TEMPO.CO, Baluchistan - Delapan orang dikabarkan tewas, termasuk dua perempuan, dalam serangan dua pelaku teroris di sebuah gereja Katolik di Kota Quetta di barat daya Pakistan, Ahad, 17 Desember 2017. Sedangkan 44 orang dikabarkan terluka akibat serangan itu.
Serangan ini terjadi saat misa baru saja berlangsung di Gereja Bethel Memorial Methodist, yang terletak di Zarghoon Road.
Baca: Maulid Nabi: Universitas di Pakistan Diserang, 13 Tewas
Menurut juru bicara Civil Hospital, Dr Waseem Baig, sembilan orang yang dirawat dalam keadaan kritis.
Baca: Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya
“Teroris ini membawa senjata dan tampaknya mereka ingin mengambil sandera di dalam gereja. Namun polisi dan penjaga berhasil menghentikan upaya ini,” kata Mir Sarfraz Bugti, Menteri Dalam Negeri Baluchistan, Ahad.
Petugas keamanan membutuhkan waktu sekitar 16 menit untuk menghentikan serangan dari dua orang pelaku teroris ini. Para pelaku tidak berhasil memasuki gereja karena dihadang pasukan penjaga.
Saat misa berlangsung, ada 400 orang yang hadir. Kedua pelaku membawa bahan peledak, yang dipasang di jaketnya, saat menyerang gereja Bethel Memorial.
Menurut Kepala Polisi Provinsi Baluchistan Moazzam Jah, polisi berhasil menembak salah satu pelaku dan pelaku lain meledakkan bom bunuh diri setelah polisi berhasil menembaknya.
“Polisi berjaga di Gereja Bethel Memorial karena tempat ibadah Kristen kerap menjadi sasaran serangan kelompok Islam ekstrem menjelang Natal,” ujarnya.
Provinsi Baluchistan merupakan daerah yang kaya sumber daya alam, seperti gas dan mineral. Ada kelompok perlawanan di sini yang menginginkan pemerintah memberikan bagi hasil lebih besar bagi provinsi. Mereka menilai pemerintah pusat Pakistan bersikap diskriminatif.
Daerah Pakistan ini berbatasan langsung dengan Iran dan Afghanistan. Ada kelompok Taliban, militan Islam Sunni, dan kelompok sektarian. Ada juga kelompok Al-Qaeda dan ISIS.
REUTERS | GEO TV