Mindanao Gelar Referendum Soal Kesepakatan Otonomi Wilayah

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 21 Januari 2019 15:45 WIB

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. Sumber: INQUIRER.net

TEMPO.CO, Manila – Warga minoritas Muslim di Mindanao, Filipina selatan, mengikuti referendum mengenai status otonomi wilayah, yang merupakan hasil kesepakatan damai untuk mengakhiri konflik separatisme.

Baca:

Referendum ini dilakukan untuk menanyakan sikap sekitar 2.8 juta warga di kawasan Mindanao apakah mereka mendukung kesepakatan kelompok separatis dan pemerintah Filipina untuk membuat daerah otonomi yang dikenal sebagai Bangsamoro atau Nation of Moros. Ini merupakan nama yang diberikan oleh kolonial Spanyol kepada warga Muslim di Mindanao.

Ada ekspektasi mayoritas warga bakal memilih “iya”. Ini berarti wilayah Mindanao bakal memiliki kewenangan eksekutif, legislatif, dan fiskal sendiri. Ini diharapkan mengakhiri konflik yang telah menelan korban jiwa sekitar 120 ribu jiwa dari kedua belah pihak selama konflik empat dekade.

Advertising
Advertising

Baca:

Mengenai kewenangan, pemerintah pusat Filipina bakal mengawasi urusan pertahanan, keamanan, luar negeri dan kebijakan moneter. Pemerintah juga mengawasi otoritas transisi oleh Moro Islamic Liberation Front. Para tokoh kelompok ini diperkirakan bakal mendominasi pemerintah daerah Mindanao pasca pemilu 2022.

“Kami meyakini opsi “iya” akan menang,” kata Murad Ebrahim, ketua MILF, kepada CNN dan dikutip Reuters. “Jika tidak ada manipulasi, tidak ada intimidasi, maka persetujuan akan menang.”

Baca:

Duterte berperan mendapatkan dukungan Kongres mengenai kesepakatan dengan MILF dan berujung pada referendum ini. Proses negosiasi telah berlangsung sejak pendulunya, yang kesulitan mendapat dukungan kongres.

Duterte mendesak para pemilih agar menyetujui kesepakatan damai ini. Ini diharapkan bakal mewujudkan perdamaian, pembangunan, dan kepemimpinan lokal, yang mewakili dan memahami kebutuhan warga Muslim.

Baca:

“Saudaraku tercinta warga Moro, tolong pilih “iya”. Jika tidak, saya mungkin tidak akan pernah kembali lagi ke sini,” kata Duterte, yang pernah menjadi wali kota Davao, yang merupakan salah satu wilayah di Mindanao seperti dilansir ABS-CBN.

Secara terpisah, seperti dilansir MB News, kelompok MILF mengapresiasi komitmen Duterte yang mengkampanyekan ratifikasi Undang-Undang Bangsamoro, yang menjadi kesepakatan damai kedua belah pihak.

Berita terkait

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

20 jam lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

1 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

9 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

20 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

24 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

24 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

24 hari lalu

AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

26 hari lalu

Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional

Baca Selengkapnya

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

26 hari lalu

Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.

Baca Selengkapnya