Jamal Khashoggi Tewas, Penasehat Erdogan Ragukan Arab Saudi

Senin, 22 Oktober 2018 15:45 WIB

Poster Jamal Khashoggi. Sumber : gagersdaily.com

TEMPO.CO, Jakarta -Penasehat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Yasin Aktay, meragukan pernyataan pemerintah Arab Saudi bahwa jurnalis Jamal Khashoggi tewas terbunuh dalam perkelahian melawan sejumlah orang Saudi di Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul, Turki.

Baca:
Jamal Khashoggi Tewas, Jerman: UE Blokir Senjata ke Arab Saudi

“Orang bakal merasa keheranan bagaimana bisa terjadi perkelahian antara 15 orang yang ahli berkelahi melawan seorang Khashoggi yang berusia 60 tahun, sendiri, tidak berdaya,” kata Yasin Aktay, penasehat Presiden Erdogan di Partai Keadilan dan Pembangunan Turki, seperti dilansir Reuters pada Senin, 22 Oktober 2018.

Menurut Aktay penjelasan dari pemerintah Arab Saudi justru menimbulkan pertanyaan baru. Aktay menuliskan pendapatnya itu dalam artikel di media Yeni Safak, yang telah melansir berita ini dengan sebagiannya bersumber dari polisi dan intelijen Turki.

Baca: Turki Pertanyakan Penjelasan Arab Saudi Soal Jamal Khashoggi

Advertising
Advertising

“Semakin kita berpikir soal itu, semakin terasa kecerdasan kita sedang diolok-olok,” kata dia.

Pemerintah Arab Saudi melontarkan pernyataan mengakui Jamal Khashoggi, yang merupakan kolumnis Washington Post, tewas di kantor Konjen Saudi di Istanbul setelah selama dua pekan membantahnya.

Awalnya, Saudi mengatakan Khashoggi telah keluar dari Konjen pada hari yang sama dia datang yaitu pada 2 Oktober 2018.

Baca: Arab Saudi Akui Kirim 15 Orang untuk Bawa Jamal Khashoggi Pulang

Belakangan, kementerian Luar Negeri Arab Saudi membuat pernyataan lewat akun resmi di Twitter bahwa Jamal Khashoggi berkelahi melawan sejumlah orang di dalam Konjen. Ada 15 orang yang berkumpul di sana pada waktu itu. Perkelahian ini menewaskan Khashoggi.

Otoritas Saudi lalu menangkap 18 orang yang diduga terlibat atau mengetahui pembunuhan ini. Deputi Kepala Intelijen, Ahmed Al-Asiri diberhentikan karena diduga terlibat langsung dengan mengirim tim pembunuh yang terdiri dari 15 orang itu.

Baca: Ini Peran 15 Terduga Pembunuh Sadis Jamal Khashoggi

“Mereka membuat kesalahan dengan membunuh Jamal Khashoggi di konsulat dan mencoba menutup-nutupinya,” kata Adel al-Jubeir, menteri Luar Negeri Arab Saudi pada Ahad lalu.

Pernyataan ini mendapat banyak pertanyaan dari para pemimpin Eropa, Amerika Serikat dan pengamat. Pemerintah Jerman meminta Arab Saudi bersikap transparan sambil menyatakan akan menghentikan penjualan senjata ke negara itu hingga kasus tewasnya Jamal Khashoggi menjadi jelas terungkap.

CATATAN KOREKSI: Seluruh berita sebelumnya di laman ini dengan judul "Jamal Khashoggi Dibunuh, Putra Mahkota Arab Saudi Dicopot" kami cabut pada Senin 22 Oktober 2018 pukul 21.15 wib karena bersumber dari situs berita asing alawatanews.com yang tidak kredibel. Redaksi mohon maaf.

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

1 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

Uzbekistan akan menjadi lawan Indonesia di semifinal Piala Asia U-23 pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Preview Uzbekistan vs Arab Saudi di Piala Asia U-23, Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal

1 hari lalu

Preview Uzbekistan vs Arab Saudi di Piala Asia U-23, Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal

Duel Timnas U-23 Uzbekistan vs Arab Saudi akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 pada Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

3 hari lalu

Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

Raja Salman, 88, terakhir kali dirawat di rumah sakit pada Mei 2022 untuk prosedur kolonoskopi dan tes medis, juga di rumah sakit Jeddah.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

4 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Warga Iran Kembali Berangkat Umrah setelah 9 Tahun Hubungan Buruk dengan Arab Saudi

5 hari lalu

Warga Iran Kembali Berangkat Umrah setelah 9 Tahun Hubungan Buruk dengan Arab Saudi

Warga Iran berangkat untuk menunaikan ibadah umrah pertama kali dalam sembilan tahun setelah hubungan antara Iran dan Arab Saudi membaik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

5 hari lalu

Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

Visa Haji merupakan visa untuk warga negara Indonesia yang akan pergi menjalankan ibadah haji, selain itu ada beberapa visa lainnya.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

7 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

9 hari lalu

Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

Sejumlah negara arab menunjukkan keprihatinan pada Israel saat rudal-rudal Iran menyerang negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

10 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Ubah Aturan Masa Berlaku Visa Umrah

10 hari lalu

Arab Saudi Ubah Aturan Masa Berlaku Visa Umrah

Meski sama-sama berlaku tiga bulan, ada perbedaan aturan visa umrah yang lama dengan yang baru.

Baca Selengkapnya