TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang panas tengah melanda Asia Tenggara. Filipina menutup sekolah-sekolah untuk menghindari dampak yang mematikan. Di Vietnam dan Thailand suhu mencapai 44 derajat Celsius. Malaysia telah mencatat dua kematian akibat serangan gelombang panas. Berbeda dengan negara lain, Indonesia justru dilanda wabah DBD yang meningkat dua kali lipat dari tahun lalu.
Berikut kondisi di negara-negara Asia tenggara akibat serangan gelombang panas:
Filipina
Filipina telah menutup sekolah-sekolah dan memperingatkan akan adanya kelebihan beban pada jaringan listriknya, ketika pihak berwenang di Asia Tenggara mengeluarkan serangkaian peringatan kesehatan untuk gelombang panas yang menghancurkan dan mematikan.
Kementerian Pendidikan Filipina membatalkan kelas tatap muka di sekolah umum selama dua hari pada Minggu, 28 April 2024.
“Kami sudah mendapat laporan mengenai tekanan darah tinggi dan pusing, serta pingsan pada siswa dan guru dalam beberapa hari terakhir,” Benjo Basas, ketua Koalisi Martabat Guru, sekelompok pendidik, mengatakan kepada stasiun radio DWPM.
Suhu di Filipina diperkirakan mencapai 37 derajat Celsius (98,6 derajat Fahrenheit) dalam tiga hari ke depan, dengan banyak ruang kelas penuh sesak dan tanpa AC.
Badan cuaca negara tersebut mengatakan bahwa indeks panas - suhu aktual yang dirasakan oleh tubuh termasuk kelembapan relatif - diperkirakan akan tetap berada pada rekor 45 derajat Celcius, pada kisaran yang diklasifikasikan sebagai “berbahaya” karena kondisinya dapat memicu sengatan panas akibat paparan yang terlalu lama.
Gelombang panas juga memberikan tekanan pada pasokan listrik di pulau utama Luzon, yang menyumbang tiga perempat dari output perekonomian, dengan cadangan yang menipis setelah 13 pembangkit listrik ditutup awal bulan ini, kata operator jaringan listrik Filipina dalam sebuah pernyataan.
Thailand
Di Thailand, suhu udara diperkirakan akan melampaui 40 derajat di Bangkok dan wilayah tengah dan utara negara tersebut dengan badan meteorologi menyarankan orang-orang untuk menghindari berada di luar ruangan dalam waktu yang lama.
Suhu melonjak hingga 44,2 derajat Celcius di kota utara Lampang pada 22 April, dan badan meteorologi mengatakan pada Senin bahwa mereka memperkirakan suhu panas yang ekstrem akan berlanjut minggu ini.
Bulan lalu, 30 orang meninggal dunia akibat serangan panas, menurut data kementerian kesehatan.