemerintahan—sebagai presiden, semakin membuka kans Oprah yang lahir pada 29 Januari itu.
Seperti dilansir USA Today, keduanya sama-sama pernah menjadi selebrita media dan miliarder. Namun yang berbeda, Trump memperoleh kekayaan dari keluarganya, sedangkan Oprah merintis bisnis medianya dari nol.
“Oprah adalah perempuan mandiri yang mencapai puncak tanpa mengahancurkan orang lain seperti Trump. Ia justru mengangkat karir banyak orang,” ucap Stephanie Cutter, yang pernah menjadi wakil manajer kampanye Obama pada 2012.
“Dia memang selebriti. Tapi mayoritas warga Amerika menganggap Oprah sebagai keluarga. Dia berada di televisi selama 20 tahun dan mengangkat isyu-isyu yang tengah terjadi di masyarakat.”
Bahkan seorang politikus Republik percaya dia akan menjadi kandidat yang baik. Politikus ini tak laina dalah Presiden Donald Trump.
Dalam wawancara dengan Larry King di CNN pada 1999, Trump menyebut akan mengajak Oprah sebagai pasangannya jika ia mencalonkan diri sebagai presiden.
“Jika dia mencalonkan diri, akan sangat fantastis. Oprah sangat populer, brilian, dan hebat. Kami berdua akan menjadi pasangan hebat," kata Trump menanggapi Oprah yang digadang untuk maju dalam pemilu 2020.