Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penulis Buku 'Fire and Fury' Yakin Trump Bakal Jatuh, Alasannya?

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Buku Fire and Fury. Phillymag.com
Buku Fire and Fury. Phillymag.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengarang buku berjudul Fire and Fury: Inside The Trump White House mengatakan informasi buka-bukaan dalam buku itu akan mengakhiri masa jabatan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

Dalam wawancara dengan Radio BBC seperti dikuti Reuters, penulis Michael Wolff mengatakan dia berkesimpulan bahwa Trump tidak layak sebagai Presiden. Dan pendapat ini mulai menyebar ke publik.

Baca: Pengacara Trump Coba Blokir Buku Kontroversial, Penerbit Lanjut

 
Donald Trump dan Steve Bannon. REUTERS

“Saya kira salah satu efek menarik dari buku ini adalah efek 'kaisar tidak mengenakan pakaian',” kata Wolff dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu, 6 Januari 2018, waktu setempat.

Baca: Trump Dukung Dialog Korea Utara dan Korea Selatan karena ...

Ini merujuk kepada kisah dongeng karya Hans Christian Andersen mengenai seorang kaisar yang merasa mengenakan jubah tak kasat mata terbaik namun sebenarnya dia tidak mengenakan jubah itu karena memeng tidak ada. Ini karena kaisar, yang ‘kecanduan’ pakaian baru, ini tertipu oleh dua orang yang mengaku bisa membuatkan pakaian terbaik.  

Baca: Sempat Perang Kata, Trump Bersedia Berbicara dengan Kim Jong-un

 

“Cerita dalam buku ini menjelaskan kepresidenan ini dengan cara yang menyatakan bahwa dia (Trump) tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik,” kata Wolff dalam wawancara itu. Wolff menulis buku ini dengan mendapat bantuan informasi orang dalam dari Steve Bannon.

Bannon merupakan bekas kepala Strategi Gedung Putih, yang diberhentikan Trump pada Agustus 2017 karena kontroversi yang ditimbulkannya terkait unjuk rasa kelompok supremasi kulit putih, yang berakhir rusuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wolff mengaku yakin publik akan mulai berkata,”Oh Tuhan, itu benar. Dia (Trump) tidak punya pakaian. Itulah latar belakang dan persepsi serta pemahaman yang akhirnya akan mengakhiri kepresidenan ini.”

Trump mengecam keras isi buku ini dan menyerang kredibilitas Wolff sebagai penulis. Menurut Trump, buku ini penuh dengan dusta.

Buku ini bercerita soal pengelolaan Gedung Putih yang kacau, Trump sebagai kanddiat tidak siap untuk menang pada pilpres 2016, dan para pejabat Gedung Putih menilai Trump tidak mampu sebagai Presiden.

Trump menggunakan akun @realdonaldtrump di jejaring sosial Twitter untuk mengecam isi buku dan penulisnya. Dia juga menyebut Steve Bannon sebagai orang yang payah.

“Michael Wolff adalah seorang pecundang total, yang mengarang cerita untuk menjual buku yang membosankan dan isinya tidak benar ini,” kata Trump. “Dia (Wolff) menggunakan Steve Bannon, seorang yang payah dan menangis saat dia diberhentikan dan memohon agar jabatannya tidak dicopot. Sekarang si payah Steve telah dicampakkan oleh semua orang layaknya anjing. Sayang sekali.”

Bannon, yang pernah menjadi andalan Trump, merupakan ketua dari situs berita kelompok sayap kanan Breitbart News. Kelompok konservatif sayap kanan merupakan basis pendukung Trump dalam pilpres kemarin.

Dalam wawancara tadi, Wolff juga ditanya apakah dia melihat Bannon merasa Trump tidak layak sebagai Presiden dan berupaya untuk menjatuhkannya? Wolff menjawab,”Ya.”

Wolff juga menanggapi tudingan orang-orang yang menyebut isi bukunya tidak benar, termasuk Trump. “Ini yang disebut melaporkan. Ini cara melakukannya,” kata Wolff. Anda tanya orang, Anda dekati peristiwanya sedekat mungkin. Anda wawancarai orang-orang yang terlibat. Anda jadi tahu peristiwanya seperti orang lain. Lalu, Anda melaporkannya.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

6 hari lalu

Seseorang terbakar di luar gedung pengadilan tempat persidangan pidana uang tutup mulut mantan Presiden AS Donald Trump sedang berlangsung, di New York, AS, 19 April 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

14 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

17 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan pengadilan Kriminal Manhattan setelah sidang dalam persidangan uang tutup mulut yang akan datang, di New York City, AS, 25 Maret 2024. Curtis Means/Pool via REUTERS
Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

21 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

21 hari lalu

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.


Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

27 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.


Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

31 hari lalu

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan setelah pidato Trump di Museum Israel di Yerusalem 23 Mei 2017. [REUTERS / Ronen Zvulun / File Foto]
Trump Minta Israel Akhiri Perang di Gaza, Ini Alasannya

Sebagai sekutu paling loyal, Donald Trump memperingatkan Israel untuk mengakhiri perangnya di Gaza.


Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

35 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan pidato seusai penetapan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kertanegara, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2024. KPU menetapkan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Blinken dan Biden Ucapkan Selamat kepada Prabowo, Apa Artinya untuk Hubungan Indonesia-AS?

Diplomat top AS, Antony Blinken, baru mengucapkan selamat kepada Prabowo setelah hasil resmi KPU diumumkan.


Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

43 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.


Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

43 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan seorang ajudan selama sesi pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris, Senin, 1 November 2021. Kondisi kebugaran Biden (78 tahun) sebagai presiden kerap menjadi bulan-bulanan para kritikus, termasuk rivalnya, Donald Trump. Erin Schaff/Pool via REUTERS
Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Dalam pilpres AS tahun ini, Biden vs Trump akan kembali terulang dalam memperebutkan suara rakyat Amerika.